Ramai LPG 3 Kg Langka di Sejumlah Kota, Pemerintah Harus Apa?

Dalam beberapa waktu terakhir, isu kelangkaan gas LPG 3 kg di sejumlah daerah menjadi perbincangan masyarakat luas.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 01 Agu 2023, 16:18 WIB
Dalam beberapa waktu terakhir, isu kelangkaan gas LPG 3 kg di sejumlah daerah menjadi perbincangan masyarakat luas.. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Dalam beberapa waktu terakhir, isu kelangkaan gas LPG 3 kg di sejumlah daerah menjadi perbincangan masyarakat luas. Kelangkaan LPG 3 Kg ini mengundang respons sejumlah pihak.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menjelaskan, tak ada masalah dari sisi pasokan yang membuat sejumlah daerah dilaporkan mengalami kelangkaan LPG 3 kg, melainkan adanya masalah di bagian distribusi.

"Bukan kelangkaan, tapi distribusinya yang kurang cepat atau kurang bagus. LPG-nya ada, ini distribusinya saja yang ke tempat (pengecer) agak sulit," katanya, dikutip Selasa (1/8/2023).

Faktor LPG 3 Kg langka

Senada, dalam keterengan terpisah, Direktur Eksekutif Energy Watch Daymas Arangga Radiandra mengungkapkan bahwa kelangkaan gas LPG 3 kg bisa disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah terhambatnya jalur distribusi atau meningkatnya permintaan pasar dibandingkan dengan kemampuan distribusi.

“Perlu kita ketahui disparitas harga gas LPG 3 KG PSO dengan LPG Non-PSO begitu tinggi, sehingga berakibat adanya migrasi konsumen setiap tahunnya,” kata Daymas kepada Liputan6.com, Selasa (1/8/2023).

Hal itu memicu tindakan penyelewengan, seperti adanya pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang mengoplos isi gas LPG 3 Kg PSO ke gas LPG Non-PSO, yang justru akan semakin berdampak terhadap ketersediaan gas LPG 3Kg PSO di pasaran

“Pemerintah perlu mempercepat proses pencocokan data masyarakat yang memang layak menerima gas LPG 3 Kg, sehingga subsidi tersebut bisa lebih tepat saasaran dan gas LPG 3 Kg PSO tidak over kuota hingga akhir tahun,” Daymas menyarankan.

 


Kurangi Beban Subsidi

Pekerja melakukan bongkar muat tabung LPG 3 kg di salah satu agen di Jakarta Pusat, Kamis (14/7/2022). Imbas kenaikan harga jual LPG nonsubsidi Rp 2.000 per kg, pengelola agen gas mengungkapkan banyak warga mulai beralih ke LPG 3 kg subsidi atau gas melon karena harga gas nonsubsidi terlampau tinggi di tengah kondisi ekonomi yang makin sulit. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan upaya-upaya lain untuk mengurangi beban subsidi LPG 3 kg.

Upaya-upaya ini salah satunya mempercepat program Jargas, mengurangi kebergantungan gas LPG dan mendorong penggunaan kompor listrik/induksi dan kompor surya.

“Kita perlu belajar dari kesalahan saat konversi minyak tanah ke gas LPG 15 tahun lalu, kita tidak boleh hanya bergantung dari 1 sumber energi saja untuk kebutuhan rumah tangga, diperlukan adanya bauran energi,” jelas Daymas.


Stok LPG 3 Kg Aman, Masyarakat Tak Perlu Panik

Pekerja melakukan bongkar muat tabung LPG 3 kg di salah satu agen di Jakarta Pusat, Kamis (14/7/2022). Imbas kenaikan harga jual LPG nonsubsidi Rp 2.000 per kg, pengelola agen gas mengungkapkan banyak warga mulai beralih ke LPG 3 kg subsidi atau gas melon karena harga gas nonsubsidi terlampau tinggi di tengah kondisi ekonomi yang makin sulit. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat memastikan stok dan penyaluran LPG 3 Kg melalui agen dan pangkalan tetap berjalan lancar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah Cirebon.

Dalam rangka memastikan penyaluran LPG 3 Kg sesuai aturan dan kuota yang ditetapkan pemerintah, Sales Area Manager Cirebon Rainier Axel Siegfried Parlindungan Gultom dan Tim Sales Branch Manager (SBM) rutin melakukan kunjungan, termasuk inspeksi mendadak  (SIDAK) ke beberapa pangkalan di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (CiAyuMajaKuning) .

“Masyarakat di wilayah CiAyuMajaKuning tidak perlu panic buying LPG termasuk LPG 3 Kg, karena stok saat ini masih sesuai proyeksi Pertamina sehingga aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat.  Pertamina memastikan bahwa penyaluran LPG khususnya LPG 3Kg baik yang melalui agen maupun pangkalan aman. Penyaluran LPG di wilayah CiAyuMajaKuning  didistribukikan oleh 19 SPBE LPG ,142 Agen LPG, dan 8.609 pangkalan. Pada bulan Juli ini realisasi untuk Ciayumajakuning 745 MT/day atau setara 248.000 tabung perhari,” ujar Rainer adlam keterangannya, Selasa (1/8/2023).

Masyarakat Tak Perlu Panik

Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Hermanyo, S.E. menyatakan saat ini stok dan distribusi LPG  non subsidi maupun LPG 3Kg masih terkendali untuk memenuhi kebutuhan masyarakat miskin.Pertamina Patra Niaga Sales Area Cirebon bergerak dengan sangat cepat untuk memastikan kebutuhan energi masyarakat khususnya yang tidak mampu terpenuhi.

“Untuk industri seperti Hotel, Restoran dan Cafe, harus menggunakan LPG Non Subsidi. Karena LPG 3KG merupakan hak masyarakat yang tidak mampu, bukan untuk kepentingan industri” tambah Bambang.

Selain memastikan ketersediaan LPG, Pertamina juga menghimbau masyarakat untuk membeli LPG non Subsidi maupun LPG 3 Kg di pangkalan resmi Pertamina karena selain harga yang sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah daerah setempat, masyarakat juga dipastikan mendapatkan LPG yang terjamin kualitasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya