Sambut Kejuaraan Dunia Shell Eco-marathon di India, Wakil Indonesia Pertimbangkan Faktor Nonteknis

ITS Team Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya terus berbenah menyambut Kejuaraan Dunia Shell Eco-marathon 2023 yang berlangsung di Bangalore, India, 10-12 Oktober mendatang. Selain memodifikasi kendaraan, persiapan lain menyangkut urusan logistik.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 14 Okt 2023, 22:39 WIB
ITS Team 1 Sapuangin mengikuti Shell Eco-marathon 2023. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - ITS Team Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya terus berbenah menyambut Kejuaraan Dunia Shell Eco-marathon 2023 yang berlangsung di Bangalore, India, 10-12 Oktober mendatang. Selain memodifikasi kendaraan, persiapan lain menyangkut urusan logistik.

“Kami melakukan persiapan dari segi teknis dan nonteknis. Dari segi teknis, kami melakukan beberapa modifikasi seperti penyaluran daya dan kelistrikan agar mampu tampil prima saat World Championship nanti,” kata Manajer Tim Sapuangin Bayu Irfansyah Putra dalam rilis yang diterima Liputan6.com.

“Sementara itu, dari segi nonteknis, kami lebih memperhatikan untuk akomodasi dan pengiriman kendaraan tersebut. Ini adalah pengalaman pertama kami mengikuti lomba di India. Biasanya, kompetisi ini hanya di sekitar Asia Tenggara, Jepang, atau Inggris. Persiapan paling utama adalah mental yang kuat dan kami terus memperbaiki inovasi untuk lebih baik.”

ITS Team Sapuangin jadi salah satu dari tiga wakil Indonesia yang lolos ke Kejuaraan Dunia menyusul gelaran Shell Eco-marathon Asia Pasifik dan Timur Tengah di Sirkuit Mandalika, 4-9 Juli silam.

Pada persaingan nomor urban concept, dua tim lain adalah Garuda UNY ECO TEAM 1 dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan ARJUNA UI TEAM dari Universitas Indonesia (UI).

Mereka mendampingi TP ECO FLASH dari Politeknik Temasek Singapura sebagai wakil regional. Total ada 12 tim yang bakal berkompetisi di India menyusul gelaran dua kompetisi regional lain yakni Amerika dan Eropa-Afrika.

"Inovasi kendaraan hemat energi dari generasi muda Indonesia sangat diperhitungkan dalam Shell Eco-marathon. Tahun ini, Indonesia kembali mendominasi podium kejuaraan. Kami akan terus berkolaborasi untuk kesiapan tiga tim perwakilan Indonesia berkompetisi di skala yang lebih besar, World Championship. Ini merupakan bagian dari perjalanan kami untuk mewujudkan solusi mobilitas yang berkelanjutan di masa depan,” jelas Susi Hutapea selaku Vice President Corporate Relations Shell Indonesia.


Indonesia Berjaya di Shell Eco-marathon Asia Pasifik-Timur Tengah 2023

Tiga Tim Indonesia Siap Beraksi di Shell Eco-marathon World Championship 2023

Indonesia menorehkan prestasi dengan perolehan 13 penghargaan dari total 18 predikat on-track untuk kategori urban concept dan prototype pada Shell Eco-marathon 2023 di Mandalika. Tim pelajar Indonesia meraih tujuh penghargaan kategori urban concept, tiga di antaranya berhasil menduduki posisi puncak untuk tiga subkategori.

Sementara itu, enam penghargaan kategori prototype untuk Indonesia di mana satu di antaranya merupakan posisi pertama di salah satu subkategori. Sebanyak 75 tim pelajar dari 13 negara di Asia-Pasifik dan Timur Tengah berkompetisi di ajang ini.

Shell Eco-marathon 2023 berlangsung di tiga kawasan regional. Setelah seri Amerika dan Eropa bergulir, Sirkuit Mandalika mendapat kehormatan menggelar kompetisi Asia Pasifik dan Timur Tengah pada 4-9 Juli. Ajang kali ini diikuti 70 tim lebih dari 13 negara.

Pada Shell Eco-marathon 2023, para pelajar akan berkompetisi dengan kendaraan ultra-efisien yang mereka rancang dan bangun sendiri dalam dua kategori: prototype dan urban concept, untuk menempuh jarak terjauh dengan penggunaan bahan bakar yang paling efisien.

Kategori prototype ditujukan untuk kendaraan ultra-efisien, ringan, yang umumnya memiliki tiga roda dan dirancang untuk mengurangi resistensi dan memaksimalkan efisiensi. Sedangkan kategori urban concept difokuskan pada efisiensi energi dalam desain kendaraan roda empat layaknya mobil penumpang konvensional yang dirancang untuk penggunaan di jalan raya.

Peserta kemudian harus memilih salah satu dari tiga jenis bahan bakar, yakni baterai listrik, bahan bakar sel hidrogen, dan mesin pembakaran internal/internal combustion engine (bensin, etanol, atau diesel).

Pada perlombaan, setiap peserta harus melahap tiga putaran dalam waktu 30 menit. Mereka mendapat empat percobaan untuk mencatat hasil terbaik.

Khusus kategori urban concept, bergulir kompetisi regional yang menghadirkan balapan pada umumnya.  


Daftar Lengkap Pemenang Shell Eco-marathon Asia Pasifik-Timur Tengah 2023

Peserta Shell Eco-marathon 2023 berfoto bersama di Sirkuit Mandalika. (Istimewa)

Urban Concept

ICE

1. ITS Team Sapuangin (Institut Teknologi Sepuluh November) 422,9 km/l

2. Garuda UNY Eco Team I (Universitas Negeri Yogyakarta) 388,1 km/l

3. Antawirya (Universitas Diponegoro) 286,3 km/l

Hidrogen

1. Semar Urban UGM (Universitas Gadjah Mada) 276,4 km/meter kubik

2. HYD12OGEN (Nanyang Technological University) 238,3 km/meter kubik

3. TP ECO Flash (Temasek Polytechnic) 129,9 km/meter kubik

Baterai Listrik

1. Apatte62 Brawijaya Team 1 (Universitas Brawijaya) 182,6 km/kWh

2. Arjuna UI Team (Universitas Indonesia) 171,6 km/kWh

3. TITEN UNEJ Team (Universitas Jember) 115 km/kWh

Prototype

ICE

1. VIRGIN TEAM (Sakonnakhon Technical College): 1.867,8 km/l

2. NAKOELA UI TEAM (Universitas Indonesia): 1.190,3 km/l

3. Fueang Fha (Amphawa Industrial and Community Education): 893,4 km/l

Hidrogen

1. KUST (Kookmin University): 373,7 km/meter kubik

2. Bumi Siliwangi Team 2 (Universitas Pendidikan Indonesia): 287,5 km/meter kubik

3. ANTASENA ITS TEAM (Institut Teknologi Sepuluh Nopember): 216,2 km/meter kubik

Baterai Listik

1. Semar Proto UGM (Universitas Gadjah Mada): 779,6 km/kWh

2. IMEI TEAM (Universitas Muhammadiyah Sidoarjo): 749,2 km/kWh

3. ANTAWIRYA EV (Universitas Diponegoro): 649,9 km/kWh  

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya