Liputan6.com, Jakarta - Berkshire Hathaway melaporkan kinerja keuangan pada Sabtu, 5 Agustus 2023 waktu setempat. Perusahaan investasi milik miliarder Warren Buffett ini melaporkan lonjakan laba pada kuartal II 2023 seiring pemulihan dari kerugian investasi besar tahun lalu.
Koreksi kinerja di tengah bursa saham yang lesu bahkan membuat bingung investor sukses seperti Chairman Warren Buffett. Demikian dikutip dari CNN, Minggu (6/8/2023).
Advertisement
Berkshire Hathaway mencatat laba operasional USD 10 miliar pada kuartal II 2023, naik 6,6 persen dari periode sama tahun lalu. Kinerja keuangan penjaminan asuransi dan investasi yang lebih tinggi membantu dongkrak laba operasional Berkshire.
Perseroan mencatat laba bersih sebesar USD 35,9 miliar setelah alami kerugian USD 43,9 miliar pada kuartal II 2023. Berkshire hasilkan keuntungan investasi USD 25,9 miliar pada kuartal terakhir, menandai perubahan Haluan yang signifikan dari tahun sebelumnya, ketika investasi kehilangan USD 53 miliar pada kuartal II.
Bisnis penjaminan asuransi Berkshire melewati ambang batas miliaran dolar AS, dengan laba USD 1,25 miliar, naik dari USD 715 juta pada kuartal II 2022. Laba investasi asuransi meningkat menjadi USD 2,3 miliar dari USD 1,9 miliar pada tahun lalu.
Geico milik Berkshire, salah satu Perusahaan asuransi terbesar di Amerika Serikat, bernasib lebih baik dari pada tahun lalu membukukan laba underwriting USD 514 juta pada kuartal II 2022. Kinerja ini turun dari USD 703 juta pada kuartal I, tetapi naik tajam dari kerugian kuartal II tahun lalu USD 487 juta.
Perusahaan asuransi mencatat laba penjaminan emisi sebelum pajak sekitar USD 1,2 miliar sepanjang 2023 membantu menopang laba Berkshire Hathaway. Berkshire Hathaway mengaitkan laba asuransi ini dengan rata-rata premi polis otomotif lebih tinggi, penurunan biaya iklan dan pengurangan klaim.
Namun, Perusahaan kereta api barang dan energi Berkshire masing-masing BHE dan BNSF mencatat penurunan laba dibandingkan periode sama tahun lalu. Berkshire juga mencatat rekor tertinggi dalam kas dan setara kas sebesar USD 147,4 miliar dibandingkan kuartal I sebesar USD 130,6 miliar dan periode tahun sebelumnya sebesar US 105,4 miliar.
Pembelian kembali saham Berkshire Hathaway, perusahaan investasi Warren Buffett ini mencapai USD 1,4 miliar dibandingkan USD 4,4 miliar pada kuartal I.
Perusahaan Investasi Warren Buffett, Berkshire Hathaway Memangkas Kepemilikan Saham di Activision Blizzard
Sebelumnya, perusahaan investasi milik Warren Buffett melepas sebagian besar sahamnya di Activision Blizzard, seiring kesepakatan Microsoft untuk membeli saham perusahaan video game semakin dekat.
Dikutip dari CNBC, Selasa (18/7/2023), Warren Buffett mengungkapkan kepemilikan saham sebesar 1,9 persen di Activision. Jumlah saham itu setara 14.658.121 lembar saham, menurut pengajuan 13G yang dirilis pada Senin malam, 17 Juli 2023. Jumlah saham tersebut lebih rendah dari akhir Maret 2023 sebesar 6,3 persen, dan akhir 2022 sebesar 6,7 persen.
Saham Activision Blizzard melonjak lebih dari 9 persen pekan lalu di tengah berita the Federal Trade Commission kehilangan tawarannya untuk blokir akuisisi penerbit video game senilai USD 68,7 miliar. Banding Microsoft terhadap regulator Inggris pada Senin diberikan jeda dua bulan.
Saham Activision Blizzard Inc ditutup naik 3,49 persen menjadi USD 93,21 per saham. Pada Januari 2022, Microsoft mengumumkan niat untuk membeli saham Activision seharga USD 95 per saham.
