Bangun Kolaborasi untuk Capai Ketahanan Kesehatan di ASEAN

Untuk membangun masa depan yang lebih sehat dan tangguh maka perlu juga bangun kolaborasi publik dan swasta yang lebih besar di sektor kesehatan di ASEAN.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 15 Jan 2024, 16:13 WIB
Ilustrasi bendera negara anggota ASEAN. (Gambar oleh Thuận Tiện Nguyễn dari Pixabay )

Liputan6.com, Jakarta Negara-negara Asia Tenggara masih memiliki permasalahan kesehatan. Ambil contoh hepatitis, angka kematian masih tinggi untuk beberapa negara di ASEAN. 

Data Global Burden of Disease 2019 untuk kawasan Asia Tenggara menunjukkan tiga negara dengan angka kematian tertinggi akibat penyakit bersumber virus ini yakni Indonesia, Kamboja, Vietnam. Indonesia memiliki angka kematian mencapai 2,14 per 100.000 penduduk, diikuti Kamboja 1,87 dan Vietnam 0,7.

Sementara itu, delapan negara ASEAN lainnya, yakni Kamboja, Vietnam, Brunei, Malaysia, Laos, Myanmar, Thailand, Filipina, dan Singapura memiliki angka kematian akibat hepatitis kurang dari 1 per 100.000 penduduk.

Hepatitis hanyalah satu diantara masalah kesehtan lain di Asia Tenggara, maka dari itu Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid mengatakan untuk membangun masa depan yang lebih sehat dan tangguh bagi semua orang maka perlu juga bangun kolaborasi publik dan swasta yang lebih besar di sektor kesehatan di Asia Tenggara.

“Kita banyak belajar selama pandemi kemarin, bahwa infrastruktur kesehatan adalah salah satu hal yang perlu menjadi prioritas. Untuk itu ASEAN-BAC menjadikan Ketahanan Kesehatan sebagai salah satu isu prioritas," kata Arsjad.

 

Kolaborasi Regional

Selain kolaborasi publik dan swasta, peningkatan kolaborasi  regional yang lebih kuat ditambah sistem kesehatan yang lebih kokoh dan investasi dalam riset dan inovasi bisa membuat ASEAN lebih kuat hadapi tantangan kesehatan dan lindungi ratusan juta orang yang ada di wilayah Asia Tenggara. 

"Kita membutuhkan pendekatan yang sistematis dan terpadu untuk mengurangi penyakit hepatitis di kawasan ASEAN," kata Shuhaela Haqim, Policy Manager untuk ASEAN-BAC Health Working Group mengutip keterangan pers yang diterima Liputan6.com.


Gagas ASEAN Business Award

Salah satu upaya ASEAN-BAC dalam meningkatkan ketahana kesehatan di kawasan Asia Tenggara dengan menggagas ASEAN Business Awards 2023 atau ABA 2023.

Ajang terkemuka yang diselenggarakan oleh ASEAN-BAC untuk mempromosikan ketahanan kesehatan ini punya dua kategori khusus yakni Health Innovation dan Corporate Health Achievement.

Dua kategori tersebut ditujukan pada perusahaan yang telah menunjukkan komitmen luar biasa dan kontribusi yang luar biasa dalam memajukan kesehatan dan kesejahteraan di wilayah ASEAN.

 Kategori Health Innovation

Kategori ini mengacu pada inisiatif, produk, atau terobosan teknologi sebuah perusahaan yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan perawatan kesehatan dan pengelolaan penyakit di Asia Tenggara.

Inovasi-inovasi ini memiliki potensi untuk merevolusi sistem perawatan kesehatan, meningkatkan akses terhadap pengobatan, dan menyalakan masyarakat untuk menjalani kehidupan yang lebih sehat.

Pada Hari Hepatitis Dunia, ASEAN-BAC mendorong perusahaan-perusahaan untuk berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan solusi-solusi baru untuk mengatasi virus hepatitis dan tantangan kesehatan lain yang ada di wilayah ini.

 


Kategori Corporate Health Achievement

Kategori ini untuk memberikan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang telah melakukan upaya luar biasa dalam memprioritaskan kesejahteraan karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat.

Corporate Health Achievement merupakan peran penting sektor swasta dalam mempromosikan budaya kesehatan di dalam organisasi.

Melalui dedikasi perusahaan terhadap kesehatan karyawan perusahaan, diharapkan bisa menginspirasi perusahaan lain untuk mengadopsi kebijakan dan inisiatif yang berorientasi pada kesehatan, menciptakan efek domino yang berdampak positif bagi masyarakat secara luas.

Berbagai perusahaan seperti PT Astra International Tbk., Indika Energy, Sinar Mas, Bakrie Group, East Ventures, Indofood, Mayora Group, dan MRT Jakarta telah menerapkan praktik bisnis yang mengutamakan kesejahteraan, keselamatan, dan kesehatan karyawan serta konsumennya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya