Liputan6.com, Jakarta Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono geram mengetahui kabel fiber optik menjuntai milik perusahaan swasta membuat pengendara motor celaka. Heru menyadari bahaya yang timbul akibat banyaknya kabel yang masih menjuntai di jalanan Ibu Kota.
Oleh sebab itu, atas kejadian ini Heru meminta agar kabel menjuntai segera ditertibkan. Menurut dia, perusahaan pemilik kabel juga harus bertanggung jawab.
Advertisement
"Siapa yang bertanggung jawab? dari awal saya menjabat saya minta itu kan berbahaya termasuk di Gunung Sahari saya sudah katakan ini berbahaya buat pejalan kaki, motor harus ditertibkan," kata Heru Budi Hartono di Kementerian Sekretariat Negara, Senin (31/7/2023).
"Yang menertibkan siapa? Masing-masing pemilik kabel. Jadi yang memakan korban ini saya minta pemilik kabel ya, harus bertanggung jawab," lanjut Heru.
Heru telah memerintahkan Dinas Bina Marga DKI Jakarta untuk menertibkan kabel semrawut dan menjuntai di sejumlah titik di Ibu Kota.
Selain itu, buntut kejadian ini, Heru menyatakan bakal dilakukan evaluasi antar dinas yang melibatkan Dinas Bina Marga, Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (Citata), hingga Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
"Bina Marga setiap harinya beroperasi terhadap kabel-kabel yang memang membahayakan. Tadi pagi saya minta, memerintahkan kepada Bina Marga dan Pelayanan Terpadu di sekitar Kebon Nanas itu yang mau ke arah ke Kokas itu juga ada seperti itu (kabel semrawut), saya minta dirapihkan," kata Heru.
Sebelumnya, seorang pemotor terjatuh dan terperosok di aspal usai motornya tersangkut kabel menjuntai pada Jumat, 28 Juli 2023 pukul 23.00 WIB.
Korban diketahui tengah mengendarai motornya di Jalan Brigjen Katamso, Palmerah, Jakarta Barat. Korban diduga kurang konsentrasi hingga tersangkut kabel yang menjuntai ke jalan.
Serupa, seorang mahasiswa Universitas Brawijaya bernama Sultan Rif'at Alfatih (20) terjerat kabel fiber optik di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan pada 5 Januari 2023, pukul 22.00 WIB.
Awal Kejadian
Kejadian itu berawal saat Sultan tengah menghabiskan waktu libur semester dengan teman-teman SMA-nya di sekitar Ibu Kota. Mereka mengendarai sepeda motor ke arah Jalan TB Simatupang, lalu berbalik ke kiri menuju Jalan Pangeran Antasari.
Setelah menyusuri Jalan Pangeran Antasari sejauh satu kilometer, sebuah mobil jenis SUV berhenti di depan motor korban karena ada kabel fiber optik yang posisinya menjuntai secara melintang di tengah jalan.
Sopir SUV bergerak secara perlahan agar dapat melewati kabel fiber optik yang menjuntai. Namun, sopir diduga salah perhitungan, lantaran kabel tersebut menyangkut di bagian atap mobil.
Advertisement