Liputan6.com, Jakarta Survei Indikator Politik Indonesia mencatat tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mencapai 82,6 persen dalam menggenjot investasi di Tanah Air.
Terkait hal tersebut, pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah memandang, apa yang dilakukan Bahlil bisa membawa investasi masuk ke Indonesia.
Advertisement
"Menurut saya sih hal yang positif, berarti tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah masih tinggi, dalam arti bahwa apa yang dilakukan oleh Pak Bahlil mengundang investasi itu bisa dipahami oleh masyarakat," kata dia, Kamis (3/8/2023).
Meski keadaan global tak menentu terutama akibat perang Rusia dan Ukraina, pemerintah lewat Menteri Bahlil mampu meyakinkan para investor untuk datang berinvestasi di Indonesia, yang kemudian dimudahkan dengan berbagai kebijakan yang membuat para investor berani menaruh investasi mereka di Indonesia.
“Karena memang sekarang ini investor itu situasi globalnya belum, tidak kondusif tetapi dapat mampu mendatangkan investasi ke Indonesia karena memang kondisi globalnya yang belum,” jelas Trubus.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mencatat realisasi investasi di Indonesia mencapai Rp 678,7 triliun di semester I-2023. Investasi ini masih lebih besar penanaman modal di kawasan luar Pulau Jawa.
"Teman-teman, kalau 1 semester Januari sampai Juni kita sudah mencapai Rp 678,7 triliun, tumbuh 16,1 persen, sudah mencapai 48,5 persen dari Rp 1.400 triliun," kata dia dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan II 2023, di Kantor BKPM, Jakarta, Jumat (21/7/2023).
Capaian Target Investasi
Atas capaian ini, Bahlil optimistis target investasi Rp 1.400 triliun tahun ini bisa dicapai. "Jadi alhamdulillah badan saya tak jadi pendek lagi, Insya AAllah saya kok optimis ya kita sudah lewat semester ini bisa mencapai Rp 1400 triliun, mohon doa lah," tuturnya.
Dengan capaian investasi itu, ada penyerapan tenaga kerja sebanyak 849.181 orang. Dilihat dari sisi sebaran lokasinya pun, investasi di Luar Jawa masih mendominasi dengah Rp 354,9 triliun atau 52,3 persen.
Realisasi ini tumbuh 16,1 persen. Selanjutnya, investasi ke Pulau Jawa tercatat sebesar Rp 323,8 triliun atau 47,7 persen Angka ini tumbuh 16,1 persen.
Kemudian, tingkat penaman modal asing (PMA) sebesar Rp 363,3 triliun atau 53,5 persen. Angka ini tumbuh 17,1 persen. Serta tingkat penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 315,4 triliun atau 46,5 persen. Angka ini tumbuh 15 persen.
Dilihat dari sebaran daerah, Jawa Barat memimpin realisasi investasi dengan Rp 103,7 triliun, diikuti DKI Jakarta dengan Rp 79,5 triliun, Jawa Timur Rp 61,2 triliun, Sulawesi Tengah Rp 56,4 triliun, dan Banten Rp 50,6 triliun.
Advertisement