Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri menyoroti tentang pendataan bibit tanaman di Indonesia yang perlu dilakukan secara detail.
Dia tidak ingin bibit tanaman, khususnya anggrek, mudah diperjualbelikan kepada pihak asing. BRIN diharapkan bisa berperan dalam pendataan bibit tumbuhan.
Advertisement
Hal ini disampaikan Megawati saat mengunjungi dan meninjau bibit tanaman Rumah Kaca Kaktus dan Rumah Anggrek yang berada di lingkungan Kebun Raya Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali, Senin (7/8/2023). Di mana, saat itu didampingi Kepala BRIN Laksana Tri Handoko meninjau beragam bibit tanaman di Rumah Kaca Kaktus dan Rumah Anggrek.
"Kalau ada orang asing yang ambil, harus diomongkan ke sini. Ndak ada langsung jual beli di sini,” kata Ketua Umum PDIP itu sembari menepuk pundak Kepala BRIN.
Megawati saat berada di Rumah Kaca Kaktus dan Rumah Anggrek juga terlihat memperhatikan sebuah tanaman yang berada di pot.
Seorang peneliti kemudian menuturkan tanaman yang diperhatikan Megawati berasal dari Vietnam, meski sebaran tumbuhan yang sama banyak ditemukan di Sumatera.
"Ini asal Vietnam, tetapi sebarannya ada di Sumatera. Bunganya harum. Ini yang saya sedang kerjakan, tetapi baru ditelusuri, sebarannya ada di Sumatera," kata peneliti tersebut di lokasi.
Megawati tampak tidak terima ketika tanaman disebut berasal dari Vietnam. Terlebih lagi, sebaran tumbuhan yang sama banyak ditemukan di Sumatera.
"Oh, ada begitu? Jangan ngomong itu dari Vietnam, kalo begitu" kata dia.
Mengunjungi BRIN Bali
Diketahui, Megawati berada di Rumah Kaca Kaktus dan Rumah Anggrek dalam kunjungan kerja jajaran BRIN ke Kawasan Sains dan Teknologi, Kebun Raya Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali, pada Senin.
Presiden Kelima RI itu disambut oleh Gubernur Bali I Wayan Koster, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya hingga Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta.
Sebelum Megawati hadir, sejumlah Dewan Pengarah BRIN telah terlebih dahulu tiba. Yakni Wakil Ketua Dewan Pengarah BRIN Sri Mulyani dan Suharso Monoarfa. Lalu, Anggota Dewan Pengarah BRIN Prof. Emil Salim dan Bambang Kesowo.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dan Wakil Kepala BRIN Laksamana Madya (Laksdya) Amarulla Octavian juga terlihat hadir di lokasi acara.
Advertisement