Liputan6.com, Jakarta Cold wallet digunakan secara offline untuk menyimpan bitcoin atau mata uang kripto lainnya. Cold Wallet, juga awalnya dikenal sebagai penyimpanan dingin. Cold Wallet disimpan pada platform yang tidak terhubung ke internet, sehingga melindungi dompet dari akses tidak sah, peretasan dunia maya, dan kerentanan lain.
Dilansir dari Investopedia, metode penyimpanan dingin berguna untuk investor individu, tetapi pertukaran cryptocurrency dan perusahaan yang terlibat dalam ruang kripto juga menggunakan jenis dompet ini.
Advertisement
Penyimpanan dingin juga dapat merujuk secara lebih luas ke mode operasi lain untuk menyimpan data yang tidak aktif, seperti data untuk kepatuhan terhadap peraturan, video, foto, dan informasi cadangan.
Mengapa Investor Membutuhkan Cold Wallet
Ketika rekening giro, tabungan, atau kartu kredit dengan bank tradisional telah dikompromikan, bank dapat mengembalikan uang yang hilang atau dicuri kembali ke pemegang rekening.
Namun, jika akun atau dompet cryptocurrency investor telah disusupi dan token telah dicuri, pemilik tidak dapat memulihkan koinnya. Ini karena sebagian besar mata uang digital terdesentralisasi dan tidak mendapat dukungan dari bank sentral atau pemerintah.
Jadi investor kripto harus menyadari langkah-langkah keamanan yang diperlukan untuk melindungi token mereka. Oleh karena itu, diperlukan media penyimpanan yang aman dan terjamin untuk bitcoin dan altcoin.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.