Liputan6.com, Jakarta Tim Pemrakarsa Kebangkitan Partai Golkar disebut-sebut telah terbentuk. Salah seorang inisiatornya adalah politikus senior Partai Golkar, Idrus Marham yang getol ingin melengserkan Airlangga Hartarto dari kursi ketua umum partai berlambang pohon beringin tersebut.
Mantan Sekretaris Jenderal Partai Golkar yang juga sempat tersandung kasus korupsi proyek PLTU Riau-1 pada tahun 2020 itu mengklaim, Tim Pemrakarsa muncul atas kesadaran kolektif mantan kader Golkar di luar struktur kepengurusan saat ini.
Advertisement
"Tim Pemrakarsa muncul dengan adanya kesadaran secara kolektif yang muncul dari sebagian keluarga Partai Golkar, utamanya para pemimpinnya bahwa kepemimpinan hari ini tidak produktif," klaimnya.
Mantan Menteri Sosial tersebut juga menilai, Tim Pemrakarsa menyadari bahwa kasus yang sedang dialami Airlangga memberatkan gerak langkah Partai Golkar. Idrus mengklaim bahwa ada indikasi kuat Airlangga melakukan negosiasi hanya untuk menyelamatkan dirinya.
"Ada indikasi yang sangat kuat, yang kita menduga bahwa langkah-langkah yang dilakukan oleh ketum hari ini hanya untuk melakukan negosiasi-negosiasi untuk apa? untuk menyelematkan dirinya," ucapnya.
Respons DPD I Partai Golkar
Klaim yang dilontarkan Idrus Marham bahwa telah terbentuknya Tim Pemrakarsa tersebut disambut oleh DPD I Partai Golkar dengan tenang. Ketua DPD Golkar DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar mengaku tak akan terpengaruh atas seruan Idrus tersebut.
"Sudahlah hentikan wacana itu, tidak ada munaslub. Sekarang lebih baik fokus dukung Airlangga menangkan pemilu," ujarnya melalui pesan tertulis, Jumat (28/7/2023).
"DPD Partai Golkar DKI Jakarta masih solid mendukung Airlangga Hartarto untuk memenangkan pilpres, pileg, dan pilkada 2024," tambah Zeki.
Selaras dengan Zeki, Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Christiany Eugenia Paruntu pun tak ambil pusing soal wacana Munaslub yang berkembang.
"Pemilu serentak 2024 tinggal menghitung bulan saja. Intinya kami menolak munaslub. Sekali lagi kami di Sulut sangat solid dan mendukung Pak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar," ujarnya.
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Riau, Syamsuar menegaskan bahwa Golkar baik-baik saja dan fokus untuk pemenangan Pemilu 2024. Ia juga menilai, sama sekali tidak ada alasan partainya untuk menggelar Munaslub.
"Jangan (Golkar) diganggu dengan isu Munaslub yang merusak soliditas para kader di daerah. Tidak ada alasan Munaslub," tegasnya.
"Kita bekerja untuk memenangkan partai Golkar pada Pemilu 2024. Kader Golkar di daerah baik-baik saja tetap solid dan bersatu di bawah komando Airlangga Hartarto selaku ketua umum Partai Golkar," jelas Syamsuar.
Advertisement
Aturan Munaslub
Aturan mengenai pergantian ketua umum tercantum dalam Anggaran Dasar Partai Golkar dengan beberapa ketentuan.Salah satunya, apabila 2/3 Pengurus Partai (DPD) Provinsi sepakat agar Munaslub dilaksanakan.
Setidaknya terdapat dua penyebab yang dapat dijadikan landasan menggelar Munaslub. Pertama, partai dalam keadaan terancam atau menghadapi hal ihwal kegentingan yang memaksa.
Kedua, DPP melanggar AD/ART atau DPP tak dapat melaksanakan amanat Munas yang menyebabkan organisasi tak berjalan sesuai dengan fungsinya.
(*)