Liputan6.com, Jakarta Jadwal pengoperasian LRT Jabodebek terancam mundur dari rencana awal yang ditetapkan. Pasalnya, masih ada sejumlah perbaikan dan penyempuraan dari LRT Jabodebek untuk menjamin operasional bisa berjalan dengan normal.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkap permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait operasional perdana LRT Jabodebek. Utamanya, Presiden meminta uji coba dilajukan secara berulang untuk memastikan kesiapan sehala aspeknya.
Advertisement
"Kami tadi minta saran pak presiden, pak presiden sangat bijak, 'pokoknya kalian melakukan uji coba', pada saat uji coba berhasil, kita buka," ujar dia di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (3/8/2023).
Menhub Budi bilang, ada kemungkinan operasional kereta tanpa masinis itu dimulai 20 Agustus atau juga 30 Agustus 2023. Padahal, rencana awalnya, Jokowi akan meresmikan operasional pada 18 Agustus 2023 mendatang.
"Jadi, bisa jadi menjadi 20 Agustus, atau 30 Agustus, karena kita sudah mendaftarkan kira-kira 10 tim atau orang dari Siemens untuk secara intensif dari 1 Agustus sampai 30 Agustus memperhatikan," ungkapnya.
Kesiapan LRT Jabodebek
Memperhatikan kesiapan menjadi hal yang disoroti Menhub. Pasalnya, ketika transportasi berbasis kereta api ink berjalan, tidak bisa tiba-tiba disetop ditengah jalan.
Artinya, lebih baik mengambil langkah persiapan yang lebih panjang dan matang. Harapannya, ketika seluruh aspek dipastikan aman, operasional resmi nantinya bisa berjalan tanpa hambatan.
"Ingat ya, kereta api itu kalau berjalan dimulai, tidak bisa berhenti. Lebih baik kita konservatif dan tes itu bukan tes jalan saja, ada 3 tes yang dilakukan. Kita harus menjalankan 31 kereta trainset itu, yang kedua, kita harus memberikan pembebanan dengan maksimum, yang ketiga dia harus berjalan semuanya dengan beban dan headway 3 menit sekali," ujar Menhub.
Butuh Waktu 2 Minggu
Lebih lanjut, Menhub Budi mengatakan proses penyiapan dan penyempurnaan ini akan dikebut selama 2 minggu kedepan. Meskipun dia mengakui berbagai hal yang perlu perbaikan bukan lah hal yang mudah.
"Nah ini kan memmang suatu proses yang tidak mudah, dan insya allah dalam dua minggu ini improvement itu banyak sekali dan saya mengapresiasi teman-teman kerja keras," kata Menhub Budi.
Diketahui, saat ini masih ada penyempurnaan dari sistem persinyalan dan laju LRT Jabodebek. Termasuk juga soal ketepatan waktu tempuh dari satu titik ke titik lainnya. Pada sisi lain, tingkat presisi berhentinya rangkaian LRT Jabodebek juga tengah jadi perhatian untuk dimaksimalkan.
Advertisement
Jokowi Tak Mau Buru-Buru
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau kesiapan operasional sekaligus menjajal LRT Jabodebek, Kamis, 3 Agustus 2023.
Kunjungan itu dilakukan bersama Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Jokowi dan rombongan menaiki LRT Jabodebek dari Stasiun Harjamukti di Cibubur, menuju Stasiun Dukuh Atas.
Jokowi menegaskan, aspek keselamatan dan keamanan menjadi hal utama yang harus diperhatikan dalam pengoperasian LRT Jabodebek. Ia pun lebih menekankan faktor keselamatan dibanding kecepatan pengoperasian.
"Nyaman dan semuanya Alhamdulillah lancar. Memang kita mau melihat kesiapan sistem. Urusan keamanan, urusan keselamatan, harus dilihat betul. Jadi tidak usah tergesa-gesa untuk segera dioperasikan, tetapi semuanya yang berkaitan dengan sistem, yang berkaitan dengan keamanan, yang berkaitan dengan keselamatan itu harus diutamakan," ujar Jokowi, Kamis (3/8/2023).
Lebih lanjut, Jokowi masih memaklumi adanya kekurangan dalam proses pengerjaan maupun pengoperasiannya. Ke depan, ia berpesan agar LRT Jabodebek terus dikoreksi dan dievaluasi sehingga semakin baik.
"Jangan mengharapkan ini nanti operasi semuanya sempurna. Enggak, pasti ada perbaikan-perbaikan sistem, teknis, dan lain-lainnya. Ini (keretanya) adalah produksi INKA, konstruksinya juga dikerjakan oleh kita sendiri (Adhi Karya), semuanya oleh kita sendiri. Jadi kalau ada kurang-kurang ya harus kita maklumi, tetapi kita perbaiki," pintanya.
"Saya berharap LRT ini bisa dibangun terus hingga menjangkau ke kota-kota penyangga Jakarta seperti Bogor, Bekasi, Depok, Tangerang. Sehingga dapat mengurangi kemacetan di Jakarta," kata Jokowi.
LRT Dibangun dengan Hati-Hati
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai, proyek LRT Jabodebek dibangun dengan prinsip kehati-hatian, mengutamakan aspek keselamatan, dan menggunakan desain perencanaan yang dihasilkan oleh konsultan internasional.
"Kami mengundang konsultan yang sudah berpengalaman untuk melakukan review terhadap pekerjaan dan juga telah mengikuti standar yang berlaku," ucap Menhub.
Menhub mengungkapkan, desain maupun hasil pekerjaan telah mendapatkan persetujuan dan sertifikasi dari Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Selain itu, seluruh pekerjaan dari proyek ini juga telah dilakukan pengujian oleh Kemenhub melalui Ditjen Perkeretaapian (DJKA), serta telah mendapatkan penilaian sistem manajemen keselamatan perkeretaapian.
"Untuk suatu karya baru anak bangsa, ini termasuk luar biasa. Jadi dibuat oleh orang Indonesia dan driverless. Untuk membangun ini memang banyak tantangan yang dilalui," pungkas Menhub.
Advertisement