Saham Apple Anjlok Usai Rilis Laporan Pendapatan, Terburuk di 2023

Penurunan saham Apple menjadi hari terburuknya sejauh ini di tahun 2023, dan kerugian terbesar sejak 29 September tahun lalu. Pasar saham tercatat naik 40% sepanjang tahun ini.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 05 Agu 2023, 12:27 WIB
Saham Apel turun 4,8% sehari setelah perusahaan membagikan laporan pendapatan kuartal ketiga fiskal yang melaporkan perkiraan penurunan pendapatan pada kuartal September. (Brooks Kraft/Apple Inc. /AFP)

Liputan6.com, Jakarta Saham Apel turun 4,8%  sehari setelah perusahaan membagikan laporan pendapatan kuartal ketiga fiskal yang melaporkan perkiraan penurunan pendapatan pada kuartal September. Ini akan  menjadi yang keempat berturut-turut bagi perusahaan.

Penurunan saham Apple menjadi hari terburuknya sejauh ini di tahun 2023, dan kerugian terbesar sejak 29 September tahun lalu. Pasar saham tercatat naik 40% sepanjang tahun ini.

Penghasilan Apple mengalahkan ekspektasi pada laba maupun pendapatan, tetapi penjualan keseluruhan turun 1% karena penjualan iPhone, iPad, dan Mac menurun.

Saham turun setelah perusahaan mengatakan pihaknya mengharapkan penjualan serupa pada kuartal September. Meskipun itu menandakan bahwa penjualan iPhone akan lebih baik daripada penurunan 2% dari tahun ke tahun.

Penurunan perangkat keras Apple membayangi kinerja yang kuat di divisi layanan menguntungkan perusahaan, yang tumbuh 8% dan diperkirakan akan tumbuh lebih cepat lagi di kuartal saat ini.

Meski demikian,  Apple mengalahkan estimasi laba per saham mencapai USD 1,26 dibandingkan dengan perkiraan analis USD 1,19, menurut Refinitiv. Pendapatan juga sedikit lebih tinggi dari perkiraan, yaitu USD 81,8 miliar dibandingkan dengan perkiraan USD 81,69 miliar.

Selama laporan  pendapatan perusahaan di Kamis, saham Apple turun lebih rendah ketika CFO Luca Maestri mengatakan kepada analis bahwa mereka mengharapkan hasil penjualan yang serupa di kuartal berikutnya.

Tetapi Maestri menambahkan bahwa dia mengharapkan penjualan iPhone lebih baik daripada penurunan 2% pada kuartal Juni, dan divisi layanan Apple akan melihat tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi pada kuartal berikutnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya