Jakarta Bersiap Hadapi Puncak El Nino Agustus hingga September

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif membuat musim kemarau tahun ini lebih kering dengan tingkat curah hujan rendah sampai sangat rendah.

oleh Arnaz Sofian diperbarui 01 Agu 2023, 17:05 WIB
Gelombang Panas El Nino Jakarta
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif membuat musim kemarau tahun ini lebih kering dengan tingkat curah hujan rendah sampai sangat rendah.
Sejumlah orang berswafoto di anjungan Transjakarta kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (1/8/2023). Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) suhu udara akan berkisar 22 hingga 34 derajat Celcius di siang hari, dengan kelembaban 50-80 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif membuat musim kemarau tahun ini lebih kering dengan tingkat curah hujan rendah sampai sangat rendah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Puncak fenomena El Nino yang berdampak pada kekeringan diprakirakan akan melanda Jakarta dan sekitarnya pada Agustus hingga September mendatang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Mengantisipasi hal tersebut, Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Muhammad Yohan mengimbau masyarakat untuk bersiap dan melakukan sejumlah langkah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Pemprov DKI Jakarta menyatakan, stok pangan untuk warga DKI Jakarta aman untuk menghadapi dampak El Nino yang diprediksi akan mencapai puncaknya pada Agustus hingga September 2023. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
​​​​​Meski sumber pangan yang masuk DKI Jakarta umumnya berasal dari daerah penyangga Ibu Kota dan daerah lainnya, namun telah ada kerja sama pengadaan stok pangan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Dampak fenomena El Nino dapat mengancam ketahanan pangan karena berpotensi menyebabkan kekeringan di beberapa wilayah di Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Langkah antisipasi dibutuhkan Jakarta mengingat 98 persen sumber pangannya berasal dari luar daerah. Kerja sama dengan daerah produsen dibutuhkan untuk mencukupi pangan Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya