Liputan6.com, Serang - Indonesia akan dilanda El Nino yang bisa menyebabkan musim kemarau dan kekeringan di sejumlah daerah, termasuk Banten. BMKG berharap bisa memanen hujan yang tersisa, sebelum puncaknya El Nino, sehingga bisa meminimalisir kekeringan lahan pertanian dan kesulitan air bersih bagi masyarakat.
Provinsi Banten yang diprediksi bakal terdampak kekeringan bersiaga dengan menjaga ketersediaan air bagi lahan pertanian hingga pasokan air bersih bagi warganya. Harapannya, Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) bisa dilakukan agar curah hujan bertambah.
Baca Juga
Advertisement
"Dapat melakukan upaya memanen sisa potensi hujan dengan melakukan TMC jika diperlukan. Di Agustus ini kita prediksi di wilayah Banten ada yang masuk kategori potensi siaga kekeringan, sedangkan puncak kekeringan kita prediksikan sampai dengan September. Di prediksikan potensi kekeringan akan semakin meluas di wilayah Banten," ujar Hartanto, Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG), di kantor BPBD Banten, Kamis (3/8/2023).
Berdasarkan keterangan dari BMKG, nyaris seluruh daerah di Banten sudah memasuki musim kering, total ada 85 kecamatan yang kekeringan. Terbanyak ada di Tangerang Raya, berjumlah 39, disusul Kabupaten Pandeglang 22 kecamatan, Kabupaten Lebak 13 kecamatan, Kabupaten dan Kota Serang ada delapan, serta Kota Cilegon ada tiga kecamatan.Parahnya lagi, sudah ada kecamatan yang tidak pernah diguyur hujan dalam kurun waktu dua bulan terakhir. Jika pun Banten di guyur hujan, namun masih skala lokal.
"Ada juga di kategorikan kondisi hari tanpa hujan sangat panjang dan butuh perhatian, selama 31 sampai 60 hari, ada di Kabupaten Serang, kecamatan Pontang. Kecamatan Neglasari, Kabupaten Tangerang. Untuk saat ini, musim di Banten semua sudah mengalami musim kemarau," ucap Apolinaris Samsudin Geru, Kepala Stasiun Klimatologi Banten.
Persiapan Pemprov Banten
Pemprov Banten sudah bersiap menghadapi kekeringan di delapan kabupaten dan kota. Mobil tangki telah disiapkan menyalurkan air bersih untuk digunakan masyarakat. Saat puncak musim kemarau, masyarakat diminta menghemat penggunaan air bersih. Sehingga kegiatan memasak, minum hingga MCK bisa berjalan normal.
"Sumur-sumur pompa, torn penampungan, untuk memanen (hujan) tadi, salah satunya melakukan penghematan air bersih, tapi kalau sudah kritis semua, tadi berdasarkan rencana aksi, OPD terkait, instansi terkait, kita kerahkan semuanya," ujar Nana Suryana, Kepala Pelaksana BPBD Banten, Kamis (03/08/2023).
DPRD Banten menyarankan pemprov membangun tandon maupun sumur umum yang bisa digunakan masyarakat dan mengairi lahan pertanian. Sehingga ketersediaan air bersih tercukupi dan lahan pertanian bisa digarap tanpa mengenal musim kemarau.
"Di California itu kaya di Makkah, hujan cuma berapa kali setahun, tapi kenapa mereka enggak kekurangan air, ya karena itu bikin tandon, penting juga. Masalah kekeringan kan bukan cuma yang di konsumsi, tapi juga persawahan. Kita kan hujan terus terusan, kebun anggur mereka subur," ujar Fitron Nur Ikhsan, Wakil Ketua Komisi V DPRD Banten, Kamis (03/08/2023).
Advertisement