Warren Buffett sebelumnya mengungkapkan kalau salah satu manajer investasinya Ted Weschler dan Todd Combs, pertama kali mengambil saham di Activision pada Oktober dan November 2021 dengan rata-rata harga USD 77 per saham.
Investor legendaris berusia 92 tahun itu telah bertaruh akuisisi yang diusulkan Microsoft atas perusahaan video game itu akan ditutup. Buffett mengungkapkan dia dan mitra bisnis lamanya Charlie Munger mulai melakukan kesepakatan arbitrase merger lima dekade lalu, ketika disebut latihan.
Advertisement
Warren Buffett Tambah Investasi di Sektor Migas, Beli 50% Saham Dominion Energy
Sebelumnya, miliarder sekaligus investor Warren Buffett menambah taruhan pada gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) pada Senin, 10 Juli 2023. Berkshire Hathaway setuju membeli saham Dominion Energy dari kilang ekspor Cove Point LNG yang berbasis di Maryland senilai USD 3,3 miliar atau sekitar Rp 50 triliun (asumsi kurs Rp 15.154 per dolar AS).
Dikutip dari Yahoo Finance, ditulis Rabu (12/7/2023), perusahaan investasi milik Warren Buffett, Berkshire Hathaway mengumumkan membeli 50 persen saham Dominion Energy di terminal LNG Cove Point. Kesepakatan lebih dari USD 3 miliar akan membuat bagian Buffett di fasilitas ekspor LNG menjadi 75 persen. Brookfield Asset Management (BAM) memiliki 25 persen lainnya.
Penjualan itu tunduk pada izin berdasarkan Undang-Undang Hart-Scott-Rodino Act dan pengajuan ke Departemen Energi Amerika Serikat (AS) dengan perkiraan penutupan pada akhir tahun.
Analis Morgan Stanley David Arcaro menulis, kesepakatan itu sekitar USD 1 miliar, lebih rendah dari yang diharapkan perusahaan. Saham Dominion Energy naik 0,8 persen menjadi USD 51,99 selama perdagangan pasar. Pada Senin, saham Dominion Energy melemah 1,3 persen menjadi USD 51,58.
Keputusan Berkshire Hathaway untuk meningkatkan kepemilikannya di salah satu dari tujuh terminal ekspor LNG AS yang beroperasi terjadi karena harga gas alam AS telah turun jauh dibandingkan tahun lalu.
Pertimbangkan Harga
Gas alam berjangka AS naik sekitar 1,7 persen pada Selasa, 11 Juli 2023 menjadi USD 2,70 per million British thermal units (mBtu). Harga turun sekitar 60 persen dari periode sama tahun lalu ketika harga berjangka melonjak ke level tertinggi dalam 14 tahun karena invasi Rusia ke Ukraina memicu kekhawatiran akan krisis energi di Eropa.
The US Energy Information Administration melaporkan pekan lalu harga kontrak berjangka bulan depan rata-rata untuk kargo LNG di Asia Timur adalah USD 12,14 mBtu, turun 68 persen dibandingkan tahun lalu.
Sementara itu, gas alam berjangka untuk pengiriman di the Title Transfer Facility (TTF) di Belanda rata-rata USD 11,22 per mBtu, merosot 76 persen dibandingkan 2022.
Terminal LNG Cove Point memiliki kapasitas penyimpanan 14,6 miliar kaki kubik (bcf/d). Kapasitas ekspor harian adalah 1,8 bcf/d, sedikit kurang dari 14 persen dari total kapasitas ekspor LNG Amerika Serikat.
“Kami bangga dengan operasi kami di Cove Point dan bersemangat atas kesempatan ini untuk meningkatkan kepemilikan kami di fasilitas kelas dunia ini,” ujar Berskhire Hathaway Energy Gas Transmission and Storage President Paul Ruppert.
Sementara itu, Dominion Energy mengatakan, dalam sebuah pernyataan, perusahaan akan memakai USD 3 miliar dari kesepakatan itu untuk melunasi utang.
“Investasi ini bukan inti dari Dominion Energy karena kami fokus pada operasi utiliitas yang diatur oleh negara. Penjualan ini memberi kami kesempatan untuk mengurangi utang tingkat variable yang konsisten dengan tujuan memperkuat neraca kami,” ujar Dominion Energy Chief Executive Robert Blue.
Advertisement