Liputan6.com, Jakarta Air susu ibu atau ASI adalah makanan pertama dan utama bayi dalam enam bulan pertama kehidupan. Guna menghasilkan ASI yang berkualitas, dokter laktasi RSIA Family Vanny Bernadus Boen membagikan beberapa kiat.
Tips ini berkaitan dengan konsumsi ibu sehari-hari selama masa menyusui dengan penjelasan sebagai berikut:
Advertisement
Konsumsi Buah dan Sayur Termasuk Daun Katuk
Secara umum kebutuhan energi per hari ibu menyusui lebih banyak sekitar 500 kalori, ini disesuaikan dengan tubuh masing-masing. Selalu masukan sayuran dan buah dalam menu harian, karena keduanya memiliki aneka zat gizi yang berperan penting dalam perkembangan anak.
“Sayuran hijau seperti bayam, brokoli, dan daun katuk kaya akan antioksidan,” kata Vanny dalam keterangan pers di Pekan Menyusui Sedunia dari 1 - 7 Agustus.
Menurut Vanny, daun katuk sejak dulu dikenal sebagai sayuran yang dapat menambah produksi ASI. Pasalnya, daun ini mengandung flavonoid atau senyawa yang bersifat antioksidan. Dan polifenol atau zat yang melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
“Jangan lupa perhatikan cara pengolahannya ya Moms, jangan memasak daun katuk terlalu lama karena akan merusak nutrisinya,” imbau Vanny.
Konsumsi Produk Olahan Sapi Rendah Lemak
Produk olahan sapi yang rendah lemak adalah makanan berikutnya yang dianjurkan untuk ibu menyusui, seperti susu rendah lemak dan yogurt.
Bagi ibu menyusui yang alergi terhadap susu sapi, kebutuhan akan kalsium dapat digantikan dengan susu kedelai, ikan teri, tahu dan tempe.
Konsumsi Protein
Ibu menyusui membutuhkan banyak protein agar jumlah dan kualitas ASI menjadi optimal, lanjut Vanny.
Oleh karena itu, telur ayam yang kaya protein sangat baik dikonsumsi secara rutin selama masa menyusui. Selain telur, sumber protein juga dapat diperoleh dari kacang-kacangan, polong-polongan, daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit dan juga ikan.
“Ikan kaya akan DHA untuk membantu perkembangan kecerdasan anak. DHA juga bermanfaat untuk mencegah baby blues atau depresi bagi ibu yang baru melahirkan. Pilihlah ikan yang rendah kadar merkurinya seperti sarden, salmon, lele, dan lainnya.”
Advertisement
Jaga Asupan Cairan
Menjaga asupan cairan adalah hal yang sangat penting dalam menyusui. Karena pada saat menyusui, tubuh melepaskan hormon oksitosin yang akan mempercepat munculnya rasa haus.
“Minumlah minimal delapan gelas per hari, jangan menunggu rasa haus datang supaya produksi ASI tetap terjaga jumlahnya,” Vanny menyarankan.
Cara Menyusui yang Baik dan Benar
Setelah mengetahui asupan nutrisi yang baik dalam menjaga kualitas ASI, para ibu juga perlu tahu cara menyusui yang baik dan benar sebagai berikut:
- Perhatikan posisi dan pelekatan menyusui yang benar.
- Posisi yang benar saat menyusui pada saat duduk maupun berbaring adalah telinga, bahu, pinggang bayi berada dalam satu garis lurus, jadi kepala bayi tidak menoleh.
- Tubuh bayi mendekat dan menempel dengan tubuh ibu.
- Tubuh ibu harus dalam kondisi rileks dan bersandar, bukan menunduk atau terlalu tegak.
Hal lain yang juga tidak kalah pentingnya adalah perlekatan mulut bayi ke payudara ibu, agar bayi juga mendapatkan ASI yang optimal. Perlekatan yang benar sebagai berikut:
- A = sebagian besar Areola (area gelap di sekitar puting) masuk ke dalam mulut bayi
- MU = MUlut bayi terbuka lebar
- BI = BIbir atas dan bawah terlipat keluar
- DA = DAgu bayi menempel pada payudara
“Kunci utamanya adalah memposisikan puting ibu lebih tinggi dari mulut bayi. Puting di depan hidung bayi sehingga kepala bayi bisa mendongak saat menyusui yang mempermudah bayi untuk menelan ASI dan hidung bayi tidak tertutup payudara ibu,” pungkas Vanny.
Advertisement