Liputan6.com, Jakarta - Seorang guru di Bengkulu mendapat perlakuan tak menyenangkan dari orangtua murid yang menyebabkan matanya hampir buta. Hal itu terjadi lantaran ia menegur anak dari orangtua murid tersebut yang kedapatan merokok di sekolah.
Adalah Zaharman (58), guru di SMA N 7 Rejang Lebong, Bengkulu yang jadi korban penganiayaan orangtua siswa. Mengutip kanal Regional Liputan6.com, sang guru dikatapel orangtua siswa hingga mengalami luka serius pada bagian wajah. Karena kondisi ini, ia harus dirawat di RS AR Bunda Kota Lubuklinggau, Sumatra Selatan.
Advertisement
Menjelaskan perihal kejadian, Kepala Dikbud Provinsi Bengkulu Saidirman mengatakan, pihak Dikbud Provinsi Bengkulu akan memberi pendampingan pada Zaharman sebagai korban dugaan penganiayaan. Adapun aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut dihentikan sementara.
"Trauma akibat kejadian ini bukan cuma dialami guru yang menjadi korba, tapi juga guru-guru lain di sekolah itu. Kita sudah menyiapkan beberapa langkah untuk membantu mengatasi trauma korban dan para guru," sebut Saidirman.
Pihaknya mengaku akan melakukan rapat koordinasi dengan para orangtua murid di SMAN 7 Rejang Lebong yang terletak di Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau, tepatnya di Desa Simpang Beliti, Kecamatan Binduriang.
Saidirman berharap nantinya bisa menciptakan rasa aman dan nyaman terhadap guru-guru di SMAN 7 Rejang Lebong. Hal ini untuk kelancaran aktivitas belajar mengajar, agar bisa berjalan seperti sebelumnya.
Ketua PGRI Provinsi Bengkulu Haryadi yang ikut menjenguk korban pun menyampaikan keprihatinan atas kejadian yang dialami Zaharman.
Mata Kanan Cacat Permanen
Diketahui mata bagian sebelah kanannya jadi cacat permanen setelah dikatapel orangtua murid pada Selasa pagi, 1 Agustus 2023. Pihaknya, menurut Haryadi, sudah berkoordinasi dengan Kapolda Bengkulu dan meminta kepolisian mengusutnya sampai tuntas, serta menangkap pelaku.
Ia berharap kejadian serupa tak terjadi lagi. Ia juga menyebut bahwa keberadaan guru di mana pun hendaknya dilindungi karena "mereka secara tulus mengabdi untuk kualitas hidup masyarakat."
Sementara itu, Kapolres Rejang Lebong AKBP Juda Trisno Tampubolon mengatakan, pihaknya telah meminta keterangan siswa yang bersangkutan, berinisial PD (16). Keluarganya pun melaporkan balik guru Zaharman atas dugaan kasus kekerasan yang dialami PD.
Dari keterangan PD pada petugas penyidik, ia mengaku tidak merokok di kantin sekolah seperti yang dituduhkan Zaharman. Yang melakukan tindakan tidak terpuji itu adalah seorang teman yang duduk di sebelahnya.
Advertisement
Kejadian Guru Menegur Anak Murid
Kepolisian masih mendalami kasus penganiayaan guru SMAN 7 Rejang Lebong itu, mengingat ada versi berbeda antara yang disampaikan korban maupun pelaku. Versi siswa PD disebut bahwa awalnya mereka datang terlambat pada Selasa, 1 Agustus 2023, lalu duduk di kantin.
Saat itu, salah satu teman PD merokok di kantin tersebut. Selang berapa lama, gurunya, yakni korban Zaharman, datang dan memarahi temannya yang merokok. Saat dimarahi guru, PD mengaku hendak berlari karena takut, tapi tiba-tiba ditendang guru hingga mengenai wajahnya.
Meski begitu, Juda menegaskan kejadian kekerasan dalam bentuk apapun tidak dibenarkan di mata hukum. Oleh sebab itu, ia telah memerintah jajaran, termasuk Polsek Padang Ulak Tanding, mencari keberadaan orangtua murid yang jadi pelaku kasus dugaan penganiayaan itu.
Kejadian yang mencoreng insitusi pendidikan itu pun viral di media sosial. Konten tentang guru yang dianiaya orangtua murid juga disesalkan banyak pihak.
Kronologi Guru Dikatapel Orangtua Murid
Video tentang guru yang diketapel orangtua murid itu diunggah banyak akun di TikTok, salah satunya @idaayukomang_3. Kejadian saat ia diketapel orangtua murid bermula saat Zaharman sebagai guru olahraga menegur murid yang merokok di belakang halaman sekolah, sebagaimana diungkap pihak kepolisian.
Sesaat ditegur, murid berinisial PDM (16) lantas berlari pulang ke rumah memanggil orangtuanya. Mendapat pengaduan dari sang anak, orangtuanya, yakni AR (45), langsung mendatangi sekolah.
Saat itu, AR langsung masuk ke sekolah dan berkata pada satpam bahwa anaknya dipukul oleh korban. Satpam sekolah berusaha menahan, tapi wali murid malah mengeluarkan pisau dan katapel.
Setelah memaksa masuk, AR bertemu korban hingga mengarahkan katapel ke arah Zaharman, yang kemudian mengenai mata sang guru. Melihat mata korban mengeluarkan darah, pelaku panik dan langsung keluar dari sekolah.
Di kolom komentar warganet ikut prihatin atas kejadian yang menimpa Zaharman. "Semoga Allah angkat derajatmu pak," tulis warganet. "Lekas sembuh," komentar warganet. "Sehat selalu guruku," warganet mendoakan. "Harus diproses ini, semoga ada keadilan buat sang guru," cetus yang lain.
Advertisement