Liputan6.com, Jakarta - Konten wilayah Indonesia berselimut es kembali menghebohkan jagat maya. Setelah Dieng, Wonosobo, puncak Gunung Gede Pangrango di Jawa Barat juga direkam berselimut es dalam sebuah video yang sekarang viral.
Klip singkat ini dibagikan akun Instagram @raiirwan, Selasa, 1 Agustus 2023, menulis, "BBRRRR… diselimuti es." Rekaman tersebut memperlihatkan sejumlah peralatan kemah yang diselimuti es, menandakan suhu dingin di lokasi tersebut. Si perekam video pun terlihat menyeka lapisan es yang kemudian menempel ke sarung tangannya.
Advertisement
Di kolom komentar, tidak sedikit warganet yang mendoakan supaya ia tetap aman berada di suhu dingin, sementara ada juga yang malah berkelakar. "Gokil. Untung teu (enggak) lanjut jadi Elsa (Putri Disney) heu. Aman di sana?" kata salah satunya, yang dijawab, "Aman kok," oleh si pemilik akun.
Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Cianjur, Jawa Barat, memang mencatat penurunan suhu di puncak gunung karena musim kemarau. Karena itu, pihaknya meminta pendaki untuk lebih mempersiapkan fisik, peralatan standar, dan jaket saat melakukan pendakian, lapor Antara, dikutip Kamis (3/8/2023).
Kepala Balai Besar TNGGP Sapto Aji mengatakan bahwa suhu udara yang turun drastis di musim kemarau membuat embun dan air membeku. Dalam suhu udara tersebut, pendaki disebut rentan mengalami hipotermia.
"Fenomena es di puncak Gunung Gede Pangrango sedang terjadi seperti yang viral di media sosial, tampak tanaman, tenda, hingga jaket pendaki diselimuti es tipis seperti salju, sehingga kami minta pendaki membawa peralatan mendaki lengkap," katanya.
Hati-Hati Hipotermia
Munculnya fenomena alam yang juga terjadi di sejumlah pegunungan di Indonesia karena musim kemarau membuat Balai Besar TNGGP menyiagakan petugas. Operasi ini dibantu relawan, warga, dan pelaku wisata lain guna mengevakuasi pendaki yang mengalami hipotermia.
Suhu udara di puncak Gunung Gede Pangrango, ungkap dia, mengalami penurunan hingga ke titik beku. "Untuk menjaga tidak terserang hipotermia, pendaki juga diminta menggunakan jaket tebal dan membawa perbekalan makan yang cukup selama berada di puncak gunung," sebutnya.
Ia menyambung, "Tentunya yang kami ingatkan, pendaki harus dalam kondisi sehat saat melakukan pendakian." Sapto juga meminta pendaki mengikuti aturan yang berlaku, terutama menjaga kebersihan selama mendaki dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Juga, tidak merusak atau mengganggu tanaman yang dilindungi di sepanjang jalur pendakian hingga puncak gunung. "Semua pendaki harus pintar, tidak meninggalkan sampah makanan yang dibawa guna menjaga kelestarian dan kebersihan alam, termasuk di jalur pendakian," katanya lagi.
Advertisement
Mengalami Cuaca Terdingin
Sebelum ini di Wonosobo, yang merupakan daratan tinggi di Jawa Tengah, juga dilaporkan tengah mengalami cuaca terdinginnya. Saking dingin, rambut pendaki Gunung Prau bahkan sampai ikut membeku.
Dari video yang diunggah akun Instagram @keluarbentar, bulan lalu, tampak si pendaki memperlihatkan kondisi Wonosobo yang "mencapai titik terdinginnya." "Rambutnya beku," sebut pembuat konten.
Di rekaman tersebut, memang terlihat titik-titik es di ujung rambut seorang laki-laki bertopi. Terdengar pula suara angin yang cukup kencang, menambah dingin cuaca saat itu. Pendaki ini juga tengah berkemas di sekitar tenda yang penuh kabut.
Beberapa tenda yang didirikan di sana bahkan tampak hampir tersapu angin. Bukan kali ini saja Wonosobo mencapai titik terdinginnya. Setiap tahun, cuaca serupa memang terjadi, mengingat lokasinya berada di daratan tinggi.
Sebelumnya, sebuah viral video telah lebih dulu menyebut Wonosobo mencapai titik terdingin, sampai membuat tanaman beku diselimuti es. Wonosobo adalah wilayah dengan keadaan tanah yang sangat subur, sehingga banyak sekali tanaman yang dapat tumbuh, termasuk sayuran.
Diselimuti Es Cukup Tebal
Mencapai titik terdingin, warganet bertanya-tanya berapa suhu di Wonosobo saat itu. Pasalnya, es yang menyelimuti tanaman tersebut sangat tebal, seperti kaca, yang berarti suhu di wilayah tersebut mungkin saja sudah mendekati titik beku.
Di tengah kehebohan itu, ada juga yang menyebut video tersebut hoaks. Namun, ada yang percaya bahwa kejadian tersebut benar adanya. Pasalnya, tidak sedikit orang yang sudah pernah ke Dieng, Wonosobo dan mengakui cuaca di sana memang sangat dingin, terlebih di tengah tahun seperti sekarang.
Melansir berbagai sumber, fenomena Dieng "diselimuti es" dikenal sebagai embus upas. Tidak hanya sayuran yang ditanam di ladang, rumput di sekitar Candi Arjuna juga biasanya jadi langganan fenomena embun upas.
"Ketika wonosobo mencapai titik terdingin. Di sana para tanaman terselimuti es, setelah terselimuti es, tidak jarang tanaman pada mati/layu karena kedinginan. Masyarakat setempat menyebutnya dengan embun upas," tulis pemilik Instagram @fitauswatunchasanah di keterangan unggahannya.
Advertisement