Liputan6.com, Ponorogo - Masyarakat diimbau membeli gas elpiji ukuran 3 kilogram di agen dan pangkalan resmi agar tidak terlalu mahal. Hal itu disampaikan Sales Branch Manager Pertamina Rayon VI Kediri Muhammad Salman Al Farisy sebagai respons atas kelangkaan elpiji 3 kg.
"Masyarakat pengguna elpiji subsidi sebaiknya beli di pangkalan-pangkalan resmi karena harganya (pasti) HET (harga eceran tertinggi)," katanya di Ponorogo, dilansir dari Antara, Rabu (2/8/2023).
Advertisement
Harga elpiji melon saat ini banyak dikeluhkan warga di Ponorogo. Pasalnya, elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram yang harusnya dijual Rp16 ribu hingga Rp17.500 per tabung, kini melonjak di kisaran Rp22 ribu hingga Rp23 ribu.
Salman memastikan pihaknya akan terus mengawasi pasokan hingga dinamika serapan elpiji subsidi tersebut, untuk memastikan distribusi tersalurkan tepat sasaran, tidak terjadi penimbunan dan penjualan sesuai ketentuan harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah.
"Silakan melapor ke kami (Pertamina) jika ada pangkalan yang menjual di atas HET," ujar dia.
Saat ini pihaknya juga intens melakukan sosialisasi terhadap pangkalan untuk melayani pembelian masyarakat. "Sudah kami imbau ke pangkalan agar menjual ke konsumen langsung," imbuhnya.
Salman menambahkan, pihaknya akan menambah jumlah pangkalan di kabupaten Ponorogo agar distribusi elpiji 3 kg lebih merata dan mudah dijangkau masyarakat. Saat ini, jumlah pangkalan di Ponorogo tercatat sebanyak 751 unit.
"Yang pangkalan besar akan kami pecah lagi supaya bisa lebih merata, sehingga masyarakat lebih mudah mendapatkan elpiji subsidi," katanya.
Evaluasi Pangkalan Elpiji
Lebih lanjut, pihaknya tetap akan melakukan langkah evaluasi terhadap para pangkalan elpiji di Ponorogo saat ini. Evaluasi yang dilakukan yakni penyaluran elpiji melon apakah sudah sesuai dengan ketentuan.
"Seminggu ini setelah kami berikan ekstra pasokan akan kita evaluasi setiap pangkalan sudah sesuai atau tidak," tuturnya.
Advertisement