Target Ekspor Rp 1,5 Triliun di 2023, Jokowi Tantang Batik Ciptakan Banyak Lapangan Kerja

Presiden Jokowi menilai, industri batik memainkan peran penting dalam perekonomian nasional. Ekspor batik dan produk batik ditargetkan bisa tembus hingga USD 100 juta, atau setara Rp 1,5 triliun (kurs Rp 15.000 per dolar AS) hingga akhir 2023.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 03 Agu 2023, 10:15 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai, industri batik memainkan peran penting dalam perekonomian nasional. Ekspor batik dan produk batik ditargetkan bisa tembus hingga USD 100 juta, atau setara Rp 1,5 triliun (kurs Rp 15.000 per dolar AS) hingga akhir 2023. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai, industri batik memainkan peran penting dalam perekonomian nasional. Ekspor batik dan produk batik ditargetkan bisa tembus hingga USD 100 juta, atau setara Rp 1,5 triliun (kurs Rp 15.000 per dolar AS) hingga akhir 2023.

Saat menghadiri pameran Gelar Batik Nusantara (GBN) 2023, Jokowi ingin agar industri batik tidak hanya sekadar memberikan pendapatan bagi negara. Tapi juga menciptakan banyak lapangan pekerjaan untuk masyarakat.

 

"Batik adalah wajah kita, batik adalah kehormatan kita dan melalui batik telah tercipta lapangan kerja yang sangat banyak," ujar Jokowi dalam keterangan tertulis, Kamis (3/8/2023).

Untuk diketahui, nilai ekspor batik dan produk batik di sepanjang 2022 lalu mencapai USD 64,56 juta. Itu naik 30,1 persen dibanding pencapaian 2021 silam.

Sementara untuk periode Januari-April 2023, nilai ekspor batik dan produk batik telah mencapai USD 26,7 juta. Hingga akhir 2023 nanti ditargetkan dapat menyentuh angka USD 100 juta.

Senada dengan Jokowi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, industri batik merupakan sektor padat karya yang telah menyerap tenaga kerja hingga jutaan orang.

"Artinya, sektor industri batik ini telah memberikan kehidupan dan penghasilan bagi jutaan rakyat Indonesia," kata Agus.

Menjawab tuntutan tersebut, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) gencar melakukan pendampingan kepada 14,6 juta nasabahnya. Termasuk mendorong pelaku UMKM batik binaannya untuk berpartisipasi pada kegiatan industri batik, semisal dengan mengikuti GBN 2023.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menyatakan, pihaknya terus mengupayakan akses kepada pelaku UMKM binaan. Terutama mempertemukan nasabah dengan akses pasar agar meluasnya jangkauan usaha.

Di samping klasterisasi usaha yang dilakukan rutin, ajang pameran dan bazar juga kerap dilakukan. Salah satunya melalui GBN 2023.

"Kedekatan PNM dan nasabahnya itu tidak sebatas pembiayaan saja, tetapi pemberdayaan. Saat bicara pemberdayaan kami ingin nasabah punya growth mindset agar visi kami membuat mereka tumbuh, peduli, dan menginspirasi itu nyata," ungkapnya.

"Maka dari itu, kegiatan Gelar Batik Nusantara 2023 jadi salah satu cara agar ibu-ibu nasabah kami semakin terpapar dinamika pasar," ucap Arief.


Jokowi: Batik Adalah Wajah dan Kehormatan Indonesia

KTT ASEAN Sebagai wadah bertemunya para pertemuan dari beberapa negara yaitu Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Vietnam dan Timor Leste. Jokowi tampil mengenakan batik panjang warna biru dipadukan celana hitam. Credit: @sekretariat.kabinet

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan batik merupakan wajah dan kehormatan Indonesia. Jokowi menyebut batik sangat istimewa karena keindahan dan makna-makna filosofi yang dimilikinya.

"Batik sangat istimewa tidak saja karena keindahan tetapi juga karena makna-makna filosofinya. Batik adalah wajah kita. Batik adalah kehormatan kita," kata Jokowi dalam acara Gelar Batik Nusantara di Senayan Park Jakarta, Rabu (2/8/2023).

Dia menuturkan bahwa kerajinan batik menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat Indonesia. Sehingga, industri batik juga membantu perekonomian masyarakat.

"Melalui batik tercipta lapangan kerja yang sangat banyak. Jutaan orang bekerja di industri batik kita dan memberikan penghasilan dan kehidupan," ujarnya.

"Saya melihat setelah pandemi ini insyaallah kenaikannya akan lebih tinggi lagi," sambung Jokowi.

 


Momentum Kebangkitan Ekonomi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengenakan kemeja batik Sawunggaling rancangan Anne Avantie dalam rangka perayaan Imlek 2021. (Tangkapan Layar Instagram @anneavantieheart/https://www.instagram.com/p/CLgKzWSjlgD/)

Menurut dia, Indonesia memiliki momentum yang baik untuk membangkitkan batik sebab perekonomian juga tumbuh baik.

Dengan begitu, pengrajin dan pengusaha batik memiliki kesempatan sangat baik untuk bangkit, dan berkarya.

"Saya mengajak desainer pencinta batik dan seluruh masyarakat memanfaatkan momentum kebangkitan ekonomi kita untuk terus mengembangkan batik yang kita miliki untuk eksplorasi warna dan motif yang baru setiap tahunnya agar batik semakin beragam dan menarik," tutur Jokowi.

  

Infografis motif-motif batik (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya