Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI), bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar), bekerja sama dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) serta PT BJB Sekuritas Jawa Barat (BJB Sekuritas) menandatangani pencanangan edukasi dan Literasi kepada 1.000 Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Jabar.
Hal ini juga sekaligus pencanangan pendirian Galeri Investasi (GI) BEI di Kantor Pemprov Jabar pada Kamis (3/8/2023) di Main Hall BEI. Program edukasi pasar modal l ini akan dilakukan secara berkelanjutan oleh Kantor Perwakilan (KP) BEI Jawa Barat terhadap 1.000 ASN Pemprov Jabar.
Advertisement
"Kehadiran BEI ini bisa menjawab kebutuhan masyarakat akan investasi dalam bidang keuangan khususnya ASN enggak ada yang tertipu lagi," kata Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dalam konferensi pers, Kamis (3/8/2023).
Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, pihaknya berharap pencanangan ini dapat meningkatkan pemahaman tentang investasi yang tepat di pasar modal, agar terhindar dari investasi bodong yang marak di masyarakat.
"Selain itu, sinergi serta kolaborasi antar pemangku kepentingan di seluruh Indonesia dapat semakin meningkat agar pelaksanaan program Literasi pasar modal dapat berjalan lancar dan mencapai target yang diharapkan untuk membangun pondasi pasar modal yang kokoh," ujar Iman.
Iman Rachman menambahkan, jumlah investor dalam negeri di pasar modal Indonesia tumbuh secara signifikan sepanjang tahun 2023. Sampai dengan akhir Juli 2023, jumlah investor pasar modal telah mencapai angka 11.379.502 single investor identification (SID) dan jumlah investor saham sebesar 4.888.910 SID.
Investor Pasar Modal di Jawa Barat
Sementara untuk di wilayah Jawa Barat sampai akhir Juni 2023, jumlah investor pasar modal mencapai 2.513.862 SID dan jumlah investor saham sebanyak 1.025.021 SID.
Akan tetapi jika melihat sisi lain, masih terdapat masyarakat yang terjerat investasi dan pinjaman ilegal. Sehingga BEI perlu memberikan pemahaman terkait pengelolaan keuangan dan investasi yang baik serta benar.
Pencanangan Edukasi dan Literasi kepada 1.000 ASN Pemprov Jabar serta Pendirian GI BEI di Kantor Pemprov Jabar merupakan salah satu ujung tombak di daerah yang berperan penting dalam peningkatan literasi masyarakat terkait pasar modal di Indonesia.
Selain untuk meningkatkan pemahaman ASN Pemprov Jabar, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan jumlah investor pasar modal yang cerdas dan terhindar dari investasi bodong, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat besar bagi pengembangan pasar modal Indonesia serta membawa dampak positif bagi perekonomian nasional.
Advertisement
KSEI Catat Kenaikan Jumlah Aset Investor Pelajar di Pasar Modal, Segini Nilainya
Sebelumnya, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mengumumkan kenaikan jumlah aset kelompok investor pelajar hingga Juni 2023.
Berdasarkan data KSEI, ditulis Jumat (21/7/2023), pada periode tersebut jumlah aset yang dimiliki investor pelajar di C-BEST telah mencapai Rp 13,21 triliun dan di S-INVEST sebanyak Rp9,32 triliun. Angka tersebut mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya, masing-masing naik dari Rp 13,17 triliun dan Rp 9,13 triliun.
Di sisi lain, porsi investor kelompok pelajar menurun dari 27 persen pada Mei 2023 menjadi 26,86 persen hingga Juni 2023. Adapun porsi investor kelompok Ibu Rumah Tangga (IRT) juga mengalami penurunan dari 6,66 persen pada Mei 2023 menjadi 6,65 persen hingga Juni 2023.
Jumlah aset yang dimiliki investor IRT di C-BEST telah mencapai Rp 59,58 triliun dan di S-INVEST sebanyak Rp 15,52 triliun. Tak hanya itu, investor kelompok pegawai (swasta, negeri,guru) juga menurun dari 32,95 persen pada Mei 2023 menjadi 32,92 persen hingga Juni 2023.
Jumlah aset yang dimiliki investor pegawai tersebut di C-BEST telah mencapai Rp 354,35 triliun dan di S-INVEST sebanyak Rp 48,78 triliun.
Porsi investor kelompok pengusaha juga mengalami kenaikan dari 14,55 persen pada Mei 2023 menjadi 14,82 persen hingga Juni 2023. Lalu, jumlah aset yang dimiliki investor pengusaha di C-BEST telah mencapai Rp 409,03 triliun dan di S-INVEST sebanyak Rp 59,67 triliun.
Terakhir, porsi investor kelompok pekerjaan lainnya menurun dari 18,85 persen pada Mei 2023 menjadi 18,75 persen hingga Juni 2023. Jumlah aset yang dimiliki investor kelompok pekerjaan lainnya di C-BEST telah mencapai Rp 348,33 triliun dan di S-INVEST sebanyak Rp 23,43 triliun.
C-BEST merupakan platform elektronik yang mendukung aktivitas penyelesaian transaksi saham dan surat berharga lainnya. Sedangkan, S-INVEST merupakan platform elektronik yang mengadministrasikan pelaporan dan penyelesaian transaksi reksa dana.
OJK Bidik Investor Pasar Modal Tembus 20 Juta SID pada 2027
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan jumlah investor mencapai 20 juta SID pada 2027. Angka itu naik sekitar dua kali lipat dibandingkan jumlah investor per akhir 2022 sebesar 10,3 juta SID.
"Jumlah investor pasar modal double. Sekarang 10,3 juta, nanti 2027 kita harapkan kita targetkan 20 juta,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi, Selasa (31/1/2023).
Bersamaan dengan itu, OJK mematok target kapitalisasi pasar mencapai Rp 15.000 triliun pada 2027 dan andil 70 persen terhadap PDB 2027. Inarno cukup optimistis target tersebut dapat tercapai dibarengi dengan campur tangan seluruh stakeholder pasar modal.
Sementara OJK target perusahaan tercatat termasuk saham atau obligasi dan sukuk sebesar 1.100 perusahaan. Rata-rata nilai transaksi harian diharapkan mencapai Rp 25 triliun dari tahun lalu sekitar Rp 15 triliun. Serta Nilai dana kelolaan industri pengelolaan investasi Rp 1.000 triliun.
Merujuk data PT Kustodian Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal RI sampai dengan akhir tahun lalu mencapai 10,3 juta SID. Angka itu naik 37,68 persen dibandingkan posisi tahun sebelumnya sebanyak 7,4 juta SID.
Adapun jumlah investor saham dan surat berharga lainnya tercatat sebesar 4,4 juta SID, naik 28,64 persen dibanding 2021 sebanyak 3,4 juta SID. Investor reksa dana tumbuh 40,41 persen menjadi 9,6 juta SID dari 6,8 juta SID pada akhir 2021. Sedangkan jumlah investor surat berharga negara naik 36,05 persen menjadi 831.455 SID dari 611.143 SID.
Advertisement