Liputan6.com, Islamabad - Cabang ISIS di Afghanistan pada Senin (31/7/2023), mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri yang menewaskan sedikitnya 54 orang di Pakistan. Bom meledak di tengah konvensi Partai Jamiat Ulema-e-Islam-Fazl (JUI-F) di Khar, Bajaur, pada Minggu (30/7).
ISIS di Provinsi Khorasan membuat klaim tersebut melalui pernyataan yang diunggah di situs Amaq. Mereka menyebutkan bahwa pengeboman tersebut adalah perang berkelanjutan ISIS melawan bentuk demokrasi yang mereka anggap bertentangan dengan Islam.
Advertisement
Pihak berwenang mengungkapkan bahwa dari 54 korban tewas, terdapat sedikitnya lima anak, dan melukai hampir 200 orang.
Serangan itu diduga mencerminkan perpecahan di antara kelompok-kelompok Islamis, yang memiliki kehadiran kuat di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang berbatasan dengan Afghanistan. Partai JUI-F sendiri dilaporkan memiliki hubungan dengan Taliban Afghanistan dan Pakistan.
Setidaknya 1.000 orang memadati area konvensi Partai JUI-F.
"Orang-orang meneriakkan Allahu Akbar saat para pemimpin tiba," ungkap seorang warga lokal Khan Mohammad seperti dilansir AP, Selasa (1/8). "Dan saat itulah saya mendengar suara bom yang memekakkan telinga."
Militer Pakistan telah menghabiskan waktu bertahun-tahun memerangi Taliban Pakistan (Tehreek-e-Taliban Pakistan/TTP) di Bajaur, sebelum mendeklarasikan distrik itu bersih dari militan pada tahun 2016. Namun, Partai JUI-F yang dipimpin oleh ulama dan politikus garis keras Fazlur Rehman, tetap menjadi kekuatan politik yang solid.
Salah Satu Serangan Terburuk di Barat Laut Pakistan
Partai JUI-F tengah bersiap untuk mengikuti pemilu, yang diperkirakan berlangsung pada Oktober atau November. Salah satu pemimpin senior partai Abdul Rasheed mengklaim bahwa bom bunuh diri ditujukan untuk melemahkan partai.
"Namun, serangan semacam itu tidak dapat menghalangi tekad kami," ungkap Rasheed.
JUI-F adalah bagian dari pemerintahan koalisi Perdana Menteri Shehbaz Sharif yang berkuasa pada April 2022 dengan menggulingkan mantan Perdana Menteri Imran Khan melalui mosi tidak percaya.
Rehman, yang telah lama mendukung pemerintah Taliban Afghanistan, selamat dari setidaknya dua serangan bom yang diketahui pada tahun 2011 dan 2014.
Pengeboman pada Minggu adalah salah satu serangan terburuk di barat laut Pakistan dalam dekade terakhir. Pada tahun 2014, 147 orang, kebanyakan anak sekolah, tewas dalam serangan Taliban di sekolah yang dikelola militer di Peshawar.
Pada Januari, 74 orang tewas dalam pengeboman di sebuah masjid di Peshawar. Dan pada Februari, lebih dari 100 orang, sebagian besar polisi, tewas dalam pengeboman di sebuah masjid di dalam kompleks markas polisi Peshawar dengan keamanan tinggi.
Advertisement