Pria Inggris Bebas Usai Keliru Dipenjara 17 Tahun atas Kasus Pemerkosaan yang Tak Dilakukannya

Seorang pria yang dipenjara selama 17 tahun di Inggris karena pemerkosaan yang tidak dilakukannya telah mengumumkan bahwa dia akan meninggalkan tanah airnya.

oleh Hariz Barak diperbarui 31 Jul 2023, 09:00 WIB
Demi membeli ponsel sang anak yang menjalani sekolah online, seorang pria bekerja giat dari dalam sel penjara. (Foto: Unsplash)

Liputan6.com, London - Seorang pria yang dipenjara selama 17 tahun di Inggris karena pemerkosaan yang tidak dilakukannya telah mengumumkan bahwa dia akan meninggalkan tanah airnya.

Andrew Malkinson, pria Inggris, berencana untuk pindah ke Belanda dan melakukan perjalanan ke Amsterdam untuk memulai lembaran hidup baru, demikian seperti dikutip dari LBC, Senin (31/7/2023).

Pria berusia 57 tahun itu telah dibebaskan dari penjara setelah bukti DNA menghubungkan pria lain dengan kejahatan tersebut.

"Ini menandai hari pertama dari sisa hidup saya," kata Malkinson.

"Saya lahir di sini (Inggris) tetapi saya kini tak lagi ingin punya sangkut-paut dengan itu dan (Inggris kini) tidak terasa seperti di rumah setelah apa yang telah saya lalui."

"Saya merasa lebih Belanda daripada Inggris dan saya ingin Kementerian Luar Negeri menegosiasikan paspor Belanda. Saya tidak berpikir itu pertanyaan besar atas dasar kemanusiaan."

Malkinson, yang berasal dari Grimsby, telah tinggal dan bekerja di Belanda sebelum melakukan perjalanan kembali ke Inggris pada tahun 2003, ketika dia ditangkap atas pemerkosaan di Salford.

Setelah tujuh tahun berlalu, dia menghabiskan satu dekade lagi di balik jeruji besi karena dia menolak untuk menyerah dan mengakui kejahatan yang tidak dia lakukan.

"Jika saya tidak ditangkap, saya akan [di Belanda] 23 tahun sekarang dan memenuhi syarat untuk paspor.

"Mereka mengambil segalanya – cinta, hubungan, sukacita. Saya berharap pergi ke Belanda akan membantu penyembuhan. Aku akan kembali ke teman-teman saya."

 


Kehilangan Keluarga

Ilustrasi penjara (AFP)

Andrew hanya bisa tinggal di Belanda hingga 90 hari karena aturan pasca-Brexit.

Dia juga berencana untuk mengunjungi saudara perempuannya dan anak-anak mereka di Australia.

Dia telah kehilangan putranya sendiri yang tumbuh dewasa dan takut dia mungkin tidak hidup sampai 70 tahun karena dia menderita diabetes tipe 1.

Malkinson juga khawatir kompensasinya bisa dipotong untuk membayar biaya penjaranya.

Pembayaran kompensasi untuk keguguran keadilan dinilai berdasarkan kasus per kasus oleh penilai independen.

Mereka akan mempertimbangkan berbagai faktor - termasuk keadaan khusus dari setiap kasus individu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya