Liputan6.com, Jakarta Mohamad Guntur Romli keluar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Alasannya, Ketua Umum Ganjarian Spartan itu kecewa karena PSI mengarahkan dukungannya ke bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto di pilpres 2024.
Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP PSI Andy Budiman menghargai keputusan Guntur Romli keluar dari partai.
Advertisement
Andy mengatakan Guntur Romli adalah teman dekat yang berjuang bahu-membahu bersama membesarkan partai. Guntur pernah menjadi calon anggota legislatif (caleg) dari PSI pada 2019. Namun, menurut Andy, sejak itu Guntur sudah tidak aktif di struktur partai.
"Sejak itu beliau tidak aktif lagi secara struktural di PSI. Kami menghargai pilihan-pilihan personal Bro Guntur," kata Andy dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, dilansir Antara, Minggu (6/8/2023).
Andy mengaku terkejut dengan alasan Guntur hengkang dari PSI karena sinyal ada kedekatan PSI dengan Prabowo. Menurut Andy, kunjungan Prabowo ke markas PSI merupakan silaturahmi biasa.
Apalagi, kata Andy, sampai saat ini PSI juga belum menentukan pilihan capres 2024.
"Saya kaget alasan Bro Guntur mundur hanya karena kedatangan Pak Prabowo ke PSI," ucap Guntur.
"Ini silaturahim biasa seperti Mbak Puan bertemu Prabowo. Bahkan dulu Pak Prabowo pernah menjadi cawapresnya Bu Mega. Toh, PSI belum memfinalisasi sikap soal capres ini," lanjut Andy.
Meski demikian, Andy memahami posisi Guntur yang juga merupakan Ketua Umum Ganjarian Spartan. Posisi itu, kata Andy, serba salah di antara relawan-relawan yang lain.
"Beliau juga butuh mengukuhkan keseriusannya mendukung Pak Ganjar di antara relawan-relawan yang lain. Jadi sangat memaklumi posisi dan pilihan beliau," kata Andy.
Ia mengingatkan kembali bahwa PSI belum mengambil keputusan final capres mana yang akan didukung.
"Toh, sekali lagi, PSI belum mengambil keputusan final ke capres mana akan berlabuh. Masih ada mekanisme internal. Kami mengikuti pernyataan Pak Jokowi, ojo kesusu (jangan buru-buru)," tegasnya.
Baca juga PSI Tidak Masalah Kader Beda Pilihan Capres: yang Dukung Anies Saja Ada
Alasan Guntur Romli Keluar dari PSI
Mohamad Guntur Romli memutuskan untuk mundur dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) setelah merasa kecewa dengan sikap partai pimpinan Giring Ganesha yang membuka pintu untuk bacapres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
"Saya ingin menyampaikan hal yang sebenarnya berat bagi saya karena terkait relasi antara saya dan kawan-kawan yang saya sudah anggap sebagai saudara sendiri. PSI yang selama ini saya anggap sebagai rumah politik saya, mulai hari ini saya menyatakan keluar dari PSI sebagai anggota dan kader PSI," kata Guntur di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (5/8/2023).
Guntur merasa tidak dilibatkan soal pembicaran PSI yang akan bertemu dengan Prabowo. Dia juga tidak tahu menahu akan ada pertemuan dengan Menteri Pertahanan RI itu.
"Saya tidak pernah diberi tahu, apalagi diberi penjelasan oleh kawan-kawan pengurus PSI soal kehadiran Prabowo, baik sebelum dan sesudahnya. Saya hanya bisa membaca dan menonton di media," ungkap Guntur.
Selain itu, Guntur percaya bahwa kedatangan Prabowo ke DPP PSI jelas sinyal kuat partai akan mengusungnya di pilpres 2024. Di lain sisi, Guntur masih percaya bahwa presiden penerus Jokowi ke depan adalah Ganjar Pranowo.
"Saya hakulyakin dan percaya Ganjar Pranowo yang layak menjadi penerus Joko Widodo tahun 2024," tegas dia.
Menurut Guntur, ini jelas sikap tak konsistennya PSI. "Akhir-akhir ini saya melihat PSI seperti terjebak dalam politik sentimentil, merasa dihina, dilepeh, diludahi, merasa ditolak cintanya, ngambekan, terkesan politik menye-menye, melow," kata dia.
"Tapi semoga kesan saya itu, saya keliru," tutur Guntur Romli.
Baca juga: Cerita PSI 'Dicuekin' Ganjar dan PDIP Usai Umumkan Hasil Rembuk Rakyat
Advertisement