Viral Emak-Emak di Gresik Mengomel di Medsos karena Anaknya 13 Kali Gagal Tes Ujian SIM, Begini Respons Polisi

Sebuah video seorang ibu-ibu berbaju hijau viral di media sosial. Dia melontarkan keluh kesahnya dan ngomel-ngomel karena anaknya 13 kali tak lulus ujian SIM di Satlantas Polres Gresik.

oleh Yusron FahmiDian Kurniawan diperbarui 02 Agu 2023, 19:36 WIB
Potret Lintasan Baru Ujian SIM di Polres Bantul. (Sumber: Instagram/polresbantuldiy)

Liputan6.com, Surabaya - Emak-emak yang mengaku bernama Marita mengamuk lantaran sang anak sudah 13 kali tak lulus ujian surat ijin mengemudi (SIM) di Satuan Lalu Lintas Polres Gresik.

Aksi yang terekam dalam video berdurasi 4 menit 57 detik ini ramai di media sosial (Medsos).

"Assalamualaikum, salam sejahtera untuk semuanya, hari ini tanggal 1 Agustus 2023 saya mau bercerita sedikit, ini saya mau memberitahukan kepada Bapak Kapolri, tadi pagi saya sempat adu mulut dengan petugas Satlantas Polres Gresik, tempat domisili saya, tadi itu saya mau ngantar anak saya kenapa kok sampai 13 kali gak lulus-lulus," ujarnya seperti dalam video, Rabu (2/8/2023).

Karena penasaran itu lah, ia pun berinisiatif mengantarkan sang anak ke Satlantas Polres Gresik untuk melakukan ujian SIM. Tidak hanya itu, ia juga berupaya menemui Kepala Satlantas (Kasatlantas) Polres Gresik untuk mendapatkan penjelasan mengapa anaknya tak lulus ujian SIM hingga 13 kali.

Namun sayang, upayanya tersebut menemui jalan buntu lantaran sang Kasatlantas disebut oleh anak buahnya sedang tak berada di tempatnya.

"Jadi tadi saya sempat mau menemui Kasatlantas setelah anak saya tidak diluluskan lagi untuk ke 13 kalinya. Saya tadi mau nemuin Kasatlantas tapi tidak diperkenankan, ditanya sama anggotanya, ibu sudah ada janji? Saya bilang belum, lalu petugas itu bilang ‘saya telpon Pak Kasatlantas dulu ya bu', tapi ternyata Pak Kasatlantas tidak ada,” katanya.

Ia lalu menjelaskan, bahwa skema ujian praktik SIM di Satlantas Polres Gresik masih menggunakan lintasan yang dinilai cukup menyulitkan. Padahal menurutnya, skema lintasan ujian praktik SIM yang sulit itu pernah disindir oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang lulus bisa jadi pemain sirkus.

“Anak saya ini sudah 13 kali pak, saya gak mau anak saya jadi pemain sirkus setelah lulus uji SIM, ternyata himbauan Kapolri kemarin gak dipake pak, aturannya masih sulit,” bebernya.

Marita mengaku sempat mengamuk saat berada di kantor Satlantas Gresik. Namun upayanya itu diredam oleh petugas. Bahkan, upayanya itu malah membuahkan hasil dengan diterbitkannya SIM untuk sang anak dan suaminya yang sempat tak kunjung lulus ujian SIM.

“Tadi saya ngamuk-ngamuk disana, akhirnya diredam oleh petugas, 'bu mari bu ketemu komandan saya' dan saya ketemu dengan Baur SIM nya, namanya Pak Candra. Disitu beliau mencoba untuk mendinginkan saya dan mencari solusi terbaik. Ternyata punya suami saya yang semula juga dipersulit akhirnya diterbitkan, jangan seperti ini dong pak, jangan nunggu masyarakat ngamuk dulu baru diterbitkan,” tegasnya.

 


Kasatlantas Tengah di Lapangan

Warga mengikuti uji praktik saat membuat Surat Izin Mengemudi (SIM) di Satlantas Polresta Depok, Senin (1/7/2019). Polresta Depok menggratiskan pembuatan SIM baru dan perpanjangan bagi warga yang berulang tahun pada 1 Juli atau bertepatan dengan HUT ke-73 Bhayangkara. (Liputan6.com/ImmanuelAntonius)

Dirlantas Polda Jatim Kombes Muhammad Taslim Chairuddin menyatakan, video ibu-ibu mengomel karena anaknya 13 kali tidak lulus ujian SIM di Polres Gresik, dan viral di media sosial menjadi bahan evaluasi bagi pihaknya.

"Pada dasarnya Kepolisian, termasuk Polda Jatim, tak alergi terhadap kritik," kata Taslim melalui pesannya di Surabaya, Rabu (2/8/2023), dikutip dari Antara.

Menurutnya, kritik yang datang dari masyarakat merupakan bahan evaluasi bagi kebaikan Polri. Namun, lanjut Taslim, kritik jangan sampai terkesan menyudutkan.

"Apalagi jika tuduhan-tuduhan itu tidak disertai fakta atau ada proses tabayun," ujar Taslim.

Menanggapi poin kritik ibu-ibu yang belakangan diketahui bernama Marita itu, Taslim menjelaskan bahwa pada dasarnya Satlantas Polres Gresik bukan tidak mengindahkan instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait pelayanan pengurusan SIM. Namun, diperlukan proses penafsiran di lapangan untuk menerapkan instruksi Kapolri tersebut.

Sebab, bila salah tafsir, dalam penerapannya di lapangan justru bisa menabrak aturan. Dalam kasus itu, dia menegaskan petugas di Satlantas Polres Gresik patuh terhadap perintah Kapolri.

"Kemudian beliau (Marita) juga menganggap mau mengungkap Pungli? Yang terjadi adalah yang bersangkutan mempersoalkan kegagalan putranya mengikuti uji SIM C hingga 13 kali," ujarnya.

Taslim juga membantah tudingan Marita yang menyebut Kasatlantas Polres Gresik, AKP Agung, mangkir tugas karena tidak ada di kantor ketika Marita hendak menemui terkait permasalahannya.

Yang terjadi sebenarnya, lanjut Taslim, AKP Agung tengah berada di lapangan dalam rangka melaksanakan tugas. Itu sebabnya Marita tidak bisa menemui dan hanya dilayani oleh pejabat di bawahnya, yang saat itu tengah bertugas di kantor.

Film-film ini terinspirasi dari hari kemerdekaan negara Amerika Serikat yang jatuh pada tangga 4 Juli. Apa sajakah?

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya