Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria di Tiongkok, ketahuan menyelundupkan 68 unit iPhone melalui pelabuhan. Caranya, ia merekatkan ponsel-ponsel itu di tubuhnya menggunakan lakban.
Kejadian ini terjadi pada tanggal 31 Juli malam. Pria itu diketahui mengenakan kemeja lengan pendek biru tua, ketika mencoba melintasi perbatasan di Pelabuhan Qingmao.
Advertisement
Mengutip Gizmochina, Selasa (8/8/2023), pria tersebut kemudian memilih jalur untuk pendatang yang tidak perlu memberitahu barang-barang tertentu, ke petugas bea cukai di pos pemeriksaan perbatasan.
Namun, petugas melihat cara berjalan pria ini aneh. Dia bergerak dengan sangat kaku dan seperti membawa beban yang berat. Karena itulah, petugas bea cukai Tiongkok menghentikan orang itu.
Saat diperiksa, dia ternyata merekatkan 68 unit iPhone bekas di pinggang, perut, dan kakinya. Kasus itu pun segera ditangani oleh petugas sesuai peraturan yang ditetapkan.
Cnbeta, seperti dikutip dari Apple Insider, melaporkan bahwa lewat sebuah foto diketahui, ia memakai plastik tipis dan lakban untuk merekatkan HP iPhone itu di tubuhnya.
Ini bukan pertama kalinya seseorang mencoba membawa banyak iPhone sekaligus dengan cara direkatkan di tubuhnya, dengan tujuan untuk menyelundupkan barang tersebut.
Di tahun 2017, seorang wanita ditangkap karena menyelundupkan 42 pon barang selundupan di dalam pakaiannya, termasuk 102 iPhone dan 15 jam tangan mahal.
Selain itu, tahun 2015, seorang pria ditangkap di perbatasan Hong Kong karena mencoba menyelundupkan 94 iPhone ke Cina Daratan, dengan cara serupa yaitu menempelkan ke tubuhnya memakai lakban dan pembungkus.
CPU hingga Gim Diselundupkan ke Tiongkok
Bukan cuma iPhone saja yang baru-baru ini ketahuan berusaha diselundupkan ke Tiongkok.
Baru-baru ini, WCCFTech melalui People Daily melaporkan, pada 29 Juni 2023 lalu, seorang pria tertangkap basah mencoba menyelundupkan lebih dari 300 CPU Intel dengan cara direkatkan di perutnya.
Dikutip dari Dexerto, pria ini ketahuan di Pelabuhan Qingmao, di mana petugas melihat pria ini berjalan dengan cara jalan yang tidak normal.
Setelah pemeriksaan lebih lanjut, ditemukan bahwa total 306 CPU ditemukan terikat di tubuhnya dengan plastik. Selain itu, benda-benda itu juga diikat di kaki dan punggungnya memakai selotip.
Tak cuma perangkat keras, People Daily pun melaporkan, di pelabuhan Futian, seorang pria ditangkap karena mencoba menyelundupkan 112 kopi gim The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom.
Pria itu tampak gugup, dan saat memeriksa barang bawaannya, mereka menemukan sejumlah salinan dari gim terbaru Nintendo, yang tersembunyi di sepasang sepatu.
Advertisement
Cina Usulkan Anak Cuma Boleh Pakai HP 2 Jam Sehari
Di sisi lain, Cina tengah mengusulkan pembatasan lanjutan penggunaan smartphone atau handphone (HP) pada anak-anak.
Dalam draf proposalnya, Cyberspace Administration of China (CAC) mengusulkan agar anak-anak di bawah 18 tahun hanya boleh menggunakan HP maksimal dua jam dalam satu hari.
Lebih rinci, batasan dua jam per hari diterapkan bagi anak-anak usia 16 dan 17 tahun, sementara mereka yang masih delapan sampai 15 tahun, dibatasi lebih ketat cuma satu jam dalam sehari.
Sementara di bawah usia delapan tahun, anak-anak hanya boleh menggunakan smartphone dalam waktu 40 menit saja. Selain itu, mengutip Engadget, Jumat (4/8/2023), draf juga akan melarang penggunaan antara pukul 22.000 sampai 06.00.
HP juga harus punya mode yang mudah diakses, sehingga memungkinkan orangtua membatasi apa yang dilihat anak-anak, serta mengizinkan provider internet menampilkan konten yang sesuai dengan usianya.
Untuk anak di bawah tiga tahun, konten terbatas pada lagu dan bentuk audio lainnya. Sedangkan untuk usia 12 tahun ke atas, diizinkan melihat materi pendidikan dan berita. Namun, bakal ada pengecualian untuk konten pendidikan yang diatur dan layanan darurat.
Berdampak Buat Pembuat Aplikasi
Draf ini masih terbuka untuk konsultasi publik dan belum tentu lolos. Meski begitu, aturan ini bakal berdampak signifikan buat para pengembang aplikasi Tiongkok seperti ByteDance dan Tencent apabila benar diterapkan.
Perusahaan pembuat aplikasi itu pun mau tidak mau harus mendesain aplikasi buatannya, dengan menyesuaikan konten di sekitar batas waktu yang telah ditentukan.
Seperti aturan-aturan sebelumnya, usulan ini bertujuan untuk mencegah perilaku adiktif atau kecanduan pada anak.
Pemerintah Cina telah menyatakan kekhawatiran mereka terhadap penggunaan perangkat seluler, game, dan layanan yang dalam waktu lama dapat merugikan perkembangan anak.
(Dio/Dam)
Advertisement