Hiperhidrosis, Kondisi Keringat Berlebih yang Ganggu Kualitas Hidup

Tangan atau keringat berlebih sampai membuat basah, bisa jadi tanda hiperhidrosis. Kenali kondisi ini lebih jauh.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 15 Jan 2024, 16:13 WIB
Hiperhidrosis adalah kondisi ketika beberapa bagian tubuh mengeluarkan keringat berlebih. (unsplash.com/Eli Defaria).

Liputan6.com, Jakarta Hiperhidrosis adalah suatu gangguan keringat karena overstimulasi di kelenjar ekrin yang banyak terdapat aksila (ketiak), palmar (telapak tangan), plantar pedis (telapak kaki), dan wajah.

Kondisi ini ditandai dengan gejala keringat berlebih dibandingkan orang lain seperti disampaikan dokter spesialis dermatovenereologi Pipim S. Bayasari dari Aesthetic Center RS EMC Sentul.

"Kondisi ini sering banget mengganggu quality of life dan bikin ga nyaman," kata Pipim dalam Healthy Monday bersama EMC Hospital "Sering alami keringat berlebih? Kenali Hiperhidrosis” pada Senin (31/7/2023).

Menurut literatur hiperhidrosis bisa terjadi pada pria dan wanita. Mengenai rentang umur, terbanyak pada mereka yang berusia 20-60 tahun.

Penyebab Hiperhidrosis

Gejala hiperhidrosis dapat berbeda, tergantung pada jenisnya. Berdasarkan jenisnya, hyperhidrosis terdiri atas 2 jenis, yaitu:

  • Hiperhidrosis primer: Terjadi terkait dengan genetik misalnya orangtua, kakek atau nenek atau sebelum-sebelumnya memiliki masalah ini. Biasanya terjadi pada satu atau beberapa area tubuh, terutama di ketiak, tangan, kaki, atau dahi. "Sering dikatikan dengan gensering dikaitian dkeng genetik entah ortu nenek kakek atua sebelum2nya
  • Hiperhidrosis sekunder: Terdapat penyebab yang dapat dikenali dengan jelas, seperti minum alkohol dengan frekuensi sering dan banyak , penyakit hipertiroid, diabetes melitus, dan penyakit keganasan. Biasanya menyebabkan seluruh tubuh mengeluarkan keringat secara berlebihan, bahkan saat sedang tidur. Penderita biasanya baru mengalami hiperhidrosis sekunder setelah usia dewasa.

 


Kenali Gejalanya

Dokter spesialis dermatovenereologi Pipim S. Bayasari dari Aesthetic Center RS EMC Sentul berbicara tentang hiperhidrosis.

Pasien dengan kondisi hiperhidrosis biasanya datang dengan keluhan keringat berlebih. Kemudian dokter akan menanyakan kembali sudah berapa lama keluhan itu terjadi? Lalu, apakah ada riwayat keluarga alami hal serupa? Apakah keringat simetris dari kanan dan kiri?

Pada pasien hiperhidrosis, kata Pipim, bakal keluar simetris yakni keringat keluar berlebih di kedua sisi, misalnya di ketiak kiri dan kanan.

Lalu, dokter juga bakal menentukan derajat hiperhidrosis yang terdiri dari empat derajat:

  • Derajat 1: keringatan berlebih tapi tidak terlalu kelihatan
  • Derajat 2: kondisi keringat berlebih tapi bisa ditolerir
  • Derajat 3: keringat muncul tidak dapat ditoleransi karena sering muncul
  • Derajat 4: keringa sudah berlebihan sampai tidak bisa ditoleransi lagi yang membuat pasien terganggu. "Misalnya tangan berkeringat sampai mengganggu pekerjaan, saat menulis kertas sampai basah. Hal seperti ini harus dilakukan tindakan tidak bisa hanya pakai antiperspiran," kata Pipim.

Upaya Atasi Hiperhidrosis

Hiperhidrosis bisa diatasi. Pada derajat 1 dan 2, pasien bisa mendapatkan penanganan dengan penggunaan deodoran atau antiperspiran. Berhubung produk over the counter, kedua benda ini bisa dibeli di apotek.

Namun, ada juga pasien kondisi tertentu, kata Pipim, yang butuh antiperspiran dengan kadar tertentu. Sehingga perlu ke dokter untuk mendapatkan produk yang aman sesuai dengan kebutuhan.

Penggunaan antiperspiran punya efek diantaranya iritasi. Maka, segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan terbaik.

"Ya berobat ke dokter ya, karena ada tindakan lain yang bisa dilakukan," kata Pipim.

Seperti tindakan injeksi botoks yang bisa bertahan sekitar 8 - 12 bulan. Ada juga konsumsi obat oral yang harus diresepkan oleh dokter.

 


Tindakan Operasi

Bila pasien sudah capai dan benar-benar terganggu dengan kondisi hiperhidrosis bisa melakukan tindakan operasi dengan metode endoskopi.

"Sekarang kita kembangkan operasi endokopi menggunakan lubang kunci dengan sayatan sekitar 1 cm. Dokter akan mencari saraf simpatis yang bertanggung jawab untuk produksi keringat," kata dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular - Konsultan Bedah Toraks, RS EMC Alam Sutera, Achmad Faisal di kesempatan yang sama.

Usai menjalani tindakan tersebut, bisa saja produk keringat berpindah ke titik yang lain. Namun, produksi tidak separah dengan kondisi sebelumnya.

Infografis Mengenal 8 Fungsi Keluarga. (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya