Liputan6.com, Jakarta Tidur merupakan salah satu cara yang dilakukan tubuh untuk mengistirahatkan sekaligus memulihkan sel-sel dalam tubuh, setelah seharian penuh beraktivitas. Saat bangun dari tidur di pagi hari, umumnya tubuh akan terasa lebih segar.
Namun pernahkah kamu justru mengalami tubuh yang nggak nyaman seperti sakit kepala saat bangun tidur di pagi hari? Jika kamu pernah mengalami kondisi tersebut, tentunya akan sangat mengganggu aktivitas harianmu.
Advertisement
Ketika kondisi itu terjadi, artinya tidurmu nggak berkualitas. Apa penyebabnya? Berikut ini ada beberapa penyebab sakit kepala saat bangun tidur di pagi hari yang harus kamu ketahui:
1. Insomnia
Berniat ingin tidur tepat waktu, untuk mendapatkan waktu istirahat yang berkualitas, namun saat berjuang untuk 'menutup mata' kamu justru enggan mengantuk. Ketika kamu mengalami kesulitan tidur, artinya kamu mengalami insomnia.
"Tidur yang kurang ideal dapat membuat seseorang keluar dari ritme tidur yang biasanya dan dapat memicu sakit kepala. Jika sakit kepala terjadi hanya saat kamu kesulitan tidur di malam hari, tentu ada hubungannya dengan insomnia," ujar Ahli Saraf W. Christopher Winter, MD yang juga penulis buku The Sleep Solution: Why Your Sleep is Broken and How to Fix it, seperti dikutip laman Shape, Senin (17/7).
Menurut Christopher, untuk mengatasinya, kamu perlu tahu penyebabnya. Bisa jadi karena nggak mematikan lampu saat mau tidur, terlalu sering scrolling sosial media, atau adanya gangguan tidur lain yang membuatmu sulit memejamkan mata.
Advertisement
2. Stres
Stres seringkali dikaitkan dengan sakit kepala. Meski belum dapat dijadikan diagnosis yang sepenuhnya akurat, namun sakit kepala karena stres dalam istilah medis disebut sebagai tension-type atau sakit kepala tegang.
Sakit kepala dengan tipe tegang ini didefinisikan oleh nggak ditandai munculnya rasa migrain dan cenderung muncul di kedua sisi kepala. Rasa sakit kepala tegang seperti ada yang meremas kepala yang umumnya disebabkan karena ketegangan otot di kepala, kulit kepala, atau leher, serta muncul rasa mual, sensitivitas pada cahaya dan suara menjadi meningkat.
Kondisi dapat diperburuk dengan adanya gerakan kepala. Asisten profesor neurologi klinis di Weill Cornell Medical College, dr Susan Broner mengungkapkan bahwa sakit kepala akibat stres dapat berlangsung selama 30 menit hingga 72 jam.
"Stres, tentu saja, memainkan peran kunci dalam memicu sakit kepala tegang. Mekanisme yang tepat tidak jelas, tapi teori menunjukkan bahwa ketika orang sedang stres, maka perubahan fisiologis terjadi dalam tubuh," ujar Susan.
3. Gangguan Irama Sirkadian
Gangguan irama atau ritme sirkadian adalah masalah yang terjadi ketika adanya gangguan jam internal dalam tubuh yang memberitahu, kapan waktunya tidur dan bangun. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh faktor eksternal, seperti dialami oleh para pekerja shift, jet-lag, atau bagi kamu yang memiliki jam tidur nggak konsisten.
Maka dari itu, menurut Christopher, untuk mengatasi sakit kepala di pagi hari karena gangguan irama sirkadian, ada baiknya kamu mulai mengatur pola tidur yang teratur, dengan mencoba tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari.
Advertisement
4. Sleep Apnea
Sleep Apnea adalah gangguan tidur yang disebabkan karena pernapasan terhenti sementara selama beberapa kali yang terjadi di malam hari. Ketika hal itu terjadi, otak nggak mendapatkan oksigen yang cukup dan terjadi peningkatan karbondioksida, hingga memunculkan gejala seperti sakit kepala di pagi hari.
Kondisi sleep apnea umumnya ditandai dengan munculnya suara saat tidur alias mendengkur, namun tetap merasa mengantuk atau lelah ketika bangun dari tidur. Orang dengan sleep apnea, selain cenderung mendengkur juga memiliki kelebihan berat badan, sehingga mempersempit jalan napas.
5. Alergi
Banyak masalah alergi yang menyebabkan seseorang bangun di pagi dengan sakit kepala. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya penyumbatan di saluran hidung yang disebabkan karena peradangan alergi dari debu atau bulu hewan peliharaan. Selain itu juga dapat dipicu dari terperangkapnya debu dari seprai di dalam ruangan.
Untuk mengetahui apakah sakit kepala yang muncul di pagi hari karena alergi, umumnya seseorang akan merasakan gejala seperti hidung tersumbat, pilek, mata gatal, dan bersin-bersin.
Beberapa penyebab sakit kepala yang dijelaskan di atas, sebenarnya dapat diatasi sesuai dengan faktor penyebabnya. Berkaitan dengan penyebab sakit kepala saat bangun tidur tersebut, ada hal lain yang juga perlu diperhatikan. Adalah kualitas udara dalam ruangan.
Jika penyebab sakit kepala sudah dimulai dari lingkungan terkecil yaitu rumah, artinya kamu perlu mempertimbangkan kembali kualitas udaranya. Untuk mendapatkan udara yang lebih nyaman, kamu dapat menggunakan Complete Air Management System (CAMS) dari Panasonic yang merupakan manajemen sistem tata udara dengan AI tercanggih.
CAMS merupakan inovasi dari Panasonic yang hadir sebagai solusi dalam meningkatkan kualitas dan kenyamanan tata udara. CAMS menjadi teknologi hybrid-link unik yang menyinkronkan AC dan perangkat tata udara lainnya secara terintegrasi.
Sistem tersebut menggunakan sensor Indoor Air Quality (IAQ) yang terhubung dengan AI di program cloud untuk memantau:
Jika penyebab sakit kepala sudah dimulai dari lingkungan terkecil yaitu rumah, artinya kamu perlu mempertimbangkan kembali kualitas udaranya. Untuk mendapatkan udara yang lebih nyaman, kamu dapat menggunakan Complete Air Management System (CAMS) dari Panasonic yang merupakan manajemen sistem tata udara dengan AI tercanggih.
CAMS merupakan inovasi dari Panasonic yang hadir sebagai solusi dalam meningkatkan kualitas dan kenyamanan tata udara. CAMS menjadi teknologi hybrid-link unik yang menyinkronkan AC dan perangkat tata udara lainnya secara terintegrasi.
Sistem tersebut menggunakan sensor Indoor Air Quality (IAQ) yang terhubung dengan AI di program cloud untuk memantau:
Advertisement
1. CO2
Kamu pasti tahu kalau manusia juga menghasilkan CO2. Jika otak menampung terlalu banyak CO2 dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, dan kamu menjadi kehilangan konsentrasi. Namun dengan adanya CAMS, teknologi ini akan mendeteksi CO2 yang berlebihan dalam ruangan, kemudian menukarnya dengan udara yang banyak mengandung oksigen dari luar ruangan.
Menariknya lagi, CAMS bukan sekadar pendingin udara, namun juga menjadi manajemen sistem tata udara di rumah yang membuat udara di dalam ruangan tidak hanya dingin, tapi juga membuat sirkulasi udara menjadi lebih baik. Itu karena adanya perangkat supply air fan yang membantu menarik udara masuk, memfilter, dan membuang udara lainnya ke luar melalui ventilasi. Jumlah udara udara yang masuk pun bisa diatur berdasarkan banyaknya orang di dalam ruangan.
2. PM2.5
PM2.5 adalah partikel di udara (debu, jelaga, kotoran, asap, tetesan cairan) berukuran diameter 2,5 mikron atau sangat kecil yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. PM2.5 merupakan ancaman kesehatan terbesar karena dapat melayang di udara untuk waktu yang lama dan diserap jauh ke dalam saluran pernapasan dan aliran darah saat terhirup. Gejala jangka pendek dari paparan partikulat tingkat tinggi ini termasuk iritasi tenggorokan dan saluran udara, batuk, dan kesulitan bernapas.
Fakta menariknya, kemampuan filtrasi yang tinggi pada CAMS dapat membantu menghilangkan partikel berbahaya seperti PM2.5 dari udara di setiap sudut ruangan (termasuk debu dalam rumah) digantikan dengan udara dan oksigen dari luar ruangan.
Advertisement
3. Kelembapan
Pernahkah kamu tiba-tiba terbangun di malam hari dan nggak bisa tidur lagi? Jika ya, kemungkinan ruangan tempatmu tidur mengalami kelembapan yang mempengaruhi kualitas tidur. Namun, dengan CAMS kamu nggak lagi merasakan kondisi tersebut karena ruangan terlalu panas atau terlalu dingin.
Kamu dan keluarga dapat tidur lebih nyenyak di malam hari dan menikmati udara yang sangat segar. CAMS membantu menjaga level kelembapan yang tepat untuk udara yang nyaman.
Oh ya, CAMS juga dapat dioperasikan menggunakan IAQ Remote Controller yang terkoneksi dengan Program Cloud melalui aplikasi smartphone. Ada banyak fungsi yang bisa kamu atur sendiri, sesuai kebutuhan.
Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa klik di sini.
(*)