Pendapatan Smartphone dan Laba Operasi Apple Capai Rekor Kuartalan pada Q2 2023

Pangsa laba operasi global Apple juga meningkat, tumbuh sebesar 4 persen sejak Q2 2022 dan mencapai 85 persen

oleh M Hidayat diperbarui 08 Agu 2023, 06:30 WIB
iPhone 14 Series dengan warna kuning (Apple)

Liputan6.com, Jakarta - Pasar smartphone global telah mengalami penurunan tajam, dengan Q2 2023 menandai penurunan pendapatan signifikan.

Menurut penelitian Market Monitor Service terkini dari Counterpoint, pendapatan pasar smartphone menyusut 8 persen secara tahunan (Year-over-Year, YoY) dan 15 persen secara kuartalan (Quarter-over-Quarter, QoQ), anjolk hingga di bawah USD 90 miliar.

Angka itu mewakili pendapatan Q2 terendah sejak 2020, tahun yang terdampak signifikan oleh kebijakan lockdown terkait pandemi global yang saat itu belum pernah terjadi sebelumnya. Kemudian, angka laba operasi menunjukkan penurunan 3 persen YoY dan 27 persen QoQ.

Apple, pemimpin di pasar smartphone kuartal ini, menanggung beban terbesar dari dinamika pasar. Meskipun pengapalan Apple tersendat sebesar 3 persen YoY, penurunannya relatif lebih kecil dibandingkan dengan penurunan 9 per di pasar yang lebih luas.

Direktur Riset di Counterpoint, Jeff Fieldhack, menyoroti perubahan di dalam portofolio produk Apple yang memengaruhi kinerjanya. Terutama semakin menonjolnya iPhone seri Pro, penurunan kontribusi iPhone seri SE, dan penggantian strategis Mini dengan Plus di seri iPhone 14.

Menurut Fieldhack, semua hal itu telah berperan penting dalam membentuk posisi Apple di periode tersebut.

Sementara pendapatan iPhone Apple mencapai 2 persen per tahun, pendapatan perusahaan secara umum memberikan gambaran yang berbeda.

Ia melonjak ke rekor tertinggi 45 persen pada kuartal kedua, peningkatan luar biasa hampir 3 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

 


Pangsa laba operasi global Apple

Menunjukkan ketangguhan di tengah kesulitan, pangsa laba operasi global Apple juga meningkat, tumbuh sebesar 4 persen sejak Q2 2022 dan mencapai 85 persen. Pencapaian ini menandai rekor kuartal kedua lainnya untuk raksasa teknologi tersebut.

Dinamika pasar yang lebih luas, sebagaimana dijelaskan oleh Direktur Riset di Counterpoint, Tarun Pathak, memberikan pemahaman lebih komprehensif tentang kemunduran industri.

Penurunan pendapatan, kata Pathak, didorong oleh penurunan pengiriman sebesar 9 persen YoY ditambah dengan pertumbuhan harga jual rata-rata (Average Selling Price, ASP) yang tipis sebesar 1 persen pada periode yang sama.

Saat pasar bergulat dengan tantangan ini, satu tren yang berlaku muncul: premiumisasi. Meskipun pertumbuhan ASP stagnan selama kuartal tersebut, gelombang premiumisasi tetap menjadi kekuatan yang berpengaruh.

 


Pasar Negara Berkembang

Pasar negara berkembang muncul sebagai babak pertumbuhan berikutnya, dengan merek kelas menengah bersaing mendapatkan bagian dari segmen premium, sementara merek premium yang sudah mapan mendorong untuk menjual lebih banyak model dengan harga tertinggi mereka.

Kemudian juga terungkap bawha analisis Counterpoint menyebut adanya potensi rebound pada paruh kedua tahun 2023.

Pemulihan yang diantisipasi di pendapatan smartphone global dan laba operasi ini diharapkan menjadi penyelamat bagi industri. Proyeksi ini datang pada saat yang genting, karena pasar bersaing dengan tantangan yang ditimbulkan oleh pengiriman yang menurun.

Seiring lanskap smartphone yang terus berkembang, penurunan kinerja baru-baru ini menggarisbawahi perlunya kemampuan beradaptasi dan navigasi strategis dalam industri teknologi.

Pergeseran dinamika pasar smartphone global memerlukan pengamatan yang cermat karena pemain seperti Apple mengkalibrasi ulang strategi mereka dan industri yang lebih luas menavigas permintaan konsumen, inovasi teknologi, dan tren pasar yang tidak dapat diprediksi.


Infografis Ponsel Black Market Diblokir via IMEI. (Liputan6.com/Triyasni)

Infografis Ponsel Black Market Diblokir via IMEI. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya