Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa kanker serviks masih menjadi masalah yang dihadapi dunia.
Setiap dua menit, ada satu orang meninggal karena kanker serviks. Di Indonesia, angka kematian kanker serviks sekitar 21 ribu per tahun. Menjadikannya sebagai kanker dengan kematian terbanyak kedua setelah kanker payudara.
Advertisement
“Sebenarnya kanker ini bisa dicegah dengan melakukan kegiatan vaksinasi. Untuk itu hari ini telah di-launching vaksin untuk kanker serviks yang bisa menolong wanita-wanita di Indonesia,” kata Dante dalam peluncuran vaksin Nusagard di Jakarta, Rabu (2/8/2023).
Vaksin Nusagard adalah vaksin HPV produksi Bio Farma berkolaborasi dengan MSD. Dan dengan vaksinasi, selain bisa menurunkan angka kematian akibat kanker serviks, Indonesia juga bisa menghemat biaya pengeluaran untuk kanker serviks.
Pasalnya, menurut Dante, untuk mengobati kanker serviks, BPJS Kesehatan harus mengeluarkan sebanyak Rp4,5 triliun setiap tahunnya.
“Maka dari itu Bio Farma melakukan launching Nusagard sebagai salah satu bentuk karya dari Bio Farma bekerja sama dengan MSD untuk memberikan akses bagi tercapainya vaksinasi kanker serviks pada tahun 2030 di Indonesia.”
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito menyampaikan selamat atas diluncurkannya vaksin ini.
“Tentunya Badan POM menyampaikan selamat untuk kerja sama antara Bio Farma dengan MSD atas hadirnya vaksin Nusagard ini, vaksin untuk pencegahan kanker serviks,” kata Penny.
Efektivitas Nusagard Hampir 100 Persen
Penny menambahkan, melihat potensi risiko kanker serviks, maka Indonesia sangat perlu menuju pada kemandirian vaksin dan aksesnya.
“Perlu sekali kita menuju kepada kemandirian terhadap akses dan vaksinnya ini. Jadi Badan POM dalam hal ini mendampingi mulai dari pendampingan evaluasi untuk mendapatkan izin edarnya,” jelas Penny.
Berdasarkan hasil uji klinik yang sudah dilakukan, Badan POM menemukan bahwa vaksin ini efektif untuk mencegah kanker serviks.
“Berdasarkan hasil uji klinik yang sudah dilakukan menunjukkan efektivitas yang sangat tinggi, tadi sudah disampaikan hampir 100 persen. Dan jangka waktunya panjang untuk mencegah (kanker).”
Vaksin ini akan diproduksi dari hulu ke hilir di dalam negeri, mulai dari bahan baku hingga produk jadinya.
“Itu adalah aspek kemandirian yang selalu kita bangun untuk kita bisa mempunyai produksi dalam negeri untuk obat dan vaksin, untuk pencegahan kanker serviks yang sangat berisiko tinggi,” ucap Penny.
Advertisement
Menuju Generasi Bebas Kanker Serviks
Sementara, Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya, menambahkan, peluncuran Nusagard, vaksin HPV 4-valen merupakan langkah terdepan dalam pencegahan menuju generasi bebas kanker serviks.
“Bio Farma hadir untuk memberikan aksesibilitas, memastikan akses yang mudah dan terjangkau terhadap layanan terkait kanker serviks, dari mulai deteksi hingga vaksinasi.”
Kerja sama Bio Farma dengan MSD ini menambah kesempatan dan langkah penting bagi Bio Farma untuk memperdalam pengalaman, pengetahuan dan keahlian teknologi inovatif dari manufaktur vaksin global.
“Tidak hanya itu, langkah awal dari kerja sama kami ini juga memberikan semangat untuk terus berinovasi dalam menghadirkan produk-produk vaksin dalam negeri yang berkualitas,” kata Shadiq.
Vaksin HPV Produksi Lokal Pertama
Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou menambahkan, keberhasilan transfer teknologi vaksin HPV 4-valen MSD ke Bio Farma telah menghasilkan vaksin HPV produksi lokal pertama di Indonesia.
“Kami berharap dapat menyaksikan Nusagard menjadi bagian dari program imunisasi HPV nasional pada bulan Agustus ini.”
“Di MSD, kami terus berkomitmen untuk mengurangi jumlah kanker serviks di Indonesia dan mendukung strategi global Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mempercepat eliminasi kanker serviks secara global” pungkas George.
Advertisement