Liputan6.com, Jakarta - Gianluigi Buffon mengumumkan pengunduran dirinya dari sepak bola profesional. Ia umumkan pensiun di usia 45 tahun.
Dikutip dari the athletic.com, Selasa (2/8/2023), mantan penjaga gawang legendaris Juventus dan Italia ini telah habiskan dua musim terakhir bermain untuk klub masa kecil Parma di seri B dengan membuat 43 penampilan.
Advertisement
Ia menandatangani perpanjangan kontrak dengan Parma pada Februari 2022, yang akan membuatnya bertahan hingga musim panas mendatang. Sebagai gantinya akan mengakhiri 28 tahun berkarier dalam waktu dekat.
Gianluigi Buffon yang memulai karier di Parma pada 1995, bermain 220 kali untuk Parma sebelum bergabung dengan Juventus. Bahkan catat rekor bayaran untuk seorang penjaga gawang.
Pria Italia itu habiskan 17 tahun di Juventus memenangkan sembilan gelar seri A dan tetap bersama klub meski alami penurunan ke seri B di tengah skandal Calciopoli pada pertengahan 2000-an.
Buffon bergabung dengan Paris Saint-Germain pada 2018, hanya habiskan satu musim bersama tim Prancis dan memenangkan Ligue 1.
Ia kemudian kembali ke Juventus pada 2019, dan memainkan peran cadangan dengan 29 penampilan selama dua tahun, sebelum pindah kembali ke Parma.
Ia akhiri karier di Juventus dengan 685 penampilan. Namun, dia memegang rekor penampilan terbanyak di seri A sebanyak 648, waktu terlama di seri A tanpa kebobolan sebanyak 974 menit, dan gelar liga terbanyak di era seri A, sejak 1927.
Kiper ini juga bermain untuk tim nasional Italia antara 1997 dan 2018 dan merupakan pembuat rekor penampilan negara, bermain 176 kali untuk Eropa dan memenangkan Piala Dunia pada 2006.Buffon juga menjadi kiper termahal sepanjang masa dengan bayaran sebesar 32,6 Juta Poundsterling saat transfer dari Parma ke Juventus pada 2001.
Seiring kabar Buffon yang akan pensiun tersebut menarik untuk diketahui total kekayaan pria kelahiran 28 Januari 1978 ini, seperti dikutip dari dari celebrity net worth:
Kekayaan Gianluigi Buffon
Berdasarkan celebrity net worth, Gianluigi Buffon memiliki kekayaan sekitar USD 20 juta atau sekitar Rp 303,32 miliar (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 15.166).
Setelah hengkang dari Juventus pada 2021, ia bermain untuk seri B Parma. Namun, gaji pemain asal Italia itu belum diumumkan. Disebut-sebut gajinya jauh lebih rendah dari yang biasa ia dapatkan di Juventus karena fokus mendapatkan waktu bermain regular. Akan tetapi, ia mendapatkan hampir USD 2 juta atau sekitar Rp 30,36 miliar dari endorsement.
Dikutip dari sportkeeda.com, pria kelahiran Carrara ini telah disponsori oleh merek Jerman Puma untuk sebagian besar peralatan olah raga selama sebagian besar kariernya. Ia juga didukung Pepsi dan muncul dalam iklannya. Bahkan Buffon juga mendapatkan endorsement dari PokerStars, yang merupakan ruang poker online.
Buffon juga memiliki sejumlah investasi pribadi dan memiliki merek anggur sendiri dengan nama “Buffon#1. Buffon juga merupakan pemegang saham utama dari klub asal kampung halamannya Carrarese sebelumnya dibubarkan pada 2016. Selain itu, Buffon juga memegang 15 persen saham perusahaan tekstil India Zuchi Group S.p.A.
Gianuigi Buffon juga memiliki rumah mewah di kampung halamannya Carrara, dan diperkirakan biaya tempat tinggal sekitar USD 2 juta. Ia juga memiliki koleksi mobil mewah meliputi merek Maserati, Ford dan Audi. Diperkirakan biaya mobil mewahnya mencapai USD 1 juta atau sekitar Rp 15,18 miliar.
Advertisement
UEFA Resmi Tendang Juventus dari Kompetisi Antar Klub Eropa
Sebelumnya, Juventus resmi ditendang UEFA dari kompetisi antar klub Eropa di musim 2023/2024. Dengan demikian Juventus tidak akan bisa ikut UEFA Conference League musim depan sebagai bentuk hukuman atas pelanggaran finansial yang dilakukan.
Masalah pelanggaran finansial ini juga yang membuat Juventus terkena sanksi pengurangan 10 poin di Liga Italia musim lalu. Akibat pengurangan poin, Juventus gagal meraih tiket ke Liga Champions dan harus puas cuma berada di posisi tujuh klasemen Liga Italia.
Dengan ada di urutan tujuh, Juventus sedianya akan bermain di kompetisi antar klub Eropa kasta ketiga yakni UEFA Conference League. Namun Juve akhirnya batal debut di UEFA Conference League
UEFA pada Jumat (28/7/2023) waktu setempat memutuskan mencoret Juve dari UEFA Conference League musim 2023/2024 setelah dinyatakan bersalah melakukan pelanggaran finansial.
Tak cuma dicoret dari kompetisi, Juventus juga harus membayar denda cukup besar. I Bianconeri harus menyerahkan 20 juta euro. Namun 10 juta diantaranya baru dibayarkan jika mereka kembali melakukan pelanggaran Financial Fair Play di tahun 2023, 2024 dan 2025.
Bakal Pengaruhi Keuangan Juventus
Presiden Juve Gianluca Ferrero dalam pernyataan resminya sebenarnya menyatakan yakin tidak melakukan pelanggaran. Namun mereka memutuskan tidak akan melakukan banding atas sanksi dari UEFA ini.
Juventus diduga memang menerima keputusan UEFA agar ke depannya tidak lagi dikejar-kejar sanksi. Mereka ingin kembali main di Liga Champions pada musim 2024/2025.
Dengan dihukumnya Juventus, maka jatah Italia di UEFA Conference League musim depan akan kembali dipakai oleh Fiorentina yang musim lalu menempati posisi delapan. Fiorentina sendiri merupakan finalis UEFA Conference League musim lalu.
Gagal main di kompetisi antar klub Eropa musim depan akan mempengaruhi keuangan Juventus. Klub asuhan Massimiliano Allegri itu pun berniat menjual beberapa pemain berharganya di sisa musim panas 2023.
Ada tiga pemain yang kemungkinan dilego untuk mendapatkan dana segar yakni bek Gleison Bremer, striker Dusan Vlahovic hingga winger Federico Chiesa. Dua dari tiga pemain ini bisa pergi di akhir jendela transfer musim panas 2023.
Advertisement