Liputan6.com, Jakarta - PT XL Axiata Tbk (EXCL) angkat bicara soal kelanjutan pembangunan infrastruktur jaringan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Terkait hal tersebut, Direktur dan Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa menuturkan, saat ini di IKN yang diperbolehkan untuk digunakan, yakni mobile BTS. Sebab, terdapat sejumlah pekerjaan yang sifatnya berpindah-pindah.
Advertisement
"Belum boleh ada yang permanen pekerjaan belum selesai dan pindah-pindah," kata I Gede Darmayusa dalam Media Update Kinerja XL Axiata Semester I 2023, Senin (31/7/2023).
Dia bilang, tahun depan banyak tempat yang bisa dijangkau oleh XL Axiata di wilayah IKN dengan catatan memiliki izin khusus. Selain itu, Perseroan juga telah menyiapkan fiber optik di depan IKN. Bahkan, ia memastikan jaringan XL Axiata bisa menjangkau jalan dari Balikpapan ke IKN.
Sementara itu, Perseroan telah menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 3,15 triliun hingga semester I 2023. Angka tersebut turun 13 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,61 miliar.
I Gede Darmayusa menuturkan, belanja modal tersebut mayoritas dialokasikan untuk pengembangan jaringan dan juga IT untuk mendukung digitalisasi.
"Karena dari tahun ke tahun porsi network 70 sampai dengan 80 persen sudah sangat besar, sisanya untuk yang lain," kata I Gede Darmayusa dalam Media Update Kinerja XL Axiata Semester I 2023, Senin (31/7/2023).
Dengan demikian, XL Axiata terus fokus untuk menjadi operator konvergensi yang terdepan dengan melakukan konvergensi menyeluruh pada organisasi, jaringan dan arsitektur IT.
Komitmen Jaringan Telekomunikasi di IKN
Sebelumnya, XL Axiata berkomitmen membangun jaringan telekomunikasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan menyelimutinya dengan konektivitas data 100 persen, saat Ibu Kota dipindahkan nanti. Hal ini dimulai upaya XL Axiata secara bertahap membangun sekitar 100 BTS di Kabupaten Penajam Paser Utara, tempat IKN Nusantara berada.
Selain itu, XL Axiata juga mulai men-support akses telekomunikasi para pekerja yang tengah menggarap proyek IKN di Kalimantan Timur.
Upaya terbaru yang dilakukan dengan menempatkan empat unit Mobile BTS 4G di sejumlah titik pembangunan proyek. Adapun titik tersebut antara lain area proyek pembangunan Istana Kepresidenan, Istana Wakil Presiden, dan sekitar mess pekerja.
XL Axiata juga terus menghubungkan jaringan fiber optik yang akan disambungkan dengan jaringan backbone se-Kalimantan.
Lantas bagaimana rencana XL Axiata dalam membangun jaringan telekomunikasi di IKN Nusantara?
Direktur sekaligus Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa mengatakan, khusus untuk pembangunan jaringan di IKN, XL mulai bersiap-siap, pasalnya pemerintah bakal memindahkan Ibu Kota secara bertahap, harapannya mulai tahun depan (2024).
Advertisement
Persiapan XL Axiata
"Pemerintah akan mulai pindah ke sini, mudah-mudahan secara bertahap mulai tahun depan, jadi kami harus siap-siap, di samping pertimbangan bisnis dan strategis, Ibu Kota Negara kan banyak VVIP, pekerja BUMN, PNS, militer, hingga masyarakat sipil, tentunya kami tidak bisa mengabaikan," kata Gede, ditemui di Kawasan IKN Nusantara, Kalimantan Timur, belum lama ini.
Untuk itulah, persiapan XL Axiata, seperti disebutkan di atas adalah telah membangun sekitar 100 BTS di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim. Sementara untuk wilayah dalam IKN sendiri pihaknya belum bisa melakukan pembangunan infrastruktur telekomunikasi secara permanen.
"Di dalam kawasan (IKN) belum membangun secara permanen, sejauh ini masih mobile BTS karena saya yakin, IKN ini bukan proyek setengah-setengah. Pemerintah ingin membangun smart city di sini, maka kota harus 100 persen terkover data, 4G, sekaligus menjaga estetikanya, tidak seperti di kota-kota besar, tower dan fiber di mana-mana, kabel berseliweran," kata Gede.
Menurut Gede, dalam pembangunan kota cerdas yang estetik dan bebas dari kabel dan berbagai tower yang semrawut nantinya operator telekomunikasi seperti XL Axiata tidak bekerja sendirian melainkan berkoordinasi dengan Otorita IKN dan vendor pihak ketiga agar pembangunan terkoordinasi dan tidak dilakukan secara sendiri-sendiri.
Jumlah BTS Disesuaikan Kebutuhan
Nantinya jumlah dan lokasi site BTS akan ditentukan sesuai dengan kebutuhan yang dipetakan operator setelah berkoordinasi dengan Otorita. Sementara, pihak yang membangun infrastruktur adalah pihak ketiga.
"Plan tower provider ini titiknya mungkin tergantung dari demand operator, setelah berkonsultasi dengan Otorita. Jadi ada tiga pihak yang menentukan, bukan hanya operator saja," ujarnya.
"Pemerintah pasti akan membangun dengan memerhatikan estetika, jadi bukan bangun tower sendiri, lampu satu per satu. Nantinya kabel optik akan ditanam, bersama pengaturan infrastruktur kabel listrik, air, gas dan lain-lain, jadi pembangunannya tidak mengganggu permukaan tanah," kata Gede.
Hal ini selain membuat jadi estetik juga membuatnya minim dari fiber cut atau kerusakan kabel akibat galian proyek lainnya. "XL akan aktif kalau memang sudah diundang untuk pembangunan broadband (di IKN)," ujar dia.
Salah satu contohnya, saat ini beberapa operator seluler telah menempatkan mobile BTS di satu lokasi yang sama. Menurut Gede, hal ini sesuai dengan tempat banyaknya orang berkumpul, salah satunya adalah tempat pekerja. Gede mengatakan, hal ini tidaklah diatur sendiri oleh operator, melainkan sesuai perizinan yang diberikan oleh Otorita IKN.
"Tidak bisa sembarangan taruh mobile BTS atau nantinya BTS, tetapi harus sesuai izin. Kalau misalnya mess pindah, mobile BTS akan ikut pindah. Jadi nanti kalau pembangunan sudah meliputi telekomunikasi, Otorita sudah membuat titik yang akan jadi multifungsi, untuk operator telko, listrik, dan lain-lain," katanya.
Sejauh ini pun Gede belum mengetahui berapa banyak titik untuk menempatkan BTS di dalam kawasan IKN.
"Belum tahu secara finalnya seperti apa, tetapi pasti Otorita sudah memiliki layout akan seperti apa. Jadi nanti satu lokasi itu bisa jadi base band, BTS berkumpul di lokasi yang sama, akan ada radio, data center, dan dihubungkan dengan fiber optic," kata Gede, memberikan penjelasan.
Advertisement