Liputan6.com, Jakarta - Apa yang terlintas dalam pikiran Anda jika membicarakan soal Jepang? Pasti tidak jauh-jauh dari budaya atau kulinernya yang menggugah selera. Namun, tahukah Anda, kalau orang-orang Jepang juga dikenal dengan gaya hidupnya yang sehat?
Maka tidak mengherankan jika Jepang menjadi salah satu negara yang memiliki angka harapan hidup yang cukup tinggi. Termasuk tidak sedikit pula mereka yang punya tubuh ideal, ya.
Advertisement
Hal ini bisa jadi karena kebiasaan makan orang Jepang yang sangat baik dan memiliki filosofi yang sudah diwariskan secara turun temurun, lho. Salah satu yang cukup dikenal yaitu shokuiku, yang merupakan filosofi Jepang yang bermaksud untuk mendorong orang-orang memiliki kebiasaan makan yang lebih sehat.
Shokuiku akan memberikan pedoman tentang bagaimana dan apa yang harus dimakan. Selain itu, bisa membantu Anda dalam mengubah cara pandang tentang makanan. Shokuiku menjadi pendekatan yang begitu sederhana, mudah, dan dapat membantu dalam mendukung pengelolaan berat badan serta meningkatkan kesehatan Anda secara menyeluruh.
Jadi, artikel ini sangat cocok bagi Anda yang ingin mempertahankan bentuk tubuh ideal maupun yang ingin mendambakan bentuk tubuh yang diinginkan lewat diet dan perubahan pola makan yang sehat.
Penasaran mengenai seperti apa shokuiku sendiri? Ketahui asal usul, cara kerjanya, dan apa yang harus dilakukan jika Anda ingin mengikutinya, seperti melansir dari Healthline, Selasa (1/8/2023).
Asal Usul tentang Shokuiku
Shokuiku bisa diterjemahkan sebagai "pendidikan makanan" dalam bahasa Jepang merupakan filosofi yang mencoba mempromosikan pola makan yang seimbang serta intuitif. Konsep ini diduga pertama kali dikembangkan oleh Sagen Ishizuka, seorang dokter militer yang juga menciptakan diet makrobiotik.
Praktik shokuiku didasarkan pada beberapa konsep utama tentang bagaimana dan apa yang harus dimakan. Selama beberapa dekade terakhir, filosofi tersebut semakin populer di seluruh Jepang juga di seluruh dunia.
Bahkan pada tahun 2005 yang lalu, Jepang memberlakukan Hukum Dasar Shokuiku yang mengamanatkan program pendidikan gizi di sekolah untuk membantu anak-anak dalam mengembangkan kebiasaan makan yang sehat dengan menggunakan konsep shokuiku.
Program tersebut mengajarkan mereka tentang cara membaca label makanan, pentingnya makan menurut musimnya, bagaimana cara makanan diproduksi, serta bagaimana kebutuhan nutrisi bervariasi berdasarkan tahapan kehidupan yang berbeda.
Advertisement
Prinsip dalam Shokuiku
Secara umum, shokuiku didasarkan pada empat prinsip utama, antara lain:
Fokuslah pada rasa kenyang daripada kalori
Alih-alih menghitung kalori, shokuiku mendorong makan secara intuitif dan berfokus pada perasaan Anda terhadap makanan tertentu. Hal ini tentunya akan melibatkan dan menyesuaikan isyarat lapar, kapan nafsu makan muncul, dan belajar mengenali kapan Anda akan mulai merasa kenyang.
Shokuiku juga memasukkan konsep yang disebut hara hachi bun me, yaitu gagasan bahwa Anda harus berhenti makan ketika merasa sudah 80% kenyang. Manfaatnya untuk membantu mencegah makan berlebihan sambil memastikan Anda mendapatkan cukup makanan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Lebih banyak makanan utuh
Shokuiku menekankan pentingnya makanan utuh yang sehat. Misalnya saja seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, biji-bijian, dan polong-polongan.
Sebab, makanan ini kaya akan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh Anda, termasuk protein, serat, lemak sehat jantung, dan mikronutrien. Menurut shokuiku, Anda juga harus membatasi konsumsi makanan olahan, yang biasanya tinggi kalori, sodium, dan tambahan gula.
Nikmati jenis berbagai makanan
Berbeda dari diet ala Barat, shokuiku menyoroti pentingnya menikmati beragam makanan sebagai bagian dari pola makan yang sehat dan menyeluruh. Secara tradisional, makanan sendiri terdiri dari beberapa piring kecil. Maka kondisi ini akan memungkinkan Anda dapat bereksperimen dengan bahan, bumbu, dan bumbu baru.
Idealnya, makanan harus terdiri dari beberapa jenis sayuran, bersama dengan nasi dan sumber protein yang baik. Shokuiku juga mendorong Anda untuk mencoba menyiapkan makanan dengan cara yang berbeda, seperti memanggang, menggoreng, atau merebus yang dapat membantu memberikan keragaman pada diet Anda.
Berbagi makanan dengan orang lain
Selain memberikan rezeki, shokuiku mengajarkan bahwa makanan harus dipandang sebagai sumber kenikmatan dan kesejahteraan. Menurut prinsip shokuiku, makanan akan membantu memperkuat hubungan sosial dan meningkatkan rasa emosional serta mental.
Untuk alasan ini, jika memungkinkan sangat penting agar sama-sama duduk dan berbagi makanan dengan orang lain. Dengan meluangkan waktu sambil menikmati makanan bersama teman atau keluarga dapat membantu mempromosikan pola makan yang sehat dan meningkatkan hubungan Anda dengan makanan.
Manfaat dari Shokuiku
Shokuiku dapat dikaitkan dengan beberapa manfaat kesehatan, di antaranya:
Mendukung manajemen berat badan
Shokuiku berfokus pada membangun kebiasaan sehat, banyak di antaranya dapat bermanfaat dalam pengaturan berat badan jangka panjang. Salah satu contohnya seperti mempromosikan makan dengan penuh perhatian, sehingga bisa menjadi sebuah praktik yang melibatkan untuk mendengarkan tubuh Anda dan belajar mengenali isyarat lapar.
Beberapa penelitian menemukan bahwa mempraktikkan makan dengan penuh perhatian dapat membantu meningkatkan penurunan berat badan secara signifikan. Shokuiku pun akan mendorong makan lebih banyak makanan padat nutrisi. Itu juga mencegah makan makanan olahan, yang dikaitkan dengan penambahan berat badan dan risiko obesitas yang lebih tinggi.
Meningkatkan kondisi kesehatan secara keseluruhan
Shokuiku menekankan pentingnya menikmati beragam makanan utuh yang sehat sebagai bagian dari diet seimbang. Melakukan hal itu tidak hanya membantu mengisi kekosongan dalam diet Anda dan memastikan Anda mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan tubuh, tetapi juga membantu mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Secara khusus, mengikuti pola makan yang lengkap memiliki manfaat dalam mengelola kenaikan gula darah, mendukung kesehatan usus, mencegah penyakit jantung, dan banyak lagi.
Shokuiku juga mengajari Anda untuk membatasi makanan olahan, yang dapat membantu melindungi dari berbagai kondisi kesehatan, termasuk diabetes tipe 2, penyakit jantung, penyakit radang usus, depresi, dan bahkan jenis kanker tertentu.
Mempromosikan hubungan positif dengan makanan
Shokuiku mendorong Anda untuk mendengarkan tubuh Anda dan belajar mengenali isyarat lapar dan kenyang daripada menghitung kalori atau melacak nutrisi. Ini dapat membantu Anda membina hubungan yang sehat dengan makanan dan tubuh Anda.
Menariknya, penelitian menunjukkan bahwa melatih mindfulness dapat membantu mencegah makan secara emosional dan mengurangi risiko makan berlebihan.
Advertisement