Liputan6.com, Jakarta - Artikel mengenai jadwal puasa Ayyamul Bidh pada bulan Muharram 1445 Hijriyah menjadi salah satu dari tiga artikel paling menyita perhatian pembaca kanal Islami Liputan6.com, Minggu (30/7/2023).
Puasa Ayyamul Bidh merupakan puasa sunnah yang dilakukan di pertengahan bulan, antara tanggal 13-15 dalam kalender Hijriyah yang menggunakan penanggalan Qamariyah atau bulan.
Baca Juga
Advertisement
Puasa Ayyamul Bidh memiliki berbagai keutamaan. Terlebih jika dilakukan pada bulan mulia, seperti Muharram.
Sementara, dua artikel lainnya yakni wanita yang menyelamatkan mushaf Al-Qur'an yang hendak dibakar oleh seorang pemuda, di Denmark beberapa waktu lalu.
Adapun artikel ketiga yakni mengenai kisah kemuliaan Hasan bin Ali bin Abi Thalib, cucu Nabi Muhammad SAW yang tak silau oleh takhta hingga menemui syahidnya.
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami:
Simak Video Pilihan Ini:
1. Puasa Ayyamul Bidh Muharram 2023: Jadwal, Niat dan Keutamaannya
Selain puasa Tasu’a dan ‘Asyura dan puasa mutlak Muharram, pada bulan Muharram juga terdapat puasa Ayyamul Bidh. Ayyamul Bidh merupakan puasa sunnah yang dikerjakan setiap bulan Hijriyah tanggal 13, 14, dan 15.
Dalil pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh terdapat dalam keterangan yang diriwayatkan dari Qatadah bin Milhan RA.
“Diriwayatkan dari Qatadah bin Milhan ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw telah memerintahkan untuk berpuasa pada hari-hari yang malamnya cerah, yaitu tanggal 13, 14, dan 15’.” (HR Abu Dawud). (An-Nawawi, Riyâdhus Shâlihîn, juz II, h. 81 dikutip dari NU Online).
Puasa Ayyamul Bidh Muharram 1445 H bertepatan dengan akhir Juli dan awal Agustus 2023. Puasa ini dapat dikerjakan oleh umat Islam untuk menambah pahala dan amal kebaikan.
Berikut ini jadwal puasa Ayyamul Bidh Muharram 2023, niat, dan lengkap keutamaannya sebagai motivasi untuk mengerjakan ibadah sunnah ini. Adapun jadwal Puasa Ayyamul Bidh Muharram 2023.
Advertisement
2. Viral Wanita Selamatkan Al-Qur’an dari Aksi Pembakaran di Denmark
Seorang wanita mencegah pembakaran Al-Qur’an yang dilakukan dua pria di depan Kedutaan Irak, Kopenhagen, Denmark terekam kamera. Kejadian itu terjadi pada Senin (24/7/2023) lalu.
Video yang memperlihatkan aksi heroik wanita menyelamatkan Al-Qur’an viral di media sosial. Salah satunya diunggah oleh kanal YouTube Middle East Eye tidak lama setelah kejadian itu.
Dalam video yang diunggah dan juga beredar di media sosial, seorang wanita berambut pirang tiba-tiba mencoba menyelamatkan Al-Qur’an dari aksi pembakaran yang dilakukan oleh dua pria.
Wanita tersebut mendapat perlawanan dari dua pria itu. Pria pertama yang menggunakan menggunakan topi hitam dan sweater bertuliskan “Fuck Islam” menarik wanita itu, kemudian pria yang berompi hitam menjatuhkannya ke jalan.
Wanita itu meminta pertolongan kepada polisi. Tidak lama kemudian polisi datang setelah diserang oleh dua pria yang akan membakar Al-Qur’an. Polisi kemudian mengembalikan kitab suci umat Islam itu kepada pria tadi.
3. Kisah Kemuliaan Hati Hasan Cucu Rasulullah, Tak Silau Oleh Tahta hingga Temui Syahidnya
Sayyidina Hasan bin Ali adalah putra pertama dari pasangan Sayyidina Ali bin Abi Thalib dan Sayyidah Fatimah-Az Zahra binti Rasulullah. Hasan dikenal sebagai orang yang penyayang dan penuh cinta kasih.
Imam Jalaluddin Suyuthi dalam kitab Tarikh Khulafa, menggambarkannya sebagai laki-laki yang memiliki kepribadian sempurna. Dia sosok pemimpin, penyabar, tegas, pemurah, dan akhlaknya terpuji, tidak menyukai pertengkaran dan pertumpahan darah.
Rasulullah dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Hakim, bersumber dari Abu Sa’id al Khudri, memuji sosok Hasan sebagai ahli surga;
وأخرج الترمذي والحاكم عن أبي سعيد الخدري، قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "الحسن والحسن سيدا شباب أهل الجنة
Artinya: Meriwayatkan Imam Tirmidzi dan Hakim, dari Abi Sa’id al Khudri, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Hasan dan Husein adalah dua pemimpin para pemuda penghuni surga."
Sementara itu, Umair bin Ishaq, salah seorang sahabat yang menjadi saksi kebaikan hati putra Ali bin Abi Thalib ini menuturkan, bahwa cucu tercinta Rasulullah itu tidak pernah sama-sekali keluar dari mulutnya kata-kata kasar.
Advertisement