Liputan6.com, London Virus COVID EG.5.1 atau yang dikenal dengan nama varian Eris sedang menyebarluas di seluruh Inggris, menurut UK Health Security Agency (UKHSA). Diketahui, virus baru ini merupakan turunan dari 'anakan' Omicron.
UKHSA telah memantau prevalensi EG.5.1 di Inggris karena meningkatnya kasus secara internasional, terutama di Asia. Kemudian masuk diklasifikasikan sebagai varian baru di Inggris pada tanggal 31 Juli 2023.
Advertisement
Pada 10 Juli 2023, sebenarnya satu dari sembilan kasus COVID-19 yang terjadi terdeteksi dari varian Eris tersebut.
Data terbaru menunjukkan bahwa virus ini sekarang menyumbang 14,6 persen kasus COVID-19 di Inggris, dikutip dari Sky News pada Senin, 7 Agustus 2023.
Virus Menyebar Cepat
Tampaknya varian baru COVID-19 menyebar dengan cepat dan bisa menjadi salah satu alasan terjadi peningkatan kasus dan rawat inap baru-baru ini di Inggris.
Angka COVID-19 terus meningkat, naik 3,7 persen dari 4.403 kasus minggu lalu menjadi 5,4 persen dari 4.396 pada pekan ini.
Data terbaru juga menunjukkan tingkat rawat inap di rumah sakit akibat COVID-19 adalah 1,97 per 100.000 penduduk, meningkat dari 1,17 per 100.000 pada laporan UKHSA sebelumnya.
Pantau Ketat Situasi COVID
Para pejabat Inggris mengatakan, bahwa mereka "secara ketat" memantau situasi karena tingkat kasus COVID terus meningkat.
"Kami juga telah melihat peningkatan kecil dalam tingkat masuk rumah sakit di sebagian besar kelompok usia, terutama di antara orang tua," kata Dr Mary Ramsay selaku head of immunisation di UK Health Security Agency (UKHSA).
Hospitalisasi Masih Rendah
Walau COVID EG.5.1 atau varian Eris ini merebak, perawatan pasien di rumah sakit atau tingkat hospitalisasi masih rendah.
"Secara keseluruhan tingkat penerimaan pasien masih tetap sangat rendah dan saat ini, kami tidak melihat peningkatan yang sama pada penerimaan pasien di ICU," lanjut Mary.
"Kami akan terus memantau angka-angka ini dengan seksama."
Advertisement
Kategori 'Varian yang Diawasi WHO'
Kemunculan COVID EG.5.1 atau varian Eris di Inggris sudah diklasifikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai Variant Under Monitoring (VUM) atau 'varian yang diawasi' pada Juli 2023.
Hal ini menyusul prevalensinya yang tercatat di Inggris dan meningkatnya kasus secara internasional, khususnya di Asia.
Berdasarkan laporan WHO, Tracking SARS-CoV-2 variants hingga per 7 Agustus 2023, subvarian Omicron EG.5 masuk laporan WHO pada 17 Juli 2023. WHO mengkaji varian baru itu, kemudian dikategorikan sebagai VUM pada 19 Juli 2023.
Meningkatnya Jumlah Genom di Inggris
Laporan UK Health Security Agency (UKHSA) juga mencatat, EG.5.1 pertama kali muncul sebagai sinyal dalam pemantauan pada tanggal 3 Juli 2023. Pendeteksian ini bagian dari pemantauan global karena meningkatnya laporan secara internasional.
Kemudian dinaikkan dari sinyal dalam pemantauan menjadi varian V-23JUL-01 pada tanggal 31 Juli 2023 karena meningkatnya jumlah genom virus SARS-CoV-2 penyebab COVID dalam data Inggris.
Mendeklarasikan garis keturunan ini sebagai varian akan memungkinkan karakterisasi dan analisis yang lebih rinci, demikian ditulis dalam UKHSA.
Varian Eris sekarang merupakan satu dari tujuh kasus COVID baru, menurut UKHSA.
Advertisement