Liputan6.com, Jakarta - Twitter atau yang kini namanya sudah diubah menjadi X, mengizinkan pelanggan berbayar mereka, Twitter Blue atau X Blue, untuk menyembunyikan tanda centang biru.
Dengan opsi ini, pelanggan nantinya akan bisa memilih untuk menunjukkan centang birunya di profilnya akun atau tidak.
Advertisement
"Tanda centang mungkin masih muncul di beberapa tempat dan beberapa fitur masih menunjukkan bahwa Anda memiliki langganan aktif," tulis Twitter melalui laman support-nya, dikutip Jumat (4/8/2023).
"Beberapa fitur mungkin tidak tersedia saat tanda centang Anda disembunyikan. Kami akan terus mengembangkan fitur ini untuk menjadikannya lebih baik bagi Anda," imbuh perusahaan.
Seperti diketahui, centang biru Twitter sekarang bisa didapatkan dengan cara berlangganan Twitter Blue. Namun, tidak sedikit pengguna lain yang malah berkomentar negatif mengenai cara berbayar semacam ini.
Sebelum menjadi milik Elon Musk, Twitter menggunakan sistem verifikasi berupa tanda centang biru, sebagai pengenalan atau kredibilitas akun.
Namun, Elon Musk kemudian mengizinkan semua pengguna untuk mendapatkan centang birunya melalui langganan Twitter Blue, di mana sempat terjadi kekacauan di awal peluncurannya.
Setelah perbaikan beberapa kali, Twitter kemudian merilis ulang layanan Twitter Blue, serta penanda akun terverifikasi yang baru. Tanda centang biru juga diberikan kepada pengguna dengan satu juta pengikut atau lebih.
Seperti diketahui, Elon Musk baru-baru ini mengumumkan perubahan nama dan logo Twitter jadi X. Logo burung biru ikonik Twitter yang telah digunakan selama bertahun-tahun pun ikut ganti.
Alasan Elon Musk Ganti Nama Twitter Menjadi X
Elon Musk mengatakan, alasan dirinya mengubah logo Twitter menjadi "X" adalah untuk mencerminkan ketidaksempurnaan dalam diri kita semua yang membuat kita unik."
"Dan kita akan segera mengucapkan selamat tinggal kepada merek Twitter, dan secara bertahap, semua burung," cuit Elon Musk pada Juli lalu.
Tak cuma itu, Musk juga diketahui mengganti logo raksasa di kantor Twitter menjadi X, serta hingga yang paling kecil di aplikasi yang saat ini digunakan oleh para pengguna smartphone.
Google Play dan App Store juga telah merilis versi ter-update dari aplikasi Twitter untuk pengguna Android dan iOS. Di sini, media sosial itu sudah tidak lagi menggunakan logo dan nama "Twitter" melainkan "X".
Namun di App Store milik Apple, perubahan nama dari Twitter jadi X dilaporkan agak terlambat.
Advertisement
Perubahan Twitter Jadi X Terganjal di App Store
Mengutip Gizchina, Selasa (1/8/2023), meski pengguna bisa melihat logo di iPhone mereka telah berganti jadi X, nama aplikasi yang tertera masih Twitter.
Rupanya hal ini karena salah satu persyaratan Apple untuk penamaan aplikasi di App Store adalah nama aplikasi tidak boleh hanya satu huruf. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh seorang data scientist sekaligus pendiri Next, Nick Sherrif melalui cuitan di Twitter.
"Pada iOS, situasinya berbeda karena Apple tidak mengizinkan aplikasi apa pun untuk memiliki satu karakter sebagai nama aplikasinya," kata Sherrif di cuitannya.
"Jika mereka (Twitter yang kini jadi X) berhasil mendapatkan persetujuan, itu akan menjadi contoh pertama sejak dimulainya App Store iOS, bahwa izin telah diberikan."
Sempat Kena Blokir di Indonesia
Dua hari setelah nama Twitter masih dipakai di bawah logo X di iPhone, Apple mengizinkan Twitter berganti nama jadi X di toko aplikasinya. Hal ini berarti, X jadi aplikasi pertama yang memiliki satu huruf di toko aplikasi Apple.
Terpisah dari penamaan di App Store, X juga menghadapi tantangan lainnya. Misalnya, website X.com sempat diblokir di Indonesia, hal ini karena X.com selama ini dinilai sebagai website yang berisi konten-konten dewasa.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Usman Kansong menjelaskan, hal itu dilakukan karena nama X.com sebelumnya pernah dipakai untuk situs lain yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan di Indonesia.
"X.com sebelumnya pernah dipakai untuk situs lainnya yg tidak sesuai dengan perundanganan kita, masuk dalam list blokir Kominfo," tuturnya saat dihubungi Tekno Liputan6.com, Selasa (25/7/2023).
Kendati demikian, ia menuturkan, Kementerian Kominfo melalui Dirjen Aptika telah melakukan komunikasi dengan Twitter. Kini, aplikasi dan website X sudah dinormalisasi di Indonesia. Begitu pula dengan penamaan X di App Store.
(Dio/Dam)
Advertisement