Perang Ukraina: Drone Rusia Serang Gudang Biji-bijian Dekat Romania

Prancis menuduh Rusia sengaja menempatkan keamanan pangan global dalam risiko dengan menargetkan gudang biji-bijian.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 03 Agu 2023, 07:32 WIB
Serangan Rusia di Ukraina selatan menjadi lebih intens minggu ini, setelah Presiden Vladimir Putin menarik Rusia dari kesepakatan masa perang yang memungkinkan Ukraina mengirim biji-bijian ke negara-negara yang menghadapi ancaman kelaparan.

Liputan6.com, Kyiv - Serangan drone Rusia menghantam fasilitas pelabuhan Ukraina di Izmail di Sungai Danube, tidak jauh dari wilayah Romania. 

Ukraina menyebutkan bahwa hampir 40.000 ton biji-bijian yang akan dikirimkan ke negara-negara Afrika, China, dan Israel rusak. Demikian pula sebuah elevator.

Rusia mulai menargetkan pelabuhan Ukraina setelah mengabaikan kesepakatan yang ditengahi PBB, yang memungkinkan ekspor biji-bijian yang aman antara kedua melintasi Laut Hitam.

"Pelabuhan inilah yang menjadi fondasi ketahanan pangan global saat ini," twit Menteri Ukraina Oleksandr Kubrakov.

Sebuah video yang direkam dari sisi Romania di Danube, kira-kira 3 km jauhnya, menunjukkan kebakaran besar yang berkobar di area Pelabuhan Izmail pada Rabu (2/8/2023) pagi waktu setempat.

Presiden Romania Klaus Iohannis mengutuk serangan lanjutan Rusia terhadap infrastruktur Ukraina di dekat negaranya, menggarisbawahi itu sebagai hal yang tidak dapat diterima. Dia menambahkan bahwa serangan Rusia adalah kejahatan perang yang memengaruhi kapasitas Ukraina untuk mentransfer produk makanan mereka kepada yang membutuhkan. Demikian seperti dilansir BBC, Kamis (3/8)

Pemimpin daerah Odesa Oleh Kiper mengatakan bahwa tidak ada laporan tentang korban jiwa dalam serangan Rusia tersebut.

Ukraina adalah salah satu pengekspor gandum dan jagung utama dunia. Data Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) menunjukkan, pada tahun 2021 Somalia mengandalkan Ukraina dan Rusia untuk 90 persen gandumnya.

Menurut PBB, di bawah kesepakatan biji-bijian, Ukraina mengirimkan 625.000 ton makanan sebagai bantuan kemanusiaan ke Afghanistan, Ethiopia, Kenya, Somalia, Sudan, dan Yaman. Lebih dari 50 juta orang di seluruh Somalia, Kenya, Ethiopia, dan Sudan Selatan membutuhkan bantuan makanan karena hujan yang gagal selama bertahun-tahun.


Keamanan Pangan Global dalam Risiko

Pria Mesir bekerja di sebuah toko roti di sebuah pasar di Kairo, pada 17 Maret 2022. Melonjaknya harga roti yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina telah menggigit daya beli konsumen di Mesir, importir gandum terkemuka dari negara-negara bekas Soviet. (Khaled DESOUKI / AFP)

Kementerian Luar Negeri Prancis menuduh Rusia sengaja menempatkan keamanan pangan global dalam risiko setelah pekan lalu, drone Rusia juga menyerang gudang biji-bijian di Reni.

Rusia sebelumnya telah menyerang pelabuhan besar Odesa dan Chornomorsk di Laut Hitam, di mana pihak berwenang mengatakan bahwa 60.000 ton biji-bijian hancur.

Dalam panggilan teleponnya dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Rabu, Presiden Rusia Vladimir Putin menekankan bahwa dia tidak akan kembali ke kesepakatan PBB sampai ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia dijamin.

Rusia ingin sanksi dilonggarkan.

Ketika menarik diri dari kesepakatan biji-bijian pada 17 Juli, Rusia mengancam akan menargetkan kapal apapun yang menuju pelabuhan Laut Hitam Ukraina, tempat sebagian besar pengiriman Ukraina bergerak.

 

Mayoritas menilai bahwa pesan yang ingin disampaikan Rusia dengan terus menyerang pelabuhan Ukraina adalah: Anda membutuhkan kami untuk mengekspor biji-bijian.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya