Hoaks Seputar Vaksin Covid-19 Masih Beredar, dari Memicu Penyakit sampai Suntik Paksa

Kumpulan hoaks seputar vaksin hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 01 Agu 2023, 09:01 WIB
Banner Infografis Cek Fakta: Waspada Terpapar Hoaks Vaksin Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah).

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks seputar vaksin Covid-19 masih bermunculan meski vaksinasi telah dilakukan sejak Januari 2021. Kondisi ini tetap harus diwaspadai sebab dapat menimbulkan kekhawatiran.

Cek Fakta Liputan6.com pun masih menemukan hoaks seputar vaksin Covid-19, mulai dari mengakibatkan penyakit hingga penyuntikan paksa.

Berikut kumpulan hoaks seputar vaksin hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Cacar Monyet Muncul Setelah Vaksin Covid-19 AstraZeneca Dipasarkan

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim cacar monyet muncul setelah vaksin Covid-19 AstraZeneca dipasarkan. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 28 Juli 2023.

Unggahan klaim cacar monyet muncul setelah vaksin Covid-19 AstraZeneca dipasarkan berupa foto tulisan yang mengulas vaksin AstraZeneca dan pada tulisan "chimpanzee adenovirus" ditandai dengan lingkaran merah.

Unggahan foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Suatu kebetulan yang aneh.

• Vaksin CVD¹⁹ AstraZeneca mengandung adenovirus simpanse.

• Beberapa saat setelah V AstraZeneca muncul dipasaran, cacar monyet muncul.

#SadButTrue"

Benarkah klaim cacar monyet muncul setelah vaksin Covid-19 AstraZeneca dipasarkan? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini....


Video Pengemudi Ojek OnlineMeningal saat Berkendara Akibat Vaksin

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video pengemudi ojek online atau ojol meninggal saat berkendara akibat vaksin. Kabar tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 13 Februari 2023.

Unggahan klaim video pengemudi ojol meninggal saat berkendara akibat vaksin, menampilkan seorang mengenakan jaket hijau sedang menunduk kaku di atas sepeda motor berwarna biru sedang mendapat pertolongan dari sejumlah orang yang melihat kondisinya.

Dalam video tersebut terdapat narasi suara, sebagai berikut.

"Masih bergerak matanya, bawa ke rumah sakit"

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut. "Seorang driver ojol meninggal dunia dalam keadaan mengendarai kendaraan ojolnya, tubuhnya kaku.

Akhir-akhir ini banyak kematian mendadak tapi gak diekspos media. Pun kematian mendadak ini banyak yang menimpa para driver ojek online (ojol). Patut dicurigai kematian mendadak akibat dari cairan setan dalam botol niskav.

Yang sudah di niskav perbanyak istighfar dan bertaubat, jauhi perkataan dan perbuatan yang sia-sia."

Benarkah klaim video pengemudi ojol meninggal saat berkendara akibat vaksin? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam artikel berikut ini....


Universitas Johns Hopkins Konfirmasi Swab PCR Suntikkan Vaksin Tanpa Diketahui

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Universitas Johns Hopkins mengkonfirmasi swab PCR dapat menyuntikkan vaksin tanpa diketahui. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook pada 10 Juni 2023.

Unggahan klaim Universitas Johns Hopkins mengkonfirmasi swab PCR dapat menyuntikkan vaksin tanpa diketahui tersebut berupa tulisan sebagai berikut.

"http://www.opensourcetruth.com/johns-hopkins-u-confirms...

Johns Hopkins U Mengonfirmasi, dengan tes swab PCR, anda dapat div4ksin4si tanpa anda ketahui."

Unggahan klaim tersebut menyertakan tautan artikel berjudul "Johns Hopkins U Confirms You Can Be Vaccinated with a PCR Swab Test Without Knowing" yang dimuat situs opensourcetruth.com, pada 16 Februari 2022.

Benarkah Universitas Johns Hopkins mengkonfirmasi swab PCR dapat menyuntikkan vaksin tanpa diketahui? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.....

 


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya