Liputan6.com, Bandung - Tidur merupakan salah satu cara untuk mengembalikan kondisi prima. Namun janbgan salah jika tidur dapat pula menyebabkan gangguan kesehatan yang berakibat terhadap tubuh.
Terutama dalam soal posisi tidur, dapat menentukan kebaikan atau malah sebaliknya menjadi buruk bagi kesehatan. Salah satunya yakni tidur tengkurap.
Tak bisa dipungkiri saat tidur kesadaran seseorang tidak dapat dikontrol sepenuhnya. Setiap orang memiliki posisi tidur yang membuatnya nyaman, mulai dari tidur dengan posisi miring, terlentang, hingga tengkurap.
Baca Juga
Advertisement
Tetapi kata dr. Atika dalam penjelasannya di laman Klikdokter, jika seseorang senang tidur dengan posisi tengkurap, sebaiknya segera hentikan kebiasaan tersebut.
Pasalnya, tidur dengan posisi tengkurap bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Berikut 6 bahaya tidur tengkurap yang perlu diwaspadai dicuplik dari laman klikdokter.com, Jumat, 4 Agustus 2023:
Simak Video Pilihan Ini:
Dampak Tidur Tengkurap
1. Tekanan di tulang belakang
Dikutip dari Cleveland Clinic, tidur tengkurap bisa memberikan tekanan ekstra pada punggung. Saat tidur selama tujuh atau delapan jam, ini tentunya bisa memperparah ketegangan yang dialami.
Sama halnya dengan yang disampaikan dr. Atika. Menurutnya, ketika tidur dengan posisi perut di bawah, beban akan menarik perut ke arah bawah, sehingga tulang belakang akan melengkung ke arah depan.
"Akibatnya, tulang belakang ada pada posisi yang kurang fisiologis selama tidur. Hal ini berisiko menimbulkan nyeri dan ketidaknyamanan keesokan paginya," ujar Atika.
2. Nyeri leher
Menurut Atika, posisi tidur tengkurap juga berkaitan dengan keluhan nyeri di leher. Tidur tengkurap adalah posisi di mana perut menempel di tempat tidur dan memutar kepala ke samping.
Hal ini membuat kepala dan tulang belakang menjadi tidak sejajar. Seiring berjalannya waktu, maka akan menimbulkan masalah pada leher.
Bahkan, penggunaan bantal yang salah juga akan memperburuk kondisi leher bagian belakang menjadi semakin sakit ketika terbangun. Ini disebabkan oleh ketegangan saraf di sekitar leher.
3. Menghambat oksigen
Tidur dengan posisi tengkurap dapat mengganggu aliran darah ke pusat saraf otak. Ketika aliran darah menuju saraf pusat tersumbat, ini bisa menyebabkan rusaknya pusat saraf bagian kepala.
Kondisi ini bisa berdampak buruk pada cara berpikir seseorang, yang nantinya jadi cenderung lebih lambat.
Advertisement
4. Nyeri dada
Posisi badan telungkup juga dapat membuat lubang hidung tertutup bantal, sehingga tidak terbuka secara bebas.
Saluran pernapasan pun akan mendapatkan tekanan dan himpitan dari bobot tubuh yang tengkurap, sehingga menimbulkan terhambatnya sistem pernapasan dan dada terasa nyeri serta lebih berat sewaktu bangun tidur.
5. Sakit bahu
Selain menyebabkan nyeri punggung, leher, dan dada, postur tidur telungkup juga dapat menyebabkan komplikasi tambahan seperti nyeri bahu atau lengan.
Ketika tidur dalam posisi tengkurap, kebanyakan orang secara alami akan mengangkat tangan atau bahkan menyelipkan tangan di bawah bantal.
Posisi tersebut bisa membuat terjadinya ketegangan pada sendi bahu. Hal ini bisa menimbulkan rasa nyeri di bahu atau gangguan lain pada bahu.
6. Kerutan di wajah
Seseorang berusia 20-30 tahun yang memiliki kebiasaan tidur dengan posisi telungkup bisa memicu terbentuknya garis halus dan kerutan di kulit wajah secara cepat.
Pasalnya, aliran darah di sekitar wajah menjadi tidak lancar. Bagian wajah yang menghimpit bantal cenderung mengikuti gravitasi bumi.
Kemiringan wajah yang tidak simetris ini bisa meninggalkan kerutan dan garis-garis di permukaan kulit wajah.
Jika kebiasaan buruk ini terjadi secara terus-menerus, maka wajah jadi rentan memiliki garis halus di sekitar sudut mata dan bibir.
Nah, setelah mengetahui apa efek sering tidur tengkurap, ada baiknya untuk segera menghentikan kebiasaan tersebut.
Alih-alih tidur telungkup, ada baiknya untuk menjaga kesehatan dengan memilih posisi tidur terlentang atau miring.
Dengan informasi tersebut, diketahui berbagai faktor ternyata dapat ditimbulkan oleh kebiasaan saat mengambil posisi tidur.
Mulai dari kesehatan tulang, otot, kulit, pasokan oksigen dalam tubuh. Seluruhnya tercakup dalam satu kegiatan yakni tidur. Jangan lupa pula tidur teratur dan berkualitas menentukan keprimaan tubuh Anda.