Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir merombak jajaran direksi di PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo). Pemegang saham mengangkat Jhon Harlen Butar-Butar menjadi Direktur Keuangan dan Investasi Jasindo.
Keputusan Erick Thohir ini tertuang dalam Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara dan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia selaku Para Pemegang Saham PT Asuransi Jasa Indonesia Nomor SK-222/MBU/08/2023 dan Nomor 19/KepSir-PS/BPUI/VIII/2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Direksi PT Asuransi Jasa Indonesia.
Advertisement
Melalui keputusan itu, Jhon Harlen resmi menggantikan Bayu Rafisukmawa dari posisi tersebut. Jhon sendiri bukan orang baru di lingkungan IFG.
Tercatat, Jhon pernah menjabat Head of Finance Control, Accounting, Budget and Corporate Planning di PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia. Dia juga menjabat sebagai PT Sarana Yogya Ventura yang juga milik Bahana Group.
“Segenap manajemen Indonesia Financial Group (IFG) mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bayu Rafisukmawan atas kontribusi dan dedikasinya selama ini, sehingga membuat kinerja perusahaan semakin maju. Perubahan susunan jajaran Direksi PT Asuransi Jasa Indonesia diharapkan dapat menjadi semangat baru bagi seluruh insan Asuransi Jasindo dalam menghadapi tantangan yang dihadapi serta peningkatan kinerja perusahaan kedepannya," ujar Sekretaris Perusahaan IFG, Oktarina Dwidya Sistha dalam keterangannya, ditulis Sabtu (5/8/2023).
Tuntutan Kerja di Jasindo
Diketahui, Jasindo berhasil mencatatkan peningkatan kinerja yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan kinerja keuangan tahun 2022 yang diaudit Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis, dan Rekan (firma anggota jaringan global PWC), Jasindo berhasil membukukan Laba Bersih Konsolidasi sepanjang tahun 2022 sebesar Rp231,59 Miliar atau sebesar 135,52 persen dari RKAP sebesar Rp170,89 miliar.
Angka tersebut naik sebesar 2.363,17 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp9,40 Miliar. Sedangkan total Aset Konsolidasian tahun 2022 mencapai Rp16,07 triliun naik 14,16 persen atau sebesar Rp1,99 triliun dibandingkan total aset tahun sebelumnya sebesar Rp14,08 Miliar.
Susunan Direksi
Dengan adanya perubahan tersebut, maka susunan Direksi PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menjadi sebagai berikut:
- Direktur Utama : Andy Samuel
- Direktur Pengembangan Bisnis : Diwe Novara
- Direktur Bisnis Strategis : Syah Amondaris
- Direktur Operasional : Ocke Kurniandi
- Direktur SDM & Umum : Linggarsari Suharso
- Direktur Keuangan & Investasi : Jhon Harlen Butar-Butar
Lewati Masa Sulit
Sebelumnya, PT Asuransi Jasa Indonesia atau Jasindo telah merampungkan audit tahunan keuangan perusahaan. Hasilnya, rasio kecukupan modal atau risk based capital (RBC) Jasindo positif 149,57 persen.
Direktur Utama Jasindo Andy Samuel menerangkan pascaaudit dilakukan, didapatkan angka RBC 149,57 persen (audited). Menurutnya, ini peningkatan yang cukup besar mengingat 2022 menjadi tahun yang berat bagi Jasindo.
"Kita telah melakukan juga menyelesaikan audit tahunan kita tahun 2022 dan bisa saya sampaikan juga RBC Jasindo audited di tahun 2022 adalah 149 persen, dan dimana tahun lalu kita tahu juga RBC Jasindo itu tidak dalam kondisi yang baik bahkan minus 84,85 persen," ujarnya di Jakarta, ditulis Rabu (5/4/2023).
"Nah perjalanan 2022 ini cukup berat buat kami, tapi kami bisa menyelesaikannya atas dukungan dari semua pihak yang terkait termasuk pemegang saham, dari nasabah kami, dari regulator," sambung Andy.
Advertisement
Langkah Diambil
Dia menuturkan sejumlah langkah yang diambilnya untuk mengembalikan posisi modal ke angka positif. Misalnya, ketika dalam pengawasan khusus Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pihaknya menyetorkan Rencana Penyehatan Keuangan (RPK).
Disana, diaampaikan adanya perbaikan internal, baik bersifat organik maupun anoragik. Aksi korporasi juga dilakukan seperti melepas kepemilikan Jasindo di beberapa perusahaan, termasuk juga melepas aset.
"Diantaranya melalukan restrukturisasi atas portofolio di bidang lini usaha yang kami itu mengalami performance yang tidak baik yaitu dari lini usaha asuransi kredit," terangnya.