Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada kuartal II-2023 masih didominasi oleh wilayah pulau Jawa, yang kontribusi terhadap PDB sebesar 57,27 persen.
"Pertumbuhan ekonomi kita lihat secara spasial pada triwulan II 2023, struktur ekonomi Indonesia sampai dengan triwulan II 2003 ini masih didominasi oleh pulau Jawa yang memberikan share sebesar 57,27 persen," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud dalam konferensi pers, Senin (7/8/2023).
Sementara kontribusi pulau Sumatera sebesar 21,94 persen, Kalimantan 8,32 persen, Sulawesi 7,13 persen, Bali dan Nusa Tenggara kontribusinya 2,77 persen, Maluku dan Papua kontribusinya terhadap PDB sebesar 2,57 persen.
Advertisement
Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2023 untuk Pulau Jawa sebesar 5,18 persen, Sumatera tumbuh 4,90 persen, Kalimantan 5,56 persen, Sulawesi 6,64 persen, Maluku dan Papua 6,35 persen, Bali dan Nusa Tenggara 3,01 persen.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa tenggara, serta Maluku dan Papua lebih rendah dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun lalu.
Sumber Pertumbuhan Ekonomi
Adapun untuk rincian pertumbuhan ekonomi menurut pulau, BPS mencatat yakni Sumatera sumber utama petumbuhan adalah perdagangan, pertanian, kehutanan, perikanan, dan industri pengolahan.
Pulau Jawa sumber pertumbuhannya didorong oleh informasi dan komunikasi, perdagangan, dan jasa perusahaan.
Untuk Bali dan Nusa Tenggara sumber pertumbuhannya didorong oleh penyediaan akomodasi dan makanan minum, transportasi dan pergudangan, dan jasa keuangan.
Kalimantan sumber pertumbuhannya adalah pertambangan dan penggalian, kontruksi, serta industri pengolahan. Kemudian, Sulawesi sumber pertumbuhan utamanya adalah industri pengolahan, perambangan dan penggalian, serta perdagangan.
Terakhir, pulau Maluku dan Papua, sumber pertumbuhan ekonomi utamanya didorong oleh industri pengolahan, pertambangan an penggalian, pertanian, kehutanan, serta perikanan.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Betah di Atas 5% Dalam 7 Kuartal Berturut-turut
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II-2023 terhadap triwulan II-2022 tumbuh sebesar 5,17 persen (y-on-y).
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud mengatakan hal ini membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas 5% dalam 7 kuartal berturut-turut.
"Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2023 bila dibandingkan dengan triwulan I-2023 secara qtq tumbuh sebesar 3,86 persen. Kemudian bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen," kata Edy.
"Pertumbuhan ekonomi secara tahunan konsisten berada pada level 5% pada 7 kuartal berturut-turut. Menandakan pertumbuhan ekonomi kita semakin stabil," lanjut dia.Edy menegaskan kembali, meskipun ditengah melambatnya perekonomian global dan menurunnya harga komoditas ekspor unggulan, perekonomian Indonesia masih tumbuh 5,17 persen (yoy).
Menurutnya, ekonomi Indonesia pada triwulan II-2023 tumbuh sebesar 3,86 persen secara kuartalan (quarter to quarter). Hal itu sejalan dengan pola ditahun-tahun sebelumnya, yakni pertumbuhan triwulan II lebih tinggi dari triwulan I.
Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II-2023 sebesar 5,17 persen, secara tahunan konsisten berada pada level 5 persen selama tujuh kuartal berturut-turut.
"Menandakan pertumbuhan ekonomi kita semakin stabil," imbuhya.
Advertisement
Berdasarkan PDB
Sementara itu, ekonomi Indonesia bila dihitung berdasarkan PDB pada kuartal II-2023 atas dasar harga berlaku sebesar mencapai Rp 5.226,7 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 Rp 3.075,7 triliun.
Dilihat dari sisi lapangan usaha dengan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi tersebut antara lain industri pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan, dan kontruksi terus tumbuh moderat.
Disisi lain, terdapat tiga lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi, diantaranya transportasi dan pergudangan tumbuh 15,28 persen, akomodasi dan makan minum 9,89 persen, serta jasa lainnya tumbuh 11,89 persen.
Pertumbuhan tiga sektor ini ditopang oleh peningkatan mobilitas masyarakat, peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara, terselenggaranya beberapa acara nasional dan internasional, serta libur lebaran dan libur sekolah.