Liputan6.com, Hong Kong - Selebgram pemanjat gedung asal Prancis Remi Lucidi (30), tewas usai terjatuh dari lantai 68 apartemen di Hong Kong.
Dilansir SCMP, Selasa (1/8/2023), Lucidi yang populer di media sosial sebagai Remi Enigma terakhir kali terlihat dalam kondisi hidup saat mengetuk jendela apartemen di lantai 68 Tregunter Tower, yang memiliki tinggi sekitar 219 meter, pada Kamis (27/7), sekitar pukul 19.30 waktu setempat.
Advertisement
Sontak, pembantu rumah tangga yang ketakutan melihatnya di jendela kemudian menelepon polisi untuk meminta bantuan.
Namun, malang Lucidi jatuh sebelum petugas datang. Dia dipastikan tewas di tempat kejadian. Bersama dengan jasadnya, polisi menemukan kamera yang berisi video-video Lucidi melakukan berbagai olahraga ekstrem.
Lucidi diduga mengalami masalah dan mengetuk jendela apartemen untuk meminta bantuan.
Menurut laporan polisi, Lucidi tiba di gedung tersebut sekitar pukul 18.00 waktu setempat dan memberi tahu penjaga keamanan bahwa dia ingin mengunjungi temannya di lantai 40. Dia pun langsung masuk lift, sebelum penjaga menyadari bahwa tidak ada penghuni apartemen yang mengenalnya.
Rekaman kamera CCTV menunjukkan Lucidi keluar dari lift di lantai 49 dan kemudian berada di tangga lantai teratas.
Penjaga keamanan juga menemukan bahwa kunci pintu menuju lantai atas telah dibuka secara paksa, tetapi dia tidak berhasil menemukan Lucidi. Hingga akhirnya, Lucidi ditemukan tewas di lantai dasar.
Dalam akun Instagramnya, Lucidi mengunggah foto dirinya saat memanjat berbagai gedung tinggi di dunia seperti Dubai, Bulgaria, hingga Prancis.
Unggahan terakhir Lucidi di Instagram pada 24 Juli menunjukkan pemandangan Hong Kong pada malam hari. Foto itu diambil dari Times Square di Causeway Bay.
Kesan Karyawan Hostel terhadap Remi Lucidi
Sejumlah karyawan di Ashoka Hostel di Chungking Mansions, Tsim Sha Tsui, mengonfirmasi bahwa Lucidi menginap di sana. Dia check-in pada 17 Juli.
Pemilik hostel, Gurjit Kaur, mengatakan kepada SCMP bahwa Lucidi merupakan seorang yang pendiam. Namun, ramah dan rendah hati ketika sedang berbicara.
"Dia sehat, bugar, dan ceria. Saya merasa sangat sedih," ujar Kaur.
Kaur mengatakan bahwa dia melihat Lucidi dua kali pada Kamis. Pertama, saat meminta kamarnya dibersihkan pada siang hari dan kedua sekitar pukul 16.00 waktu setempat ketika dia meninggalkan hostel.
Polisi, sebut Kaur, mengunjungi hostelnya pada Sabtu (29/7) pagi untuk mengambil barang-barang milik Lucidi termasuk laptop.
Sumber lainnya, seorang pekerja shift malam yang menolak disebut namanya, mengaku bahwa dia sempat berbincang dengan Lucidi beberapa kali. Lucidi bercerita kepadanya bahwa dia sedang berlibur di Hong Kong.
"Dia mengatakan kepada saya bahwa dia akan mendaki gunung, ketika saya bertanya ke mana tujuannya, dia hanya bilang ingin banyak mendaki selagi berada di sini," ungkap pekerja shift malam itu.
Advertisement