Liputan6.com, Jakarta Pinkan Mambo membantah tudingan bukan ibu yang baik setelah putrinya, MA, “bernyanyi” di sejumlah podcast mengaku korban pelecehan seksual ayah tiri selama bertahun-tahun.
Sang ayah tiri, Steve Wantania, kini dipenjara. Berbagai sumber menyebut ia dibui 9,5 tahun akibat melecehkan MA. Mau tak mau Pinkan Mambo menjadi orangtua tunggal yang menghidupi banyak anak.
Advertisement
Setelah insiden mengerikan ini, MA anak Pinkan Mambo tinggal bersama ayah kandungnya, Sandy Sanjaya. Namun, belakangan Pinkan Mambo menguak fakta mencengangkan.
“Sejak kejadian itu, Mic***** diasuh papanya. Tapi sekarang dia sudah bandel, 5 bulan ini tidak tinggal bersama papanya dan tidak tinggal bersama saya. Bagaimana saya mau bicara dengan anak model begitu,” katanya soal pelecehan seksual MA.
Tak Mudah Menjadi Saya
Melansir dari video wawancara di kanal YouTube Intens Investigasi, Senin (31/7/2023), Pinkan Mambo mengeluh sejak tragedi pelecehan seksual ini, hidupnya makin susah.
“Jadi enggak mudah untuk menjadi saya. Saya kan bukan cuma Mic***** anaknya. Saya ada anak lainnya. Apalagi ada yang kecil-kecil, yang piyik-piyik itu, saya harus memikirkan mereka tumbuh besar tidak ada papanya,” aku Pinkan Mambo.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Kalau Saya Enggak Bela
“Kalau saya enggak bela enggak mungkin papanya hari ini sedang menjalani hukuman di dalam (penjara). Saya di sini cuma mau klarifikasi, sampai situ saja, bahwa saya itu ibu yang sangat baik,” ia membeberkan.
Pinkan Mambo mengklaim sejak cerai dengan Sandy Sanjaya, dialah yang menafkahi MA dari bayi merah sampai beranjak dewasa. Karena banting tulang siang malam, Pinkan Mambo mengaku tak bisa memantau anak-anak 24 jam penuh.
Sejak Saya Cerai
“Sejak saya cerai dengan suami saya yang papa aslinya Mic*****, hanya saya Pinkan Ratnasari Mambo, yang membiayai hidup Mic****** dari Mic***** bayi merah sampai besar begini. Hanya saya yang membiayai,” Pinkan Mambo menjelaskan.
“Sampai saya waktu itu enggak punya uang saya masih ingat, saya pinjam ke keluarga. Pinjam 50 ribu buat makan, karena anak kita banyak. Keluarga cuma bilang: Bukan urusan saya. Oh ya bukan urusan kamu. Saya cuma nangis saja,” pungkasnya.
Advertisement