Liputan6.com, Jakarta GrosirOne, platform teknologi yang menyediakan solusi inovatif bagi pengusaha dan pelaku bisnis FMCG di Indonesia, mengumumkan langkah strategis dalam mendukung pertumbuhan dan melayani komunitas dengan membuka cabang di Yogyakarta.
Setelah sukses beroperasi di pasar-pasar Jabodebek dan Bandung selama dua tahun terakhir, GrosirOne telah melayani lebih dari 300 pasar dan 13.000 toko yang tersebar di wilayah tersebut.
Advertisement
Pembukaan cabang baru di Yogyakarta merupakan pencapaian luar biasa bagi GrosirOne, yang menegaskan dedikasinya untuk terus berkembang. Langkah strategis ini mencerminkan tujuan GrosirOne untuk menjadi mitra grosir pilihan bagi pengusaha dan pedagang di seluruh Indonesia.
“Kami sangat bersemangat dengan kehadiran GrosirOne di Yogyakarta. Langkah ini merupakan bagian dari strategi ekspansi regional kami untuk membantu lebih banyak pengusaha dan pelaku bisnis FMCG dalam mengoptimalkan usaha mereka. Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan layanan terbaik, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal dan masyarakat di Yogyakarta,"ujar CEO GrosirOne Erben Noerman, dikutip Kamis (3/8/2023).
Saat ini terdapat 20 titik pasar yang dilayani GrosirOne di berbagai daerah strategis di Yogyakarta seperti Kranggan, Imogiri, Bantul dan Sleman.
Dengan ini, GrosirOne siap menyediakan solusi berupa layanan dan aplikasi yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi para pelaku usaha di berbagai pasar tradisional dalam memesan stok barang dagangannya. Adapun berbagai kategori produk yang GrosirOne sediakan antara lain makanan ringan, sembako, bumbu dapur dan alat kebersihan rumah tangga.
Dengan membuka cabang di Yogyakarta, GrosirOne berharap dapat semakin memperkuat eksistensinya di pasar nasional dan terus berperan aktif dalam membantu pertumbuhan bisnis mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
Mudahkan Akses
Langkah ini juga merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk terus mendistribusikan solusi yang inovatif, memudahkan akses terhadap produk berkualitas, dan meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha di berbagai wilayah.
“Kami berharap cabang baru di Yogyakarta ini dapat semakin menguatkan eksistensi GrosirOne di pasar nasional dan meningkatkan kehadiran kami di kawasan Indonesia bagian tengah. Selain itu, semoga kami bisa menjadi mitra terpercaya bagi para pedagang dan pengusaha di kota ini yang bisa menjadi solusi utama bagi kebutuhan stok barang dagangan mereka dengan menyediakan beragam produk berkualitas dan layanan yang efisien,” ujar Felix Boenawan, COO GrosirOne.
Pada grand opening GrosirOne cabang Yogakarta, turut menghadirkan mitra besar yang ikut serta dalam mendukung kesuksesan acara, yaitu PT Sakti Pangan Perkasa (SPP), PT Permodalan Nasional Madani (PNM), PT Pacific Eastern Coconut Utama (PECU), dan PT Berdayakan Usaha Indonesia (BATUMBU).
Advertisement
Sri Mulyani: Realisasi Rencana Umum Pengadaan Capai Rp 387,81 triliun
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mencatat realisasi Rencana Umum Pengadaan (RUP) sampai dengan saat ini baru mencapai Rp387,81 triliun dengan 768 ribu paket.
Dari nilai realisasi tersebut, sebesar Rp216,36 triliun atau 55,79 persen adalah Pengadaan Barang dan Jasa Negara (PDN), sedangkan sisanya masih dalam proses verifikasi tingkat TKDN-nya.
Adapun secara Nasional nilai belanja pengadaan barang/jasa pada Rencana Umum Pengadaan (RUP) adalah sebesar Rp1.112,45 triliun dengan 5,3 juta paket pengadaan.
"Rencana umum pengadaan sebesar Rp 1.112,45 triliun yang terdiri dari 5,3 juta paket pengadaan akan dilakukan. Dan realisasi dari RUP tersebut yaitu rencana umum pengadaan adalah sebesar Rp 387,81 triliun dengan 768 ribu paket. Ini artinya kita masih banyak sekali belanja yang masih bisa dioptimalkan," kata Menkeu dalam Business Matching VI dan Indonesia Catalogue Expo and Forum (ICEF) Tahun 2023, di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (3/8/2023).
Lebih lanjut Menkeu berharap pengadaan barang dan jasa dalam 6 bulan terakhir tahun 2023 bisa betul-betul memacu penggunaan produk dalam negeri.
Kementerian Keuangan juga mendukung penggunaan produk lokal dengan terus memperkuat dari sisi produksinya yaitu, daya saing kualitas dan kompetitif harganya.
Produk Lokal
Disisi lain, guna mendukung produk-produk lokal dan memperkuat daya saing produk dalam negeri dan mendorong pertumbuhan sektor industri di dalam negeri, Pemerintah berupaya mendorong peningkatan realisasi belanja produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)/Industri Kecil Menengah (IKM)/Artisan minimal senilai Rp 250 triliun.
Bendahara negara ini menegaskan, dukungan terhadap sektor UMKM/IKM/Artisan diharapkan akan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Dukungan-dukungan ini pasti sangat berarti karena banyak UMKM di Indonesia yang masih harus bangkit sesudah 3 tahun mengalami dampak yang tidak mudah selama pandemi," pungkas Sri Mulyani.
Advertisement