Liputan6.com, Jakarta Komisi Sekuritas dan pertukaran AS (SEC) telah mengeluarkan perintah penahanan sementara terhadap perusahaan yang berbasis di Utah, DEBT Box, menuduh perusahaan menipu investor sekitar USD 49 juta atau setara Rp 742,3 miliar (asumsi kurs Rp 15.150 per dolar AS) melalui skema kripto.
Anderson bersaudara, Jason dan Jacob, dan 15 orang lainnya diduga mengatur operasi keuangan ekstensif pada Maret 2021 yang mengumpulkan dana signifikan dari investor AS di Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH).
Advertisement
Grup tersebut diduga memasarkan dan menjual "lisensi node", sekuritas tidak terdaftar yang seharusnya dirancang untuk menghasilkan token aset kripto melalui aktivitas penambangan kripto.
Mereka meyakinkan investor berbagai bisnis penghasil pendapatan di beberapa sektor akan mendorong nilai token ini. Menurut narasi yang diputar oleh tertuduh, perusahaan-perusahaan ini akan menambang dan meningkatkan nilai berbagai token yang ditangani DEBT Box.
Namun, SEC sekarang mengklaim dana yang terkumpul dari penjualan lisensi perangkat lunak node ini tidak digunakan seperti yang dijanjikan. Sebaliknya, mereka konon melayani untuk membiayai gaya hidup mewah para terdakwa, termasuk pembelian mobil mewah, rumah, dan liburan mewah.
“Kami menuduh bahwa DEBT Box dan prinsipalnya menipu investor pada hampir setiap aspek penting dari penawaran sekuritas mereka yang tidak terdaftar. Ini termasuk klaim palsu atas keterlibatan mereka dalam penambangan aset kripto,” kata SEC, dikutip dari Coinmarketcap, Jumat (4/8/2023).
Selain perintah penahanan, SEC telah memastikan pembekuan aset sementara dan bantuan darurat lainnya untuk menghambat aktivitas terlarang lebih lanjut. Para terdakwa dituduh menjual sekuritas yang tidak terdaftar, termasuk aset cryptocurrency seperti BLGD dan DEBT.
Agensi telah menindak kripto dan telah mengklasifikasikan beberapa aset digital sebagai sekuritas. Mereka baru-baru ini memberi label HEX sebagai sekuritas setelah tuduhan bahwa pendirinya menjual sekuritas yang tidak terdaftar.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.