Liputan6.com, Jakarta Indonesia kini memiliki vaksin HPV produksi dalam negeri yang bisa mencegah kanker serviks bernama Nusagard.
Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya mengatakan, vaksin ini merupakan realisasi untuk membantu program imunisasi nasional. Mengingat, ada 2,9 juta anak SD yang harus dapat vaksin HPV.
Advertisement
Maka dari itu, jumlah produksinya akan mengikuti kebutuhan program pemerintah. Di tahap awal, produksinya akan mencapai 3,1 juta dosis hingga akhir tahun 2023.
Menurut Shadiq, vaksin ini akan diberikan gratis hanya untuk anak kelas 5 sampai 6 SD atau usia 9 sampai 14 tahun. Dan untuk sementara belum dikomersilkan sehingga harganya pun belum diberitahukan.
“Gratis untuk anak kelas 5 sampai 6 SD dengan usia 9 sampai 14 tahun,” ujar Shadiq.
Vaksin ini diberikan dengan dua kali suntikan. Suntikan pertama akan bergulir mulai Agustus ini dan suntikan kedua dilakukan setelah enam bulan atau di tahun 2024.
“Itu dosisnya adalah dua kali suntik dengan selang sekitar enam bulan. Jadi kalau tahun ini diberikan nanti suntikan keduanya di tahun 2024.”
Biasanya, suntikan vaksin HPV diberikan tiga dosis, tapi karena ini diberikannya pada anak-anak, maka pemberiannya cukup dua dosis, tambah Shadiq.
Terkait alur pelaksanaan vaksinasi HPV Shadiq mengatakan bahwa ini akan diatur oleh Kementerian Kesehatan.
“Nanti pelaksanaannya di Kemenkes, kemungkinan besar faskes akan kerja sama dengan pemerintah daerah setempat atau Kemendikbud.”
Belum Diperjualbelikan
Vaksin Nusagard sekarang belum diperjualbelikan. Pasalnya, keberadaannya masih difokuskan untuk membantu program imunisasi nasional.
“Kami saat ini belum punya harga berapa, karena ini adalah khusus program imunisasi nasional.”
Vaksin gratis yang masuk dalam program imunisasi nasional pun dibatasi hanya untuk anak SD. Namun, ke depannya, vaksin ini bisa diakses oleh masyarakat yang lebih luas karena memang bisa pula untuk usia dewasa sampai 45 tahun.
Advertisement
Efektivitas Vaksin Nusagard
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny K. Lukito menyinggung soal efektivitas atau efikasi vaksin Nusagard.
Berdasarkan hasil uji klinik yang sudah dilakukan, Badan POM menemukan bahwa vaksin ini efektif untuk mencegah kanker serviks.
“Berdasarkan hasil uji klinik yang sudah dilakukan menunjukkan efektivitas yang sangat tinggi, tadi sudah disampaikan hampir 100 persen. Dan jangka waktunya panjang untuk mencegah (kanker).”
Vaksin ini akan diproduksi dari hulu ke hilir di dalam negeri, mulai dari bahan baku hingga produk jadinya.
“Itu adalah aspek kemandirian yang selalu kita bangun untuk kita bisa mempunyai produksi dalam negeri untuk obat dan vaksin, untuk pencegahan kanker serviks yang sangat berisiko tinggi,” ucap Penny.
Pentingnya Vaksinasi HPV
Sementara, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyampaikan bahwa vaksin Nusagard adalah vaksin HPV produksi Bio Farma berkolaborasi dengan MSD.
Vaksinasi sendiri merupakan upaya yang perlu digencarkan untuk menekan angka kanker serviks. Pasalnya, setiap dua menit satu orang meninggal akibat kanker tersebut.
Dengan vaksinasi, selain bisa menurunkan angka kematian akibat kanker serviks, Indonesia juga bisa menghemat biaya pengeluaran untuk kanker serviks.
Dante menerangkan, untuk mengobati kanker serviks, BPJS Kesehatan harus mengeluarkan sebanyak Rp4,5 triliun setiap tahunnya. Dengan vaksinasi, jumlah pengeluaran ini bisa dipangkas.
Advertisement