Liputan6.com, Jakarta - Emiten pengelola bisnis waralaba Kebab Baba Rafi, PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) meraih kinerja positif sepanjang semester I 2023.
Mengutip laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (6/8/2023), pendapatan Sari Kreasi Boga melonjak 356,91 persen year on year (YoY) menjadi Rp 228,96 miliar pada semester I 2023. Sebelumnya, RAFI meraih pendapatan senilai Rp 50,11 miliar pada enam bulan pertama 2022.
Advertisement
Pendapatan Sari Kreasi Boga pada semester I 2023 didominasi oleh segmen bahan baku dan bahan pembantu senilai Rp 208,44 miliar. Kemudian diikuti oleh pendapatan segmen Rp 20,17 miliar dan pendapatan segmen waralaba Rp 338,04 juta.
Perseroan turut mengalami kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 340,95 persen YoY menjadi Rp 189,48 miliar pada semester I 2023, dibandingkan realisasi pada semester I 2022 yakni senilai Rp 42,97 miliar. Bersamaan dengan itu, beban usaha Perseroan naik 665,95 persen YoY menjadi Rp 21,60 miliar pada semester I 2023, dari sebelumnya Rp 2,82 miliar pada semester I 2022.
Dengan demikian, laba usaha pengelola kebab Baba Rafi tumbuh 314,38 persen YoY menjadi Rp 17,86 miliar pada semester I 2023, dibandingkan laba usaha perusahaan pada semester I 2022 sebesar Rp 4,31 miliar.
Hingga akhir semester I 2023, RAFI membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 101,37 miliar atau meroket 1.947,87 persen YoY dari sebelumnya Rp 4,95 miliar pada semester I 2022.
Sari Kreasi Boga memiliki total aset senilai Rp 365,96 miliar pada akhir semester I 2023 atau bertambah 43,73 persen dibandingkan total aset emiten tersebut pada akhir 2022 lalu senilai Rp 254,60 miliar.
Total liabilitas pengelola kebab baba rafi kebab pada semester I 2023 tercatat sebesar Rp 37,36 miliar. Pada saat yang sama, ekuitas Perseroan tercatat senilai Rp 328,59 miliar.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 4 Agustus 2023, saham RAFI naik 28 persen ke posisi Rp 64 per saham. Saham RAFI dibuka stagnan di posisi Rp 50. Saham RAFI berada di level tertinggi Rp 67 dan terendah Rp 50 per saham. Total frekuensi perdagangan 11.571 kali dengan volume perdagangan 3.077.420 lot saham. Nilai transaksi Rp 19 miliar.
Sari Kreasi Boga Ekspansi Dua Lini Usaha
Sebelumnya, PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) akan menambah dua kegiatan usaha pada 2023 antara lain industri produk roti dan kue serta industri makanan dan masakan olahan.
Penambahan dua kegiatan usaha PT Sari Kreasi Boga Tbk telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu, 28 Juni 2023.
“Memasuki sektor produksi dan memperkuat bisnis di hilir, merupakan inisiatif perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah sehingga diharapkan juga memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham,” kata Direktur Utama PT Sari Kreasi Boga Tbk atau SKBFood dikutip dari Antara, ditulis Minggu (2/7/2023).
Kegiatan pada sektor produksi dan hilirisasi lainnya, ia menuturkan akan semudah mempertebal keuntungan, seiring tetap agresifnya perseroan dalam bisnis rantai pasok bahan baku makanan, sehingga akan terjadi keseimbangan terhadap kontribusu pendapatan.
Advertisement
Kontribusi Usaha
Ia mengatakan, kontribusi usaha rantai pasok bahan baku makanan dan minuman terhadap pendapatan perusahaan sekarang mencapai 80 persen. Sedangkan 20 persen sisanya adalah kontribusi dari restoran dan bisnis waralaba termasuk Kebab Turki Babarafi.
“Penguatan sektor hilir adalah salah satunya dalam rangka menjaga porsi kontribusi sebesar 20 persen tersebut terhadap pendapatan. Selain tentunya juga dalam rangka meningkatkan diversifikasi produk, sehingga dengan cara ini perseroan tetap menjaga kreativitas di industri,” tutur dia.
Eko menambahkan, perseroan akan memperkuat bisnis di mancanegara, dengan sejumlah negara akan menjadi tujuan ekspansi, terutama di Asia Tenggara, Asia Tengah dan negara di kawasan Timur Tengah.
Pihaknya memastikan Malaysia dan Azerbaijan akan menjadi tujuan awal ekspansi yang mana perseroan akan menjalankan usaha suplasi bahan baku makanan dan pengelolaan restoran bermerek di kedua negara itu.
“Terutama memang di Asia Tenggara, Asia Tengah dan Timur Tengah. Pada intinya kegiatan usaha yang dijalankan adalah pengolahan raw material berupa operasional resto dan supply food,” tutur Eko.
Libatkan UMKM
Eko menuturkan, dari dalam negeri, perseroan tetap akan melibatkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di bidang kuliner yang merupakan bagian dari komitmen untuk tetap tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan pelaku lain di industri.
“Semoga upaya yang kami jalankan ini bisa menjadi tambahan semangat bagi pelaku UMKM kuliner di Indonesia untuk semakin maju dan berkembang secara jangka panjang,” tutur dia.
Sepanjang 2022, perseroan mencatat laba bersih Rp 12,42 miliar atau merosot 12,28 persen year on year (yoy) dibandingkan Rp 14,16 miliar pada 2021.
Perseroan membukukan pendapatan yang naik 220,96 persen pada 2022 menjadi Rp 375,88 miliar dari sebelumnya Rp 117,11 miliar. Pendapatan bahan baku dan bahan pembantu tercatat sebesar Rp 354,11 miliar, pendapatan makanan dan minuman Rp 19,56 miliar dan pendapatan waralaba Rp 2,17 miliar.
Advertisement