Rocky Gerung Sebut Ada Kekuasaan Cari Cara Batalkan Demo Buruh 10 Agustus

Rocky menegaskan, dirinya mendukung gerakan demo buruh pada 10 Agustus 2023 lantaran sudah berbulan-bulan proposal buruh diabaikan oleh pemerintah.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 04 Agu 2023, 17:41 WIB
Pengamat politik Rocky Gerung saat menggelar konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. (Foto: Nanda Perdana Putra/Liputan6.com).

Liputan6.com, Jakarta - Rocky Gerung menyebut bahwa pembahasannya atas Undang-Undang Omnibus Law di forum pertemuan dengan para buruh menjadi salah satu langkah pemegang kekuasaan menghentikan aksi 10 Agustus 2023 nanti. Salah satunya dengan memanfaatkan pernyataan-pernyataannya yang berujung menjadi laporan polisi.

“Saya mau terangkan khusus terhadap mereka yang salah mengerti terhadap apa yang saya ucapkan di forum buruh itu. Saya hanya mengkritik dua hal pada waktu itu, satu soal IKN, satu soal Omnibus Law,” tutur Rocky Gerung di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2023).

Rocky menegaskan, dirinya mendukung gerakan demo buruh pada 10 Agustus 2023 lantaran sudah berbulan-bulan proposal buruh diabaikan oleh pemerintah. Dalam forum itu, dia menerangkan bahwa Omnibus Law itu merupakan kemaksiatan dalam politik, karena menghina dan menyingkirkan hak para buruh untuk memperoleh kesejahteraan.

“Kalau ada dalil nggak itu bagus, loh kenapa kalau bagus buruh sudah berbulan-bulan melakukan demonstrasi. Saya juga tahu bahwa Undang-Undang itu sudah bolak balik ditolak di Mahkamah Konstitusi, diputar lagi dengan asumsi bisa di-Perpu-kan, lalu barang yang sama dijadikan Undang-Undang,” jelas dia.

“Kan itu yang saya sebut sebagai apa, permainan bisa menipu itu, pemerintah menipu kebijakan. Saya memang pro buruh, lalu saya dianggap mengomporkan buruh untuk 10 Agustus, bukan,” sambungnya.

Menurut Rocky, buruh memang sudah berencana secara periodik terkait pelaksanaan demonstrasi, jadi bukan dirinya yang mencetuskan. Malah yang terjadi, dia dianggap mendorong makar dan lain-lain sehingga menyebabkan terjadinya keriuhan.

“Itu saya membela buruh di situ. Sendainya saya tidak pidato di situ mungkin ndak ada soal. Tetapi bentuk kekuasaan menganggap bahwa gerakan buruh ini akan mengalami eskalasi karena itu dicari cara supaya diabort (dibatalkan),” Rocky menandaskan.


Rocky Gerung Tegaskan Tidak Hina Presiden

Pengamat politik Rocky Gerung menegaskan tidak ada kritik atau pun hinaan terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai Individu. Menurutnya, ada pihak yang mencoba memancing di air keruh dalam momen tahun politik ini.

“Saya tidak mengkritik atau menghina Jokowi secara individunya tidak. Karena itu saya kira Pak Jokowi juga mengerti, itu yang menyebabkan Pak Jokowi tidak mau melaporkan saya. Pak Jokowi mengerti yang disampaikan saya itu kritik terhadap kedudukan publik dia, jabatan publik dia. Poinnya di situ dulu,” tutur dia di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2023).

Rocky Gerung menyampaikan, secara personal hubungan antara dirinya dengan Jokowi baik-baik saja. Bahkan beberapa kali dia mengaku diminta untuk mengkritik anak-anaknya, dan menerima undangan sebagai tamu VIP.

“Sekarang pertanyaannya sekarang kok kenapa jadi soal. Artinya ada yang ingin bermain di air keruh. Tapi saya mengerti tahun politik pasti ada sifat semacam itu, mengambil keuntungan dari problem ini,” jelas dia.

Di dalam demokrasi, lanjut Rocky, persaingan pikiran dilegalkan, dan bahkan dianjurkan agar publik dapat mengetahui mana yang disembunyikan, orisinal atau genuie, atau malah palsu.

“Nah kita di sini belum sampai di situ. Jadi saya paham bahwa kemarahan sebagian pihak itu karena belum bisa membedakan mana kritik publik, mana dendam pribadi. Saya tidak punya dendam dengan Pak Jokowi,” Rocky menandaskan.

  

Infografis Tuntutan dan Alasan Buruh Tolak Kenaikan Harga BBM. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya