Liputan6.com, Jakarta - Pada artikel sebelumnya telah disebutkan doa yang dianjurkan untuk dibaca saat pagi hari. Dan ketika diberikan kesehatan dan kesempatan berada di sore hari, kita juga dianjurkan untuk membaca doa sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Pagi untuk mengawali kegiatan, siang dan sore yang mengawali malam hari juga sebaiknya selalu ingat kepada karunia Allah SWT. Perwujudan rasa terima kasih tersebut adalah dengan membaca doa seperti yang dilakukan Rasulullah SAW.
Baca Juga
Advertisement
Oleh karena itu, pagi dan sore menjadi momentum yang baik untuk memohon kemaslahatan dan meminta perlindungan Allah SWT untuk sisa waktu yang ada.
Melansir dari laman NU Online, perawi hadis yaitu Imam Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi mencatat doa yang dibaca oleh Rasulullah SAW di pagi dan sore hari. Imam an-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar, mengutip sejumlah perawi tersebut perihal doa pagi dan sore hari sebagai berikut:
Saksikan Video Pilihan ini:
Bacaan Doa Rasulullah pada Sore Hari
1. Doa perlindungan dari ciptaan-Nya (dibaca 3 kali)
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
A‘ūdzu bi kalimātillāhit tāmmāti min syarri mā khalaq.
Artinya: "Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan ciptaan-Nya." (HR. Muslim dan Ibnu Sinni).
2. Doa perlindungan dari nafsu, setan, dan sekutunya
اللَّهُمَّ فَاطِرَ السَمَوَاتِ وَالأَرْضِ، عَالِمَ الغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ وَشَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ
Allāhumma fāthiras smāwāti wal ardhi, ‘ālimal ghaibi was syahādah, rabba kulli syai’in wa malīkah, asyhadi an lā ilāha illā anta. A‘ūdzu bika min syarri nafsī wa syarris syathāni wa syirkih.
Artinya: "Tuhanku, pencipta langit dan bumi, yang mengetahui hal yang gaib dan nyata, tuhan dan penguasa segala sesuatu. Aku bersaksi tiada tuhan selain Kau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan nafsuku, kejahatan setan dan sekutunya." (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
3. Doa agar terhindar dari mudharat (dibaca 3 kali)
بِسْمِ اللهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ
Bismillāhil ladzī lā yadhurru ma‘as mihī syai’un fil ardhi wa lā fis samā’i wa huas samī‘ul ‘alīm.
Artinya: "Dengan nama Allah, Zat yang apa pun di bumi dan di langit tidak mudharat dengan asma-Nya. Dia Maha Dengar dan Maha Tahu." (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
Advertisement
Lanjutan
4. Baca dua kalimat syahadat dengan Allah dan malaikat sebagai saksi
اللَّهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ أَشْهَدُكَ وَأَشْهَدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ وَمَلَائِكَتَكَ وَجَمِيْعَ خَلْقِكَ أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ
Allāhumma innī ashbahtu asyhaduka wa asyhadu hamalata ‘arsyika wa malā’ikatika wa jamī‘a khalqika annaka antallāhul ladzī lā ilāha illā anta, wa anna Muhammadan ‘abduka wa rasūluk.
Artinya: "Tuhanku, aku berpagi hari, aku menyaksikan-Mu dan menyaksikan malaikat penanggung arasy, malaikat-Mu, dan semua makhluk-Mu bahwa Kau adalah Allah, tiada tuhan selain-Mu, dan Muhammad adalah hamba dan rasul-Mu." (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
5. Baca pujian kepada Allah
للَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِي مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ، لَكَ الحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ
Allāhumma mā ashbaha bī min ni‘matin fa minka wahdaka lā syarīka laka, lakal hamdu wa lakas syukru.
Artinya: "Tuhanku, nikmat yang menyertaiku berpagi hari ini semata berasal dari-Mu yang esa, tiada sekutu bagi-Mu. Bagi-Mu segala puji dan syukur." (HR. Abu Dawud).
Dengan mengamalkan beberapa pilihan doa di atas, semoga kala sore hari tetap dalam lindungan dan ma'aunah Allah SWT. Bisa melakukan kegiatan penutup, dan istirahat dengan sempurna untuk kegiatan ibadah selanjutnya. Wallahu a‘lam.
Baca Juga
Kisah Mbah Muhsin Batu Lawang Deteksi Sumber Mata Air dengan Kakinya, Bikin Malu Ahli Hidrologi yang Sombong
Top 3 Islami: Penjelasan Gus Baha Kenapa Al-Qur'an Dimulai dari Huruf Ba', Kisah Perempuan yang Bikin Takjub Syaikh Abdul Qadir al-Jilani
Turun Hujan Deras, Apakah Boleh Tidak Hadiri Sholat Jumat?