Angin Topan Hantam Perkemahan di Rusia, 10 Orang Tewas Termasuk Anak-anak

Angin topan ini terjadi di dekat Danau Yalchik.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Jul 2023, 16:04 WIB
Ilustrasi topan (iStock)

Liputan6.com, Mari-El - Angin topan menghantam perkemahan di Rusia dan menewaskan sejumlah pekemah yang berada dekat danau Yalchik. Total 10 orang meninggal, termasuk tiga anak-anak. 

Dilansir VOA Indonesia, Senin (31/7/2023), Kementerian Urusan Darurat Rusia mengatakan, dari 10 orang ada delapan korban yang tewas merupakan bagian dari kelompok wisatawan yang sedang berkemah di dekat Danau Yalchik, di kawasan Mari-El, ketika badai menyapu kawasan itu pada Sabtu (29/7).

Pemimpin di kawasan itu, Yuri Zaitsev, menulis di media sosial bahwa angin kencang itu juga mengakibatkan sejumlah besar pohon di kawasan itu tumbang, termasuk di mana kemah-kemah kelompok wisatawan itu berada di Taman Nasional Mariy Chodra.

Ia mengatakan, tiga anak termasuk di antara korban tewas tersebut.

Komite investigasi Rusia telah membuka penyelidikan kasus kriminal untuk menentukan apakah layanan perusahaan manajemen taman yang tidak memenuhi standar atau tidak aman juga ikut berperan terhadap jatuhnya korban tewas dari angin topan.

Layanan darurat mengatakan, 76 orang di distrik federal Volga luka-luka akibat badai yang juga membuat ribuan rumah mengalami pemadaman listrik. 


Kapal Tenggelam di Filipina Akibat Topan Doksuri, 26 Orang Tewas

Topan Doksuri telah melanda provinsi Fujian di tenggara China, menyebabkan hujan lebat dan hembusan angin kencang yang melecut kabel listrik yang memicu kebakaran, menumbangkan pohon, dan memaksa pabrik dan pusat perbelanjaan tutup. (STR/AFP)

Beralih ke kawasan Asia Tenggara, sedikitnya 26 orang tewas dan 40 lainnya berhasil diselamatkan setelah sebuah feri terbalik dan tenggelam di Filipina. Kecelakaan terjadi ketika ujung ekor Topan Doksuri menghantam sejumlah bagian negara itu.

Para pejabat mengatakan masih belum jelas berapa banyak orang di dalam kapal M/B Princess Aya, yang terbalik pada Kamis (27/7) di Laguna de Bay di Provinsi Rizal, sebelah timur Manila.

Menurut polisi, kapal tenggelam hanya 46 meter dari pantai, setelah meninggalkan dermaga di Kota Binangonan menuju Pulau Talim di dekatnya. Kapal miring dan cadiknya pecah setelah orang-orang bergegas bergerak ke salah satu sisi kapal di tengah angin kencang.

Polisi di Rizal mengungkapkan bahwa mereka segera melancarkan operasi penyelamatan dengan bantuan penjaga pantai dan otoritas lokal lainnya. Upaya pencarian dilanjutkan pada Jumat (28/7) setelah jeda pada Kamis malam.

"Ini benar-benar peristiwa tragis yang harus diselidiki," ungkap penjaga pantai Laksamana Muda Hostillo Arturo Cornelio seperti dikutip dari The Guardian, Jumat.

"Feri itu seharusnya membawa maksimal 42 penumpang dan awak kapal, namun nyatanya kelebihan muatan."

Penyelidik, kata Cornelio, juga akan memeriksa pelaksanaan peraturan keselamatan. Ditanya berapa banyak orang di feri itu, Cornelio mengatakan, "Kami berasumsi mungkin ada lebih banyak."

Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya