Jokowi: Proyek Sodetan Ciliwung Mangkrak 6 Tahun karena Pemprov DKI Tak Selesaikan Pembebasan Lahan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta sempat tak menyelesaikan permasalahan pembebasan lahan proyek Sodetan Ciliwung Jakarta Timur. Hal inilah yang menyebabkan proyek Sodetan Ciliwung sempat terhenti pengerjaannya alias mangkrak.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 31 Jul 2023, 11:50 WIB
Presiden Jokowi saat meresmikan Sodetan Ciliwung di Jakarta Timur, Senin (31/7/2023). (Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sempat tidak menyelesaikan permasalahan pembebasan lahan proyek Sodetan Ciliwung, Jakarta Timur. Hal inilah yang menyebabkan proyek Sodetan Ciliwung sempat terhenti pengerjaannya alias mangkrak.

"Pembebasan lahan. Karena memang pekerjaan ini sangat tergantung dengan pembebasan lahan," kata Jokowi saat meresmikan Sodetan Ciliwung di Jakarta Timur, Senin (31/7/2023).

Adapun proyek Sodetan Ciliwung ini mangkrak selama enam tahun. Jokowi menyampaikan saat itu kegiatan pengeboran proyek Sodetan Ciliwung terpaksa dihentikan karena Pemprov DKI tidak menyelesaikan masalah pembebasan lahan.

"Sehingga saat itu kegiatan pengeboran berhenti karena pembebasan tanahnya tidak diselesaikan oleh Pemprov DKI," ujar Jokowi.

Jokowi pun bersyukur proyek Sodetan Ciliwung sudah selesai setelah 11 tahun dikerjakan. Dia menekankan proyek tersebut tidaklah mudah, sehingga Kementerian PUPR dan Pemprov DKI Jakarta harus menyelesaikan bersama-sama.

"Sekarang rampung dan juga selesai. Oleh sebab itu, saya katakan pekerjaan ini sama-sama Kementerian PUPR dan Pemprov DKI Jakarta," jelas Jokowi.

Jokowi berharap keberadaan Sodetan Ciliwung yang sudah selesai dikerjakan dapat mengurangi banjir yang ada di DKI Jakarta. Khususnya, enam kelurahan yang ada di sekitar lokasi.

"(Sodetan Ciliwung) ini bisa menyelesaikan paling tidak enam kelurahan enggak banjir lagi. Dan dengan selesainya Sodetan Ciliwung ini juga menyelesaikan banjir Jakarta," kata Jokowi.

Kendati begitu, Jokowi menyampaikam penanganan banjir di Jakarta itu belum cukup dengan Sodetan Ciluwung saja. Menurut dia, ada 12 sungai yang perlu ditangani agar permasalahan banjir di Jakarta dapat terselesaikan.

"Belum kita ngurusi yang namanya banjir rob yang naik ke daratan DKI Jakarta. Sekali lagi, penanganan banjir Jakarta ini harus dilakukan dari hulu sampai hilir secara komprehensif," ujar Jokowi.

 

 

 


Sodetan Ciliwung Bagian dari Rencana Induk Sistem Pengendalian Banjir Jakarta

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) terus mengebut proyek sodetan Kali Ciliwung. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Diketahui, Kementerian PUPR melaksanakan pekerjaan breakthrough line atau pengeboran terakhir untuk menyambungkan pipa terowongan proyek Sodetan Sungai Ciliwung di Jakarta.

Pembangunan Sodetan Ciliwung berupa terowongan sepanjang 1.268 meter dengan dua jalur pipa masing-masing berdiameter 3,5 meter, berfungsi untuk mengalirkan sebagian debit banjir Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kali Cipinang.

Proyek Sodetan Sungai Ciliwung merupakan bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir (flood control) Ibu Kota Jakarta dari hulu hingga hilir.

Di bagian hulu telah diselesaikan pembangunan 2 bendungan kering (dry dam) di Kabupaten Bogor, yakni Bendungan Ciawi dengan kapasitas tampung 6,05 juta meter kubik (m3) dan Bendungan Sukamahi berkapasitas tampung 1,7 juta m3.

Sodetan Ciliwung apabila dibuka dalam kondisi Siaga 4 dapat mengurangi debit banjir Sungai Ciliwung sebesar 33 m3/detik, sementara pada Siaga 1 dapat mengurangi 63 m3 per detik.

Proyek Sodetan Ciliwung mulai dikerjakan pada 2013. Pada tahun 2015, pembangunan sodetan Sungai Ciliwung telah tuntas sepanjang 650 meter. Kemudian dilanjutkan pada 2015-2017 dengan pembangunan permanen outlet dan perkuatan tebing Kali Cipinang.

Pekerjaan inlet sodetan dari Sungai Ciliwung berada di Kelurahan Bidara Cina menuju arriving shaft di Jalan Otista III, dan sampai ke outlet sodetan di Kanal Banjir Timur atau Kali Cipinang, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur.

Setelah sempat terhenti, Kementerian PUPR melanjutkan pekerjaan sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur pada tahun 2021 sepanjang 580 meter meliputi pembangunan ganda sodetan, bangunan permanen inlet dan outlet sodetan serta normalisasi Sungai Ciliwung dan Sungai Cipinang.

Paket pekerjaan dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya (WIKA)- PT Jaya Konstruksi (KSO) dengan masa pelaksanaan 730 hari kalender sesuai kontrak 1 Agustus 2021 hingga 2 Agustus 2023. Secara keseluruhan anggaran yang digunakan untuk pembangunan Sodetan Ciliwung sekitar Rp1,2 triliun.

Infografis Gerak Lambat Sodetan Ciliwung (liputan6.com/desi)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya