Liputan6.com, Jakarta - Konsumsi alkohol secara rutin telah menjadi hal lumrah untuk sebagian orang. Bahkan, tak sedikit yang merasa harinya akan kurang lengkap tanpa konsumsi segelas alkohol.
Padahal, kebiasaan minum alkohol sudah sering dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan. Salah satunya dibahas dalam studi yang dipublikasikan dalam Hypertension American Heart Association (AHA) Journals.
Advertisement
Penelitian yang dilakukan Silvia Di Federico dan rekannya melihat data dari 19.500 peserta yang tersebar di Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan.
Hasil menunjukkan bahwa minum alkohol setidaknya satu gelas per hari berisiko meningkatkan tekanan darah.
Berdasarkan hasil perhitungan para peneliti tersebut, minum alkohol sebanyak 48 gram setiap hari dapat meningkatkan tekanan darah sistolik rata-rata hingga 4,9 mmHg.
"Secara keseluruhan, prinsip dan pesan untuk hubungan alkohol dan tekanan darah adalah semakin rendah (konsumsinya), akan semakin baik," ujar penulis studi sekaligus profesor epidemiologi dan kesehatan masyarakat di University of Modena and Reggio Emilia, Dr Marco Vinceti mengutip Medical News Today pada Jumat 4 Agustus 2023.
Minum Alkohol Tidak Beri Manfaat
Marco menjelaskan bahwa dari hasil temuan bersama rekan-rekannya, mereka tidak melihat ada manfaat kesehatan apa pun yang bisa diperoleh dari alkohol.
"Kami tidak menemukan indikasi bahwa kesehatan manusia dapat memperoleh efek minuman alkohol bahkan dalam jumlah yang sangat kecil," ujar Marco.
Begini Takaran Minum Alkohol yang Dinilai Aman
Penulis di luar studi sekaligus ahli jantung dan direktur medis di Structural Heart Program at MemorialCare Saddleback Medical Center, Dr Cheng-Han Chen menjelaskan lebih lanjut soal dampak alkohol pada tekanan darah.
"Kita sudah lama mengetahui bahwa minum alkohol dalam jumlah sedang hingga berat akan meningkatkan tekanan darah," kata Chen.
"Hal ini sangat relevan dalam kesehatan jantung karena kita tahu bahwa hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke," sambungnya.
Untuk it, menurut Chen, dirinya hanya merekomendasikan alkohol dikonsumsi dalam batas sedang.
"Kami merekomendasikan agar orang minum tidak lebih dari jumlah sedang, sekitar dua gelas per hari untuk pria dan satu gelas per hari untuk wanita," kata Chen.
Advertisement
Dampak Tekanan Darah Tinggi dan Risiko Lain dari Minum Alkohol
Seperti diketahui, tekanan darah bertugas untuk mengukur kekuatan darah terhadap arteri tubuh.
Tekanan darah sistolik mengukur saat jantung berkontraksi, dan tekanan darah diastolik mengukur saat otot jantung rileks.
Ketika tekanan darah berada pada ambang batas yang tinggi, risiko kerusakan pada tubuh akhirnya mengalami peningkatan.
Tekanan darah tinggi turut berkontribusi dalam meningkatkan risiko serangan jantung dan gagal jantung.
Faktor Lain yang Berkontribusi Bikin Tekanan Darah Tinggi
Selain konsumsi alkohol, tentu ada faktor lain yang berkontribusi. Termasuk merokok, makan makanan tinggi natrium, dan tingkat aktivitas fisik yang rendah.
Sejauh ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS masih memperbolehkan konsumsi alkohol. Hanya saja, perlu dibatasi dengan bijak.
Advertisement